tag:blogger.com,1999:blog-16788122116240443032024-03-19T07:28:19.096+07:00Pusat Penelitian GulaPTPN 1 Regional 4PUSAT PENELITIAN GULAhttp://www.blogger.com/profile/06398152588248630738noreply@blogger.comBlogger114125tag:blogger.com,1999:blog-1678812211624044303.post-62426530773060698292022-11-02T12:30:00.009+07:002022-11-02T12:30:37.607+07:00UJI EFIKASI HERBISIDA BERBAHAN AKTIF DIURON MEREK KARMEX DI KEBUN PUSAT PENELITIAN GULA PT PERKEBUNAN NUSANTARA X<p style="text-align: justify;"> <span class="fontstyle0">Tebu (</span><span class="fontstyle2">Saccharum officinarum </span><span class="fontstyle0">L.) merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi, </span>karena tebu adalah tanaman penghasil gula dan menjadi salah satu komoditas pangan yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Salah satu faktor penyebab rendahnya produktivitas tebu adalah persaingan tanaman tebu dengan gulma. Hal ini terjadi karena tanaman tebu dan gulma mengalami persaingan dalam mencari air, memperebutkan unsur hara dan sinar matahari. Pengendalian gulma dilakukan dengan berbagai cara seperti pengendalian secara kimiawi dan mekanis. Pengendalian secara kimiawi dilakukan dengan menggunakan Herbisida. Ketersediaan herbisida di lapangan terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu perlu adanya penggantian herbisida yang dapat menggantikan herbisida yang tidak tersedia. Tujuan percobaan adalah untuk mengetahui efektivitas dari herbisida yang akan digunakan untuk menangani gulma. </p><p style="text-align: justify;">Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang diulang sebanyak 3 kali dengan 10 macam perlakuan dosis. Angka % penutupan gulma digunakan sebagai indikator pertumbuhan gulma yang mempengaruhi tanaman utama. Baik pada perlakuan herbisida tunggal maupun perlakuan herbisida ganda, menunjukkan hasil bahwa perlakuan Karmex 80 WP dengan dosis 1,5 kg/Ha mampu menekan gulma lebih baik. Sedangkan pada perlakuan kombinasi 3 jenis herbisida, pada kombinasi dengan Karmex menujukkan penekanan pertumbuhan gulma lebih baik dibandingkan dengan kombinasi dengan diuron yang biasa dipakai oleh PTPN X.</p>PUSAT PENELITIAN GULAhttp://www.blogger.com/profile/06398152588248630738noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1678812211624044303.post-11757332841497359702022-11-02T12:28:00.003+07:002022-11-02T12:28:24.583+07:00UJI EFEKTIVITAS APLIKASI Trichogramma spp. MENGGUNAKAN APLIKATOR TSS 10 PADA DRONE DI KEBUN TS IPL KEBARON PG KREMBOONG<p style="text-align: justify;">Serangan hama penggerek batang menyebabkan penurunan hasil gula sekitar 10%. Salah satu pengendalian hama penggerek tebu yang dapat dilakukan dengan cara pelepasan parasitoid dan yang dinilai paling efektif adalah menggunakan musuh alami (parasitoid) <span class="fontstyle0">yaitu </span><span class="fontstyle2">Trichogramma spp. </span><span class="fontstyle0">dimana parasitoid ini dilepas di kebun dalam bentuk telur yang </span>nantinya akan menetas dan memangsa semua stadia hama penggerek dari telur hingga hama penggerek dewasa. Aplikasi parasitoid secara manual dinilai kurang efektif karena kapasitasnya hanya kecil. Dengan menggunakan drone, telur parasitoid akan disebar dari atas pada ketinggian tertentu dan diharapkan telur tersebar lebih merata dan dalam waktu yang sangat singkat pada lahan yang luas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui <span class="fontstyle0">efektivitas penggunaan drone untuk aplikasi </span><span class="fontstyle2">Trichogramma spp. </span><span class="fontstyle0">dibandingkan dengan cara </span>konvensional (pias lembar) pada lahan berat di musim penghujan. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai Mei 2021 di kebun HGU PG Pesantren Baru. Metode penelitian disusun menggunakan demoplot, yang terdiri dari 2 perlakuan yaitu : (P1) Aplikasi pias <span class="fontstyle0">lembar dan (P2) Aplikasi </span><span class="fontstyle2">Trichogramma spp. </span><span class="fontstyle0">dengan menggunakan drone. </span></p><p style="text-align: justify;"><span class="fontstyle0">Aplikasi pias </span>lembar maupun dengan drone dilakukan setiap minggu selama 10x (sesuai SOP <span class="fontstyle0">pemasangan pias </span><span class="fontstyle2">Trichogramma spp.</span><span class="fontstyle0">). Pengamatan dilakukan setiap dua minggu sekali mulai </span>0 sampai dengan 10 Minggu Setelah Aplikasi (MSA), dengan parameter pengamatan tingkat serangan penggerek pucuk dan penggerek batang. Tingkat serangan penggerek pucuk <span class="fontstyle0">perlakuan aplikasi </span><span class="fontstyle2">Trichogramma spp</span><span class="fontstyle0">. menggunakan drone pada pengamatan umur 4 MSA </span>sampai dengan umur 12 MSA, menunjukkan hasil lebih tinggi apabila dibandingkan dengan menggunakan aplikasi pias lembaran. </p><p style="text-align: justify;">Pada umur 10 MSA sampai dengan umur 12 <span class="fontstyle0">MSA, tingkat serangan penggerek batang pada perlakuan aplikasi </span><span class="fontstyle2">Trichogramma spp</span><span class="fontstyle0">. </span>menggunakan drone menunjukkan hasil lebih rendah apabila dibandingkan dengan <span class="fontstyle0">menggunakan aplikasi pias lembaran. Aplikasi </span><span class="fontstyle2">Trichogramma spp</span><span class="fontstyle0">. menggunakan drone akan </span><span class="fontstyle0">lebih efektif diaplikasikan pada kondisi lahan ringan (</span><span class="fontstyle0" style="font-size: 12pt;">jenis lahan berpasir) </span><span class="fontstyle0">maupun di </span><span class="fontstyle0">lahan berat (</span><span class="fontstyle0" style="font-size: 12pt;">jenis lahan berlempung) </span><span class="fontstyle0">yang dilakukan pada musim kemarau. Perlu adanya </span>penelitian lanjutan berupa pengembangan modifikasi penyebaran telur supaya telur tetap dapat diaplikasikan pada musim penghujan dan di lahan jenis tanah berlempung, dimana ketika hujan terjadi genangan air</p>PUSAT PENELITIAN GULAhttp://www.blogger.com/profile/06398152588248630738noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1678812211624044303.post-36041480469962323462022-11-02T12:24:00.008+07:002022-11-02T12:24:37.522+07:00PRODUKTIVITAS DAN HASIL HABLUR BEBERAPA KLON TEBU UNGGUL HARAPAN (Saccharum spp. Hybrid) DI TIGA LOKASI<p style="text-align: justify;"> Salah satu usaha dalam peningkatan produksi gula adalah pembentukan varietas yang berasal dari persilangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi produksi klon tebu unggul harapan di tiga lokasi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2019 sampai dengan bulan Juli 2020 di 3 (tiga) lokasi. yaitu kebun E.5 HGU Jengkol PG Pesantren Baru, kebun H.8 HGU Onggoboyo PG Ngadiredjo dan kebun HGU Sambiroto PG Gempolkrep. Bahan tanam yang digunakan yaitu JSR 13-2015, JSR 13-1260, JSR 13-2161, JSR 13-1354 dengan varietas pembanding PS 881 dan Bululawang. </p><p style="text-align: justify;">Metode menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 (tiga) kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam pada masing-masing lokasi dan dilanjutkan dengan analisis ragam gabungan. Jika terdapat pengaruh nyata maka dilakukan uji lanjut dengan metode uji BNJ pada taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, tidak ada interaksi genotip dan lingkungan yang nyata, dari empat klon yang diuji di tiga lokasi menunjukkan bahwa secara rata-rata klon uji JSR 13-2015, JSR 13-1260 dan JSR 13-2161 menunjukkan hasil hablur diatas varietas pembanding Bululawang, dan tidak berbeda nyata dengan varietas pembanding PS 881. Varietas uji JSR 13-2161 memiliki stabilitas yang baik di setiap lokasi pada parameter bobot tebu, rendemen dan hablur</p>PUSAT PENELITIAN GULAhttp://www.blogger.com/profile/06398152588248630738noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1678812211624044303.post-14812613118404549672022-11-02T12:22:00.000+07:002022-11-02T12:22:00.287+07:00PENGARUH APLIKASI DOLOMIT TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN TEBU<p style="text-align: justify;"> PT. Perkebunan Nusantara X memiliki HGU seluas ± 3500 Ha yang dikelola oleh PG Pesantren Baru dan PG Ngadiredjo, Kediri. Berdasarkan data hasil analisis pH tanah HGU PG Pesantren Baru, Kediri tahun 2019, dari 51 kebun yang dianalisis, 13,73% atau 7 kebun termasuk kategori masam (pH < 5,5) dan 44 kebun atau 86,27% termasuk kategori agak masam (pH 5,5 - 6,5), hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap penyerapan unsur hara dan produktivitas tanaman. </p><p style="text-align: justify;">Salah satu upaya untuk menaikkan pH tanah, menurunkan kandungan atau kejenuhan Al, meningkatkan kandungan Ca dan/atau Mg, serta perbaikan ketersediaan P adalah dengan pemberian amelioran seperti kapur pertanian, gypsum dan dolomit. Oleh karena itu, perlu diuji coba aplikasi dolomit pada kebun yang memiliki pH rendah/masam di HGU PTPN X salah satunya HGU Jengkol, PG Pesantren Baru untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pH tanah dan produktivitas tanaman tebu. Percobaan aplikasi dolomit dilaksanakan di kebun A.4 HGU Jengkol PG Pesantren Baru pada bulan <span class="fontstyle0">Juni s.d Juli MT.2020/2021 dengan kategori tanaman pertama (</span><span class="fontstyle2">Plant Cane</span><span class="fontstyle0">) dan kondisi pH </span>tanah kebun < 5,5. Penggunakan pupuk Dolomit 2 ton/ha (P2) menghasilkan hablur/gula lebih tinggi dibandingkan kontrol dan perlakuan lainnya dengan selisih tambahan mencapai 1,27 ton hablur/gula per hektar atau setara dengan Rp. 6.711.810,-(53%) per hektar.</p>PUSAT PENELITIAN GULAhttp://www.blogger.com/profile/06398152588248630738noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1678812211624044303.post-45833229939756900832022-11-02T12:19:00.001+07:002022-11-02T12:19:05.208+07:00PENENTUAN DOSIS PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN TEBU<p style="text-align: justify;"> Penggunaan pupuk anorganik secara berlebih dan terus menerus dapat mengganggu <span style="text-align: left;">keseimbangan tanah, menurunkan kesuburan tanah, dan akhirnya menurunkan </span><span style="text-align: left;">hasil panen/produksi tanaman. Akibat dari kondisi tersebut maka perlu dicari solusi </span><span style="text-align: left;">yang dapat memperbaiki kualitas tanah yang telah menurun. </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;">Penggunaan pupuk </span><span style="text-align: left;">organik merupakan salah satu alternatif yang dapat mengatasi permasalahan </span><span style="text-align: left;">tersebut, dan akan meningkatkan ketersediaan bahan organik dalam tanah. Bahan </span><span style="text-align: left;">organik tanah memegang peranan penting dalam meningkatkan dan </span><span style="text-align: left;">mempertahankan kesuburan kimia, fisika dan fisiko kimia serta biologi tanah, yang</span><span style="text-align: left;">akan menentukan produktivitas tanaman dan keberlanjutan penggunaan lahan </span><span style="text-align: left;">untuk pertanian. Percobaan dilakukan di kebun Soko.1 HGU Ngusri, PG Ngadiredjo, </span><span style="text-align: left;">Kabupaten Blitar pada bulan Juli MT. 2020/2021, menggunakan metode rancangan </span><span style="text-align: left;">acak kelompok (RAK) dengan menggunakan 6 perlakuan x 4 ulangan, masingmasing plot terdiri dari 8 juring @ 8 meter. </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;">Hasil percobaan menunjukkan bahwa </span><span style="text-align: left;">dengan penggunaan penambahan kompos PG dan pupuk kompos kandang sapi </span><span style="text-align: left;">dapat meningkatkan produktivitas tanaman tebu dan produksi hablur/gula per </span><span style="text-align: left;">hektar dibanding tanpa penambahan kompos. Perlakuan penambahan pupuk </span><span style="text-align: left;">kompos kandang sapi 5 ton/ha (P2) menunjukkan nilai tambah yang paling tinggi </span><span style="text-align: left;">yaitu sebesar Rp. 5.960.000,- atau setara dengan 87,65%</span></p>PUSAT PENELITIAN GULAhttp://www.blogger.com/profile/06398152588248630738noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1678812211624044303.post-27572271880787009692022-11-02T12:12:00.001+07:002022-11-02T12:12:06.711+07:00PENENTUAN DOSIS PEMUPUKAN NITROGEN BERDASARKAN NOMOGRAF ANALISIS TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN TEBU<p style="text-align: justify;"> Pemenuhan nutrisi tanaman melalui pemupukan menjadi faktor yang penting terhadap produktivitas tanaman. Saat ini, pemupukan yang dilakukan oleh petani berdasarkan paket pupuk dan mengikuti anjuran hasil analisa tanah. Cara ini tidak memperhitungkan jumlah unsur hara yang terkandung dalam tanah, padahal tanah mengandung unsur hara yang sangat bervariasi. Salah satu unsur hara yang penting dalam produktivitas dan pembentukan gula/rendemen adalah nitrogen (N). </p><p style="text-align: justify;">Percobaan dilakukan di kebun K.6 HGU Sumber Lumbu, PG Ngadiredjo pada bulan Juli MT.2020/2021 dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 6 perlakuan, dengan 4 kali ulangan. Adapun perlakuan pemberian pupuk anorganik N sesuai Nomograf, dilakukan penambahan dosis sebanyak 10-50% dari total hasil analisa. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penambahan dosis pupuk N berdasar analisa nomograf antara 20% s.d 50% dapat memberikan hasil bobot tebu dan hablur yang berbeda nyata dibandingkan dengan kontrol. </p><p style="text-align: justify;">Perlakuan P2 (penambahan dosis pupuk N hasil nomograf + 20%) memberikan nilai tambah yang paling tinggi yaitu sebesar Rp. 11.263.640,- atau setara dengan 95,1%</p>PUSAT PENELITIAN GULAhttp://www.blogger.com/profile/06398152588248630738noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1678812211624044303.post-86352516272875550022021-12-02T12:20:00.001+07:002021-12-02T12:20:54.290+07:00KUNJUNGAN AKUNTAN PUBLIK KE PUSLIT GULA<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibBmfcuO_ife22kcYNDLYZiBT-SWzoQ8dbkMmfP6q0Iv6exErz8NxIIBZh9fR2yoRYDvDJK_W3ifyph2mx2pgkQvta5kd5EKYFhIr5f5rLYUio-iqocQbdLxsAvULwLpSRcnAUHTM8CsQ/s2048/EDIT+3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1536" data-original-width="2048" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibBmfcuO_ife22kcYNDLYZiBT-SWzoQ8dbkMmfP6q0Iv6exErz8NxIIBZh9fR2yoRYDvDJK_W3ifyph2mx2pgkQvta5kd5EKYFhIr5f5rLYUio-iqocQbdLxsAvULwLpSRcnAUHTM8CsQ/s320/EDIT+3.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgClc0HLs-tNbrQDSbfCCPSFI4hlFL7kjavB-MmEdUdK2CfnFUdfPHzzFqF8HMgN1K5zeUflE37ng1xLDw_fprpyoQwOhSGCYv4pgxm7jZHbXv1r3FupHsFxLg3-DGrj_HZ3urMujxefk4/s2048/EDIT+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1536" data-original-width="2048" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgClc0HLs-tNbrQDSbfCCPSFI4hlFL7kjavB-MmEdUdK2CfnFUdfPHzzFqF8HMgN1K5zeUflE37ng1xLDw_fprpyoQwOhSGCYv4pgxm7jZHbXv1r3FupHsFxLg3-DGrj_HZ3urMujxefk4/s320/EDIT+2.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDc_F2i_LAm1vsY9LY_7xEuNepJHtM9ygdHIe2jXhixtxLi7azUZkHGRpekxTn0ehqlFGaoHBm6dhFbNtkpMGjQO4KXiNcMqAGQQ83KzHu82Gbu8MOCt6WjnFglc9ktYEOmPEAgnGpFS4/s2048/EDIT+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1536" data-original-width="2048" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDc_F2i_LAm1vsY9LY_7xEuNepJHtM9ygdHIe2jXhixtxLi7azUZkHGRpekxTn0ehqlFGaoHBm6dhFbNtkpMGjQO4KXiNcMqAGQQ83KzHu82Gbu8MOCt6WjnFglc9ktYEOmPEAgnGpFS4/s320/EDIT+1.jpg" width="320" /></a></div><br /><p></p><p>Kunjungan tim Kantor Akuntan Publik ke Puslit Gula Jengkol pada hari Kamis, 18 Nopember 2021. Dalam kunjungannya, tim KAP yang diketuai oleh Ibu Anas melihat proses aklimatisasi benih dari kultur jaringan dan mendapat beberapa penjelasan dari Kepala Puslit Gula Jengkol ibu Alfarina mengenai penjenjangan kebun benih yang ada di PTPN X</p><div style="text-align: left;">@holdingperkebunan<br />@ptpnx<br />@anakkebun10<br />. <br />. <br />#BUMNUntukIndonesia<br />#AKHLAKBUMN<br />#10Bisa<br />#SepuluhBisa<br />#PTPNSolidPTPNMaju<br />#ptpnx<br />#puslitgulaptpnx<br />#puslitgulaptpn10<br />#puslitgulajengkol</div>PUSAT PENELITIAN GULAhttp://www.blogger.com/profile/06398152588248630738noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1678812211624044303.post-80263006245922868272020-06-22T13:35:00.003+07:002020-06-22T13:36:21.708+07:00RATING VARIETAS DI PG GEMPOLKREP<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-F4yhbpiqA4uQd03NtWYZNwidMLKcxfR_IzTxsyfAtqR0KG2rPvrh3jiyfS2HCLV-yIPftxQAqeV9Qc14ril8a3PT5ci6DVfBKk7bAZ6SfJPcYla6FX3f2FblVrb0MjQeKviVdHvkIt0/s1600/WhatsApp+Image+2020-06-21+at+16.45.17.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="1280" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-F4yhbpiqA4uQd03NtWYZNwidMLKcxfR_IzTxsyfAtqR0KG2rPvrh3jiyfS2HCLV-yIPftxQAqeV9Qc14ril8a3PT5ci6DVfBKk7bAZ6SfJPcYla6FX3f2FblVrb0MjQeKviVdHvkIt0/s320/WhatsApp+Image+2020-06-21+at+16.45.17.jpeg" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Pada hari Kamis tanggal 18 Juni 2020, Puslit Gula menghadiri acara rating varietas di PG Gempolkrep, di kebun Orvar HGU Sambiroto. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Para peserta rating varietas di PG Gempolkrep juga menerapkan protokol kesehatan pencegahan covid 19. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaq6kY-a6CAyE4pRXQTHztH1Q432ibXGsv7uGr1kRaZkCanQ9ulsI3ENJD0WkJr__tJgMHHmLYxx_5EP7fsuNRY5-uMf03tBcWzxQerUYnv3vzr78W3zzrbvppQC3QL4eLfsaw7Q-LFc0/s1600/12.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="1280" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaq6kY-a6CAyE4pRXQTHztH1Q432ibXGsv7uGr1kRaZkCanQ9ulsI3ENJD0WkJr__tJgMHHmLYxx_5EP7fsuNRY5-uMf03tBcWzxQerUYnv3vzr78W3zzrbvppQC3QL4eLfsaw7Q-LFc0/s320/12.jpeg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Para peserta membawa alat hand refractometer, sketmat, mistar dan handcounter.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikQgO8JoIQDLfSvTYGEewo8Tl_DuOvGqxfpHZVmYDOP0NhRkFbOgeb3OYQ7IXIBH16BuuHllCWnQF4gGskVdIGIgN6MVsdtsvfXBRocS8ysPK5DkRIqC20ElHilxX2xhnPNEP9e0H2A70/s1600/WhatsApp+Image+2020-06-21+at+16.45.16.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="1280" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikQgO8JoIQDLfSvTYGEewo8Tl_DuOvGqxfpHZVmYDOP0NhRkFbOgeb3OYQ7IXIBH16BuuHllCWnQF4gGskVdIGIgN6MVsdtsvfXBRocS8ysPK5DkRIqC20ElHilxX2xhnPNEP9e0H2A70/s320/WhatsApp+Image+2020-06-21+at+16.45.16.jpeg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjygwfCj0Yg_ui-2kRgB3F9EPs8RQj-oNSm3_ZZhsmEwVt6USzckWDpzBCfl6DgnTF2Oln67I7A-nYERnrkEquSwZI-0X4QKLPEmavZmYUWQHakCGkYN40dOoEXDUyLsyERoZz_KUCjLes/s1600/WhatsApp+Image+2020-06-21+at+16.45.19.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="1280" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjygwfCj0Yg_ui-2kRgB3F9EPs8RQj-oNSm3_ZZhsmEwVt6USzckWDpzBCfl6DgnTF2Oln67I7A-nYERnrkEquSwZI-0X4QKLPEmavZmYUWQHakCGkYN40dOoEXDUyLsyERoZz_KUCjLes/s320/WhatsApp+Image+2020-06-21+at+16.45.19.jpeg" width="320" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Dengan diadakannya kegiatan rating varietas tersebut, untuk mencari hasil data yang real dilapangan varietas tanaman tebu yang baik kualitasnya (Brix, Bobot, tahan hama dan penyakit dll)<br />
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
PUSAT PENELITIAN GULAhttp://www.blogger.com/profile/06398152588248630738noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1678812211624044303.post-81298625923140302972019-12-17T08:33:00.004+07:002019-12-17T08:33:50.236+07:00National Sugar Summit 2019<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVSZkFKM8pJNpbGjCVnRZeHoU1ttWGTIwllEPBr8chZbrd4JtJgtmK656oZ8UqbpDytN9dpu9336FEWcu-WcpzaaFIYQNfrMe7HMsfymEyppTpBxn64etQdR_UIoi_DpebErCGlw7rNOU/s1600/WhatsApp+Image+2019-12-16+at+17.06.38.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVSZkFKM8pJNpbGjCVnRZeHoU1ttWGTIwllEPBr8chZbrd4JtJgtmK656oZ8UqbpDytN9dpu9336FEWcu-WcpzaaFIYQNfrMe7HMsfymEyppTpBxn64etQdR_UIoi_DpebErCGlw7rNOU/s320/WhatsApp+Image+2019-12-16+at+17.06.38.jpeg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Puslit Gula PTPN X turut berpartisipasi dalam National Sugar Summit 2019 di Grand City Convention & Exhibition, Surabaya pada tanggal 12-13 Desember 2019.<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhK17B-TIp7a6a0j9KOVmcFIpbQCwjweI1Oi5y53qRcxJbNV4oLJxTuce_TWXmSjfvz9lZlD2mkJ2lTOGfYD_pBbtM9EHyE2mER_b2prn8YLerP_MqiBjeGggoFaVmdYP476jshDWMuXS0/s1600/WhatsApp+Image+2019-12-16+at+17.06.38.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhK17B-TIp7a6a0j9KOVmcFIpbQCwjweI1Oi5y53qRcxJbNV4oLJxTuce_TWXmSjfvz9lZlD2mkJ2lTOGfYD_pBbtM9EHyE2mER_b2prn8YLerP_MqiBjeGggoFaVmdYP476jshDWMuXS0/s320/WhatsApp+Image+2019-12-16+at+17.06.38.jpeg" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
</div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyxBOJEWrrPBniSweRvgJEgQfTXJ0RAXM5WX1Rg474JdqfJs-KLJsQBDOQPyDHo4Wp1kpTSKogkTkVFyshI-S5xqdfK6clkI4c-Um-0BEdGGMu8Ye9Bt85isMBoFwNPoZm2IDhMdVy9h4/s1600/WhatsApp+Image+2019-12-16+at+17.06.41.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyxBOJEWrrPBniSweRvgJEgQfTXJ0RAXM5WX1Rg474JdqfJs-KLJsQBDOQPyDHo4Wp1kpTSKogkTkVFyshI-S5xqdfK6clkI4c-Um-0BEdGGMu8Ye9Bt85isMBoFwNPoZm2IDhMdVy9h4/s320/WhatsApp+Image+2019-12-16+at+17.06.41.jpeg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRlCDyy4_GnyuzlitTXshg3tPsZ3qthC9gSr0qFsZhQrmV7zW4PRcRXgBDGF1hxcwxpDCNH323oY2KIyFXjNWILIykeamBUMK1A43Gj82H2BLczBl-CRzQ0rDowXsuW0pJJB52u5p8cHo/s1600/WhatsApp+Image+2019-12-16+at+17.06.42.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRlCDyy4_GnyuzlitTXshg3tPsZ3qthC9gSr0qFsZhQrmV7zW4PRcRXgBDGF1hxcwxpDCNH323oY2KIyFXjNWILIykeamBUMK1A43Gj82H2BLczBl-CRzQ0rDowXsuW0pJJB52u5p8cHo/s320/WhatsApp+Image+2019-12-16+at+17.06.42.jpeg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Acara yang dihelat oleh Asosiasi Gula Indonesia (AGI) dan Ikatan Ahli Gula Indonesia (IKAGI) ini mengusung tema "Meet the Challenges of National Sugar Industry in the Era of Quality" dan diikuti oleh seluruh stakeholders industri gula. Puslit Gula PTPN X turut serta dalam kegiatan ekshibisi dengan memamerkan beragam produk hasil penelitian seperti varietas tebu hasil persilangan seri JSR, varietas introduksi, bud extractor, agensia hayati, dekomposer, kompos, drone sebar Trichogramma sp. granul, dan lain-lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7rRUVt6hdg9EVB8nfxgPS6fswPCqL2PFfKEyo0rO9jKAfZzVvkp1LV3B2H8pGsvbU2XZPbBodr_sCmoAeQJthv3Nt_SSww2B5wNulhqR8Fm0E7DKHFy8qA4ccCPKBxYawtDneC5gmVVM/s1600/WhatsApp+Image+2019-12-16+at+17.06.39.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7rRUVt6hdg9EVB8nfxgPS6fswPCqL2PFfKEyo0rO9jKAfZzVvkp1LV3B2H8pGsvbU2XZPbBodr_sCmoAeQJthv3Nt_SSww2B5wNulhqR8Fm0E7DKHFy8qA4ccCPKBxYawtDneC5gmVVM/s320/WhatsApp+Image+2019-12-16+at+17.06.39.jpeg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJK5pWu6wIBx_esQOH3bbz2rQ_futFf1ZGXruMjycIKN3nCvWuSjzB554v0Am_Rwf4VH1FANc9v1eEREqmTrYk0NGDL51MAShAeHKzjY6Ho6Wb3kKPOVUKmO_NNEPMRMRxtPGvGAHJ-30/s1600/WhatsApp+Image+2019-12-16+at+17.06.41.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJK5pWu6wIBx_esQOH3bbz2rQ_futFf1ZGXruMjycIKN3nCvWuSjzB554v0Am_Rwf4VH1FANc9v1eEREqmTrYk0NGDL51MAShAeHKzjY6Ho6Wb3kKPOVUKmO_NNEPMRMRxtPGvGAHJ-30/s320/WhatsApp+Image+2019-12-16+at+17.06.41.jpeg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOdTbkspnKbQUlx16gO_c-a2UwuMO7lvHO85I2SIqeafiUvX7gyEMejKVbi4e3mY-wMw0W3PtvkkotRSRtZjIagqayh3bR5freAkfa8l_7jvJDCtMf4iy9QM5HQy8uex2X9YsdPmo45RE/s1600/WhatsApp+Image+2019-12-16+at+17.06.36.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOdTbkspnKbQUlx16gO_c-a2UwuMO7lvHO85I2SIqeafiUvX7gyEMejKVbi4e3mY-wMw0W3PtvkkotRSRtZjIagqayh3bR5freAkfa8l_7jvJDCtMf4iy9QM5HQy8uex2X9YsdPmo45RE/s320/WhatsApp+Image+2019-12-16+at+17.06.36.jpeg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<br />
<br />
<br />
</div>
PUSAT PENELITIAN GULAhttp://www.blogger.com/profile/06398152588248630738noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1678812211624044303.post-317652680188738002019-12-11T08:24:00.000+07:002019-12-17T08:25:30.731+07:00Pertemuan Teknis Uji Profisiensi Balai Penelitian Tanah 2019<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguH2FwWWTdVg0f2KrX3XAiY8k29U-vABb2g_w3kPeA5xLmW6RgAIgTJyON0_AozJdl_ewFT8_U9Y8LO0CkU0n7H0qd3PODQ7V3zHtmObfxsjYFIrck94TIHJSZB2sAV7FOg7TxpcU-x9g/s1600/WhatsApp+Image+2019-12-16+at+17.05.17.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="780" data-original-width="1040" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguH2FwWWTdVg0f2KrX3XAiY8k29U-vABb2g_w3kPeA5xLmW6RgAIgTJyON0_AozJdl_ewFT8_U9Y8LO0CkU0n7H0qd3PODQ7V3zHtmObfxsjYFIrck94TIHJSZB2sAV7FOg7TxpcU-x9g/s320/WhatsApp+Image+2019-12-16+at+17.05.17.jpeg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Dua orang personel Laboratorium Pengujian Tanah dan Pupuk Puslit Gula PTPN X yakni Lhaksmi Ermayani (Penyelia) dan Purwo Nurhadianto, S.Pd.Kim (Analis) mengikuti Pertemuan Teknis Uji Profisiensi Balai Penelitian Tanah tahun 2019 untuk komoditi tanah, tanaman dan pupuk organik padat yang bertempat di Gedung Agrosinema Balai Penelitian Tanah, Bogor (10/12).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiA1DZ772pOdVupINC767Occ64dGszLk801obqVOod63ygQFbMafOtvLQgzLtsvAWBfmt0JUD4trVUBOQJVzJ8GtC4V4kQCoXoYmsAJTZ3pjBDjMfWQlVCP4NgQQm9UvBxEgYJLEeoDb-M/s1600/WhatsApp+Image+2019-12-16+at+17.05.10.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiA1DZ772pOdVupINC767Occ64dGszLk801obqVOod63ygQFbMafOtvLQgzLtsvAWBfmt0JUD4trVUBOQJVzJ8GtC4V4kQCoXoYmsAJTZ3pjBDjMfWQlVCP4NgQQm9UvBxEgYJLEeoDb-M/s320/WhatsApp+Image+2019-12-16+at+17.05.10.jpeg" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
</div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Program Uji Profisiensi ini bertujuan untuk menilai unjuk kerja laboratorium dalam melakukan pengujian dalam rangka menjamin keabsahan data hasil pengujian yang diterbitkan oleh laboratorium dengan membandingkan hasil pengujian terhadap nilai acuan atau unjuk kerja laboratorium lain yang serupa. Selain itu, uji profisiensi merupakan salah satu persyaratan utama yang harus dipenuhi laboratorium dalam memenuhi persyaratan ISO/IEC 17025 : 2017 tentang Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Uji atau Kalibrasi butir 7.7.2 (Pemastian Keabsahan Hasil) untuk mendapatkan akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiy4jORat0gnbvxu9LLPXhAsMpjaPIEDZtu-JFz23bVZfbOJA2TZOWhbaBA6nskyl4fA_ydVjiArfu1Y6BJeXEW47DWXHsbPkTffHUnb-nBHppEj-DsbjKZSctOVi0mpJjbw9NzxKVDAo/s1600/WhatsApp+Image+2019-12-16+at+17.05.11.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiy4jORat0gnbvxu9LLPXhAsMpjaPIEDZtu-JFz23bVZfbOJA2TZOWhbaBA6nskyl4fA_ydVjiArfu1Y6BJeXEW47DWXHsbPkTffHUnb-nBHppEj-DsbjKZSctOVi0mpJjbw9NzxKVDAo/s320/WhatsApp+Image+2019-12-16+at+17.05.11.jpeg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk diketahui bahwa Laboratorium Pengujian Tanah dan Pupuk Puslit Gula PTPN X (LP-526-IDN) telah terakreditasi oleh KAN sejak tahun 2011. Pertemuan Teknis Uji Profisiensi ini dihadiri oleh sekitar 69 peserta dari 46 instansi pemerintah, universitas, BUMN maupun swasta.</div>
</div>
PUSAT PENELITIAN GULAhttp://www.blogger.com/profile/06398152588248630738noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1678812211624044303.post-46336244107469765382019-12-07T08:18:00.000+07:002019-12-17T08:19:14.818+07:00Tim Peneliti LIPI Kunjungi Puslit Gula PTPN X<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMVggH-wjYsWamCl8gKOjMSVBpLjYw_5dlRi1D3wOgJob5X6KAf7Ctxb6zudX5fm_GfxW10iHSKiKNBJixgn9NsOUCpgE3yF_Vlzbf9B5YWV-JSLcFNNNqmGe9L6vsITl3jCfVhVd8RIc/s1600/WhatsApp+Image+2019-12-16+at+17.03.51.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMVggH-wjYsWamCl8gKOjMSVBpLjYw_5dlRi1D3wOgJob5X6KAf7Ctxb6zudX5fm_GfxW10iHSKiKNBJixgn9NsOUCpgE3yF_Vlzbf9B5YWV-JSLcFNNNqmGe9L6vsITl3jCfVhVd8RIc/s320/WhatsApp+Image+2019-12-16+at+17.03.51.jpeg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Tim peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yaitu Prof. Dr. Euis Hermiati dan Riska Surya Ningrum, M.Sc. (Puslit Biomaterial), Ahmad Thontowi, M.Si. (Puslit Bioteknologi) dan Dr. Rislima F. Sitompul (Puslit Kebijakan dan Manajemen Iptek dan Inovasi) berkunjung ke Puslit Gula PTPN X pada tanggal 5-6 Desember 2019 dan diterima langsung oleh Kapuslit Gula PTPN X, Purnomo Aji, S.P. beserta staf. </div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBt-gWzA0y8pXSg0GFlqAzwdetzYCPam-VM7TrEkL0A-6otq7KVubI21c0MeXMAmKOH3qYu2xD4TdjfpXzCcOJT0x_IhNSOU__WuR_nxCwFh888T1YyAcxJLNGNGVroAZFKni8fThQp1E/s1600/WhatsApp+Image+2019-12-16+at+17.03.49.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBt-gWzA0y8pXSg0GFlqAzwdetzYCPam-VM7TrEkL0A-6otq7KVubI21c0MeXMAmKOH3qYu2xD4TdjfpXzCcOJT0x_IhNSOU__WuR_nxCwFh888T1YyAcxJLNGNGVroAZFKni8fThQp1E/s320/WhatsApp+Image+2019-12-16+at+17.03.49.jpeg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kunjungan ini dalam rangka menindaklanjuti rencana kerjasama penelitian Integrated Biorefinery of Sugarcane Trash dengan fokus pada Social LCA (Social Life Cycle Analysis) dan potensi kerjasama penelitian lainnya terutama dalam pemanfaatan dan optimalisasi biomassa hasil samping perkebunan (crop waste). Selain berkunjung ke Puslit Gula PTPN X, tim peneliti LIPI juga berkunjung ke Pabrik Bioetanol PT. Energi Agro Nusantara (Enero) di Mojokerto yang merupakan salah satu anak perusahaan PTPN X penghasil bioetanol fuel grade.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzyFXVpdhrta_OvMPsevNALDZxBLNBruSBYZQiJrOgLlx56PRpIsA-SHZasmNlaf2akGSW-iVDkC7WHQibRsPizlOQfr3K2umgYbvjFq4XDPE6IBsveDtX1pq2kdYQYTrRQxl07xu-mp4/s1600/WhatsApp+Image+2019-12-16+at+17.03.52.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzyFXVpdhrta_OvMPsevNALDZxBLNBruSBYZQiJrOgLlx56PRpIsA-SHZasmNlaf2akGSW-iVDkC7WHQibRsPizlOQfr3K2umgYbvjFq4XDPE6IBsveDtX1pq2kdYQYTrRQxl07xu-mp4/s320/WhatsApp+Image+2019-12-16+at+17.03.52.jpeg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
PUSAT PENELITIAN GULAhttp://www.blogger.com/profile/06398152588248630738noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1678812211624044303.post-59314598787744420282019-04-23T09:17:00.000+07:002019-04-23T09:17:42.142+07:00KUNJUNGAN PERWAKILAN PETANI KPTR ROSAN MAKMUR PG GEMPOLKREP <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFc8B-VDLtwFQ6h6tAEBnZ1dclhIjjy7UNoa6fdIZ_9D4rCPB2iTMQCKLuM5pdL8u3VFz0YnuRx0bVh0JqOu89dNSnpD1v1CWhvJMxL_KQ2X_9Zl5yCpvejZ9c0s8cyBrKwwqR7VA9CR0/s1600/IMG_9063.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFc8B-VDLtwFQ6h6tAEBnZ1dclhIjjy7UNoa6fdIZ_9D4rCPB2iTMQCKLuM5pdL8u3VFz0YnuRx0bVh0JqOu89dNSnpD1v1CWhvJMxL_KQ2X_9Zl5yCpvejZ9c0s8cyBrKwwqR7VA9CR0/s320/IMG_9063.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Pada hari senin tanggal 22 April 2019 di Puslit Gula kedatangan perwakilan petani dari PG Gempolkrep berjumlah 35 orang. Adapun kunjungan tersebut di sambut baik oleh Ibu Nanik S. (Kepala Sie Budidaya), Alfarina K.S. (Kepala SIe Pemuliaan Tanaman) dan Sandi Gunawan (Kepala Sie Kesuburan tanah dan Pupuk). </div>
<a name='more'></a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisY6UXf3r0GVx2QDt7FglWDgfR2vQtW3jBzRRFewB7QPjit2OYYsCUU7EGBob9MyzFiqVS8MPv5I_mSocu0JZA6Us9eRCoTykg8o5XECNlyJuuusuzmWqF1jW5dyK9gld_3kC7mSpqzJs/s1600/IMG_9084.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisY6UXf3r0GVx2QDt7FglWDgfR2vQtW3jBzRRFewB7QPjit2OYYsCUU7EGBob9MyzFiqVS8MPv5I_mSocu0JZA6Us9eRCoTykg8o5XECNlyJuuusuzmWqF1jW5dyK9gld_3kC7mSpqzJs/s320/IMG_9084.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhR_kbeq45OHdCp4JbZUyjK-zTn-IzWc1ZvSEHDUbbnmDR-WsKr1q0VlEiGBGByg9wD1s6wsY1e2wQKbJOkm3yOWXMqLNUbwYqjOgow6qfJTw088QmKFEHQtNqUmRwETOSoIXBTc0lN3CE/s1600/IMG_9073.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhR_kbeq45OHdCp4JbZUyjK-zTn-IzWc1ZvSEHDUbbnmDR-WsKr1q0VlEiGBGByg9wD1s6wsY1e2wQKbJOkm3yOWXMqLNUbwYqjOgow6qfJTw088QmKFEHQtNqUmRwETOSoIXBTc0lN3CE/s320/IMG_9073.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Para perwakilan petani ingin menambah pengetahuan tentang budidaya tanaman tebu serta pengenalan varietas-varietas tanaman tebu.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwwErnRgsNFtCsR1GpRBhFuTQwRPfw8jvVP-A2N1Y5fqB4xGr_Kn-JB0mvNvzkaAHb4oo4CExeBrxqIhVl_dUdhsQSkPhqvq4UpM0E7k7FqU1Cu49WrCScb6stxcPz8FzC-83QGz2JC9c/s1600/IMG_9097.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwwErnRgsNFtCsR1GpRBhFuTQwRPfw8jvVP-A2N1Y5fqB4xGr_Kn-JB0mvNvzkaAHb4oo4CExeBrxqIhVl_dUdhsQSkPhqvq4UpM0E7k7FqU1Cu49WrCScb6stxcPz8FzC-83QGz2JC9c/s320/IMG_9097.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<br /></div>
PUSAT PENELITIAN GULAhttp://www.blogger.com/profile/06398152588248630738noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1678812211624044303.post-84060664337254676922019-03-01T07:25:00.000+07:002019-03-01T07:25:24.356+07:00Kunjungan Kepala Bagian Tanaman Semusim PTPN XII<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5Jey3vz_lewvOjbv3vWlVtFlltBLSf_OHZZOUrn0CO0i_KcAJKsYnTSnMdvDd4mfk1XAyAw1dqsR0dCdQr6suLI1kNJUcyHOp_cNin-QJSA1HSDLVpQY-JSZeLJ7759q1Q-4oPXtdYyI/s1600/WhatsApp+Image+2019-02-21+at+01.39.03.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="974" data-original-width="1280" height="243" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5Jey3vz_lewvOjbv3vWlVtFlltBLSf_OHZZOUrn0CO0i_KcAJKsYnTSnMdvDd4mfk1XAyAw1dqsR0dCdQr6suLI1kNJUcyHOp_cNin-QJSA1HSDLVpQY-JSZeLJ7759q1Q-4oPXtdYyI/s320/WhatsApp+Image+2019-02-21+at+01.39.03.jpeg" width="320" /></a></div>
<br />
Kunjungan Kepala Bagian Tanaman Semusim PTPN XII (Bpk. Ir. Ery Warman, M.M.) dan Kepala Bagian Pemasaran PTPN XII (Bpk. Ir. Winarto) ke Puslit Gula PTPN X dalam rangka melihat dan mempelajari beberapa implemen yang digunakan untuk pengelolaan dan pengembalian sisa hasil panen tebu (trash management) seperti rotary mulcher/trash shredder dan wheel trash rake/hay rake yang dimiliki dan digunakan oleh Puslit Gula PTPN X.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhohxS72gr-uAgPAOQKg8o-iisSGudi0xg-o2UN24hmHJYCGPr90isltPi7TF6XVjzg_hQjAxo7ICCxkMH3v7LX901U2RLdcIh0ED8_wdYB_DFUKmyKi8Cd3w5M8lVA2d-sIMegzSub10/s1600/WhatsApp+Image+2019-02-21+at+01.39.04.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhohxS72gr-uAgPAOQKg8o-iisSGudi0xg-o2UN24hmHJYCGPr90isltPi7TF6XVjzg_hQjAxo7ICCxkMH3v7LX901U2RLdcIh0ED8_wdYB_DFUKmyKi8Cd3w5M8lVA2d-sIMegzSub10/s320/WhatsApp+Image+2019-02-21+at+01.39.04.jpeg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
PUSAT PENELITIAN GULAhttp://www.blogger.com/profile/06398152588248630738noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1678812211624044303.post-69052771309570255412019-02-19T07:08:00.000+07:002019-03-01T07:20:06.044+07:00Kunjungan Tim Puslit Gula PTPN X ke Kompartemen Riset PT. Petrokimia Gresik <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwku02rgm9yVCRoDkeR5th3gBa8teEjmU-NrvKiZJ77XiDFVq5j-jkNKbJg4Uqu-gFKNHEzyezkMGwAfcs1IqPVtdseMUSQstAUQ6QAdaWoWxOvQYcRG-Fp2qCdKWYgETSPSuy_JzCLhs/s1600/WhatsApp+Image+2019-02-19+at+21.53.16.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1026" data-original-width="1280" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwku02rgm9yVCRoDkeR5th3gBa8teEjmU-NrvKiZJ77XiDFVq5j-jkNKbJg4Uqu-gFKNHEzyezkMGwAfcs1IqPVtdseMUSQstAUQ6QAdaWoWxOvQYcRG-Fp2qCdKWYgETSPSuy_JzCLhs/s320/WhatsApp+Image+2019-02-19+at+21.53.16.jpeg" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Pada hari Selasa, 19 Februari 2019 Tim Puslit Gula Studi Banding ke Kompartemen Riset PT. Petrokimia Gresik dalam rangka studi banding penerapan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium ISO/IEC 17025 : 2017 dan penerapan metode pengujian pupuk organik serta pupuk anorganik sesuai SNI.</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZ10CMZ_2h9AwKuHTVyqzHKIOcKHlBvFqhPxum_25TfjZxbVaFw46Az1hB0VfmBrqz181oVQ3MMvvdfcMT5tqqIikOzr8fxmyIcttNgbS5alGPD3ZPmUsn6jboQRvk3zQCrGjKjWdq-LA/s1600/WhatsApp+Image+2019-02-19+at+21.52.41.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="780" data-original-width="1040" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZ10CMZ_2h9AwKuHTVyqzHKIOcKHlBvFqhPxum_25TfjZxbVaFw46Az1hB0VfmBrqz181oVQ3MMvvdfcMT5tqqIikOzr8fxmyIcttNgbS5alGPD3ZPmUsn6jboQRvk3zQCrGjKjWdq-LA/s320/WhatsApp+Image+2019-02-19+at+21.52.41.jpeg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kunjungan diterima oleh Ibu Ir. E.S. Nuraini Hadi selaku Manager Riset Pupuk dan Produk Hayati, Kompartemen Riset, PT. Petrokimia Gresik beserta jajarannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWsmYKS9tXiLGivX7aeWEc_k33WMSsBjmRJXMkqYx3fEYzrmQFOqfARe2qA_ZGKn0X2SS3nhVb5SYqD192u0cEINQbbrBfveAqUU942EzjmqBJUCOgRRc6JW4dxdJ8c7bew_zR2F5twcA/s1600/WhatsApp+Image+2019-02-19+at+21.52.42.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="780" data-original-width="1040" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWsmYKS9tXiLGivX7aeWEc_k33WMSsBjmRJXMkqYx3fEYzrmQFOqfARe2qA_ZGKn0X2SS3nhVb5SYqD192u0cEINQbbrBfveAqUU942EzjmqBJUCOgRRc6JW4dxdJ8c7bew_zR2F5twcA/s320/WhatsApp+Image+2019-02-19+at+21.52.42.jpeg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
PUSAT PENELITIAN GULAhttp://www.blogger.com/profile/06398152588248630738noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1678812211624044303.post-24682885598610943892019-01-31T09:10:00.000+07:002019-01-31T09:10:04.047+07:00Uji Efektifitas Pestisida Slow Release Bahan Dasar Ekstrak Tembakau Terhadap Hama Gudang Corcyra Cephalonica<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRNxaMBqde_RJqMXYuB1CjXPGMxOlh7z-gBYTuPemOZU3NCqOWy2df8NVhzGQrmIkrSGenaT-rBIWDRvTbNe_jwOG9P2q41DxUy7W-C4bZQVZT_8onNTUxv0sZQv3B7p5AKahz9o0270c/s1600/WhatsApp+Image+2019-01-20+at+17.55.17.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRNxaMBqde_RJqMXYuB1CjXPGMxOlh7z-gBYTuPemOZU3NCqOWy2df8NVhzGQrmIkrSGenaT-rBIWDRvTbNe_jwOG9P2q41DxUy7W-C4bZQVZT_8onNTUxv0sZQv3B7p5AKahz9o0270c/s320/WhatsApp+Image+2019-01-20+at+17.55.17.jpeg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Oleh : Dita Widi Atmaja</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Produk pascapanen<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>merupakan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bagian<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tanaman<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>yang dipanen<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dengan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>berbagai<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>tujuan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>terutama<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>untuk memberikan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>nilai<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>tambah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>keuntungan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>bagi petani maupun konsumen (Wagianto, 2008). Produk pascapanen<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>disimpan di<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dalam<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>gudang tradisional<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>maupun<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>gudang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>modern<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sering mendapat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>gangguan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>dari<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>serangga<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>hama. Gangguan tersebut dapat menyebabkan
terjadinya kerusakan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kehilangan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>berat bahan.</span></div>
<a name='more'></a><span style="color: red;"><o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Menurut<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>FAO<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(1974) dalam Manueke(1993)<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kerusakan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>pada<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bahan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pascapanen<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>atau bahan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>simpanan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sangat<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>berarti<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mempunyai nilai penting dalam arti ekonomi
karena: (1) bahan tersebut<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>siap
dikonsumsi,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(2)<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menghabiskan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>biaya yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>cukup<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>banyak<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>yaitu<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mulai<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dari<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>pembenihan, pengolahan tanah,<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>penanaman,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pemeliharaan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan panen. Jadi,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kerusakan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sedikit<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pada<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>bahan pascapanen<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sudah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>merupakan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>kerugian<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang besar<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dibandingkan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>dengan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>serangan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>organisme pengganggu<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pada<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>tanaman<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dipertanaman.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Selain itu<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>akibat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lain<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dari<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>adanya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>infestasi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang mengakibatkan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>terjadinya<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>perubahan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pada<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bahan pascapanen<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>seperti<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>perubahan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>warna<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>rasa serta<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bau<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>tidak <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>enak<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>atau terkontaminasi dengan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>penyakit<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>terbawa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>oleh<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>organisme tersebut.<span style="color: red;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Serangga<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>paling<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>banyak<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>anggotaanggotanya sebagai
hama pascapanen adalah dari ordo<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Coleoptera, ordo<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Lepidoptera,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ordo
Hymenoptera,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ordo<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Hemiptera. Dari <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>keempat ordo<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>serangga<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>tersebut<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ordo<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Coleoptera<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>adalah kelompok<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>serangga<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>terbanyak<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>memiliki anggota-anggotanya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sebagai<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>hama<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pascapanen (Pranata,1982;
Munro, 1986). Menurut Pranata (1982), beberapa hama penting yang merusak
komoditi beras di Indonesia antara lain, Sitophilus<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>oryzae (Coleoptera; Curculionidae),
Rhizopertha<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dominica (Coleoptera;
Bostrychidae), Tribolium<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>castaneum
(Coleoptera; Tenebrionidae), Cryptolestes<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>ferrugineus (Coleoptera; Cucujidae), Tenebroides mauritanicus (Coleoptera;<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Trogosstidae),<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan Corcyra cephalonica (Lepidoptera;
Pyralidae).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Seiring dengan meningkatnya kesadaran terhadap bahaya
lingkungan yang ditimbulkan oleh pestisida kimia, keinginan untuk menciptakan
pestisida alami (bio-pesticide) mengalami peningkalan. Sampai saat ini sebagian
besar pestisida yang beredar di pasaran mengandung bahan aktif berbahaya
seperti klorpyrifos, irnidacloprid, phoxim, fanvalerate, dan diazinon.
Penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya secara luas<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sangat membahayakan kesehatan manusia dan
lingkungan (FQPA, 1996; NRC,1993; Wright, dkk., 1994). Selain itu, kimia
berbahaya tersebut juga mengancam kualitasair di berbagai area (Johnson. 1994).
Pemanfaatan pestisida alami sebagai sebuah teknologi alternatif dalam program
Pengendalian Hama Gudang Penyimpanan Hasil PanenTerpadu (Integrated StoredPest
Control) sangat potensial diusulkan sebagai pengganti dari penggunaan pestisida
kimia yang telah diketahui memiliki dampak negatif sangat luas bagi sistem
ekologi pertanian dan manusia(Whitten, 1992). Pemanfaatan biopestisida yang
ramah lingkungan, diharapkan memiliki spektrum yang sangat luas mencakup
pengendalian seluruh serangga hama yang menyerang produk pertanian yang
disirnpan. Salah satu bahan alam yang dilaporkan memiliki aktifitas pestisida
adalah tanaman tembakau. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN;">METODE PENELITIAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-style: italic;">Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan
biopestisida yang efektif dari bahan limbah tembakau di kebun PTPN X.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-style: italic;">Pengambilan ekstrak tembakau </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-style: italic;">dilakukan </span><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-style: italic;">dengan<i> </i></span><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">mengacu
pada metode analisa nikotin sesuai SNI 01-7134-2006 yang telah dimodifikasi<span style="mso-bidi-font-style: italic;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-style: italic;">dengan </span><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-style: italic;">tujuan untuk mendapatkan nikotin cair</span><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">.</span><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Aplikasi e</span><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">kstrak</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> cair tembakau dilakukan dengan cara </span><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">diuapkan
dengan elektronik vaporizer.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">
Pengujian dilakukan didalam ruangan dengan luas 25 M². </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Bahan
tembakau yang diekstrak adalah limbah tanaman tembakau milik kebun di PTPN X
yang berupa pucuk dan bunga tembakau yang sudah dikeringkan terlebih dahulu. Hama
gudang</span><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> yang digunakan adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Corcyra cephalonica</i> dalam fase imago.
Percobaan terdiri dari 1 perlakuan (perlakuan uap ekstrak tembakau) dan 1
kontrol (tanpa perlakuan) dilakukan dengan 3 ulangan. Masing-masing ulangan
dengan 20 serangga uji. Semua perlakuan diamati setiap 30 menit, dicatat jumlah
penggerek batang yang mati.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">
Elektronik vaporizer dinyalakan selama 6 jam untuk mengetahui volume ekstrak
tembakau yang menguap selama 6 jam. Alat yang digunakan antara lain; kerodong,
elektronik vaporizer dan alat tulis.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">HASIL dan PEMBAHASAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 49.65pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;">Teknologi yang digunakan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> dalam melakukan ekstrak tembakau</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;"> cukup sederhana</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">, dengan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;"> metode </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">ini akan didapatkan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;">ekstrak</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> <span lang="IN">berupa</span></span><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-style: italic;"> nikotin cair</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-style: italic;"> dengan harapan nikotin cair ini dapat
diaplikasikan secara diuapkan menggunakan elektronik vaporizer. Cara aplikasi
ekstrak tembakau</span><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-AU;"> ini </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-AU;">merupakan</span><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-AU;"> suatu inovasi baru
</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-AU;">dengan
harapan </span><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-AU;">dapat melindungi dari serangan hama </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-AU;">pasca
panen </span><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-AU;">dalam waktu</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-AU;"> yang</span><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-AU;"> lama</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-AU;">.
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 49.65pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-AU;">Pada
pelaksanaan percobaan, imago dari </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Corcyra
cephalonica</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> </span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">diletakan
didalam kerodong dari bahan kelambu dengan tujuan serangga tidak terbang
sehingga dapat diketahui angka kematiannya. Percobaan dilakukan dengan
membandingkan antara kerodong yang didekatkan dengan ekstrak tembakau yang
diuapkan dengan kerodong yang tidak diaplikasi pestisida (gambar 1)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 49.65pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw8qF1YvDLJ9Vw2DnLM_6homeYfanxg5pJiTZkXDp5gZm79nDCyrYHFw30EvXMqkHGJ_TY_MJQzzXti0_9QRApnAz-OIF9bSQNXo5d_pzBtuzKbCi2e_etx-JhCWUCljdJECBOYI-vDHw/s1600/7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="310" data-original-width="232" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw8qF1YvDLJ9Vw2DnLM_6homeYfanxg5pJiTZkXDp5gZm79nDCyrYHFw30EvXMqkHGJ_TY_MJQzzXti0_9QRApnAz-OIF9bSQNXo5d_pzBtuzKbCi2e_etx-JhCWUCljdJECBOYI-vDHw/s200/7.jpg" width="149" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-AU;">Gambar
1. Kerodong berisi imago </span><i><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%;">Corcyra
cephalonica</span></i><i><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> </span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">dengan
perlakuan ekstrak tembakau yang diuapkan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-AU;"><o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Setelah dilakukan pengamatan selama 3 jam 30 menit maka didapatkan
rata-rata kematian </span><i><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Corcyra
cephalonica</span></i><i><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> </span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">sebagai
berikut (tabel 1)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4m4U55FYk_i4l47UvJ3sdEa-jI0SZuKxhUHWiQA3xphcOFq55Av63kSTbO6HEYeek7XfJLuFbgyMPxtP6y8TSyFkdXcR8WZTJ6aa4-LUDSbWEgesk5NO6WiW3lC0MmHSXOb_AXqhsn1Y/s1600/8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="537" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4m4U55FYk_i4l47UvJ3sdEa-jI0SZuKxhUHWiQA3xphcOFq55Av63kSTbO6HEYeek7XfJLuFbgyMPxtP6y8TSyFkdXcR8WZTJ6aa4-LUDSbWEgesk5NO6WiW3lC0MmHSXOb_AXqhsn1Y/s640/8.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 49.65pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Percobaan menunjukan semua </span><i><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Corcyra cephalonica</span></i><i><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> </span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">dengan perlakuan ekstrak tembakau pada semua ulangan mati
setelah 3 jam 30 menit sedangkan pada kontrol semua </span><i><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Corcyra cephalonica</span></i><i><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> </span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">tetap hidup setelah 3 jam 30 menit. Hasil ini menunjukan
bahwa pemanfaatan ekstrak tembakau dengan cara diuapkan dapat digunakan sebagai
cara pengendalian hama gudang khususnya pada imago </span><i><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Corcyra cephalonica</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">. </span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Penggunaan ekstrak tembakau dengan diuapkan di gudang
penyimpanan diharapkan dapat mencegah terjadinya perkawinan atau peletakan
telur dari hama gudang khususnya </span><i><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Corcyra
cephalonic</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">,</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">
dengan pencegahanan ini berarti dapat mencegah kerusakan hasil panen yang
disebabkan dari larva </span><i><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Corcyra
cephalonica</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">. </span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> Percobaan ini dilakukan dalam ruangan seluas
25 m², untuk uji efektifitas dengan ruangan yang lebih luas masih perlu
dilakukan percobaan lanjutan. Setelah elektronik vaporizer dinyalakan dalam</span><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">
waktu 6 jam larutan ekstrak tembakau berkurang 0.4 ml sehingga </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">diharapkan </span><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">larutan sebanyak 48 ml
dapat dipakai selama 30 hari.</span><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">KESIMPULAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 49.65pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Pada perlakuan ekstrak tembakau dengan cara diuapkan
menunjukan </span><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">20 </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">imago </span><i><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Corcyra
cephalonica</span></i><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> mati dalam </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">3</span><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> jam 30 menit setelah
aplikasi</span><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">pada semua ulangan sedangkan pada </span><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">kontrol
semua </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">imago </span><i><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Corcyra cephalonica</span></i><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">
tetap hidup setelah </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">3</span><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">
jam</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> 30</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">
</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">menit. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 49.65pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 49.65pt;">
<span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dalam
waktu 6 jam setelah aplikasi, larutan ekstrak tembakau berkurang 0.4 ml
sehingga</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> diharapkan</span><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">
larutan sebanyak 48 ml dapat dipakai selama 30 hari.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> Hal ini menjadikan penggunaan ekstrak tembakau dengan
cara ini sebagai aplikasi biopestisida slow release.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">DAFTAR PUSTAKA<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Wagianto, 2008. </span><span lang="EN-AU"><a href="http://www.fkm.undip.ac.id/data/"><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">http://www.fkm.undip.ac.id/data/</span></a></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> index.php?action=4&idx=508. Diakses pada tanggal 30 Oktober 2009.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -42.55pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Manueke, J.
1993. Kajian Pertumbuhan
Populasi Sitophilus oryzae dan
Tribolium castaneum dan Kerusakan yang Ditimbulkannya Pada Tiga Varietas Beras.
Tesis S2 Program Pasca
Sarjana Universitas Gajah Mada. Yogyakarta<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none; text-indent: -42.55pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Munro, J. W. 1986. Pest of Stored. Hutchinson and Co.
Ltd. London 45 – 58 p.;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none; text-indent: -42.55pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none; text-indent: -42.55pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Pranata, I. R.
1982. Masalah Susut Akibat Serangan Hama
Pascapanen. Direktorat
Perlindungan Tanaman Pangan. Coaching Pengendalian Hama
Gudang. Cisama. Bogor.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none; text-indent: -42.55pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -42.55pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">FQPA (Food Quality Protection Act). 1996. IPM Practitioner18(10):10-13.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -42.55pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -42.55pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Johnson. W2004. DiazinonandPesticideRelated Toxicity in
Bay Area Urban Creeks: Water Quality Attainment Strategy and Total Maximum Daily
Load (TMDL). Final Project Report. California Regional Water Quality Board San Francisco
Bay Region, March 2004, 1515 Clay St.Oakland.CA.120pp<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -42.55pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -42.55pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Whitten.M.J. 1992, Pest managementin 2000:
whatwemightlearn from the twentieth century,p. 9-44. dalam A.A.S.A Kadir (ed),
Pest managementand the environment in 2000 CAB.I. Wallingford.<o:p></o:p></span></div>
</div>
PUSAT PENELITIAN GULAhttp://www.blogger.com/profile/06398152588248630738noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1678812211624044303.post-92225222876179836092019-01-28T19:51:00.000+07:002019-01-28T19:51:40.802+07:00PEMBIAKAN SERANGGA HAMA GUDANG (Corcyra cephalonica) SEBAGAI INANG Trichogramma spp. PADA BERBAGAI MEDIA <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikm1SXH3CdquJHS6_AzZEteAdowToyHtlYvm0DNSh04lePP4SrOYojYg2i5mi2F3151CWk_vH7_Sa2m6T4WdbtHhotRYsJkNM-ggxnVBWkFt6YIUUwl7770uCxhzW-wtWk7zTNZztl0LY/s1600/WhatsApp+Image+2019-01-20+at+17.54.32.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1156" data-original-width="1280" height="289" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikm1SXH3CdquJHS6_AzZEteAdowToyHtlYvm0DNSh04lePP4SrOYojYg2i5mi2F3151CWk_vH7_Sa2m6T4WdbtHhotRYsJkNM-ggxnVBWkFt6YIUUwl7770uCxhzW-wtWk7zTNZztl0LY/s320/WhatsApp+Image+2019-01-20+at+17.54.32.jpeg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Oleh : Sabar Dwi Komarrudin</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">ABSTRAK<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-theme-font: minor-latin;">Pengendalian
Hama Penggerek Tebu di PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) dilakukan dengan
pelepasan massal parasitoid telur<i> Trichogramma </i><i style="mso-bidi-font-style: normal;">spp.</i> Dalam proses produksi parasitoid telur tersebut digunakan
telur inang pengganti yaitu serangga hama gudang <i>Corcyra Cephalonica.</i>.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui media pembiakan yang paling efisien
untuk perbanyakan <i>C. cephalonica </i>sebagai inang pengganti <i>Trichogramma
</i><i style="mso-bidi-font-style: normal;">spp</i>.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium
Hayati, Pusat Penelitian Gula, PTPN X pada bulan Maret-Agustus 2018. Penelitian
ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan tiga perlakuan dan tiga ulangan,
yaitu T1 (media pembiakan menggunakan nampan plastik dan tutup triplek), T2
(media pembiakan menggunakan toples plastik) dan T3 (media pembiakan
menggunakan kotak kayu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembiakan
paling efisien adalah pada perlakuan T2. Pada perlakuan menggunakan media
pembiakan toples plastik waktu munculnya imago tercepat (40 hari setelah
penaburan telur), jumlah imago yang muncul tertinggi (1.179 ekor), umur imago
terlama (5 hari), nisbah kelamin jantan: betina adalah 1:1, serta biaya
pembuatan media pembiakan paling murah (Rp.50.000). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none; text-indent: 35.45pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-theme-font: minor-latin;">Kata Kunci: Media, <i>Corcyra
cephalonica</i>, pembiakan massal, <i>Trichogramma </i><i style="mso-bidi-font-style: normal;">spp</i></span><br />
<a name='more'></a><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 107%; margin-bottom: 8.0pt; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="line-height: 107%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: .7pt; text-align: center; text-autospace: ideograph-numeric;">
<br /></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Salah satu
hama utama pada</span><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">perkebunan tebu adalah penggerek batang baik</span><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">di Indonesia maupun di
luar negeri. Di</span><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Indonesia terdapat 6 jenis penggerek batang</span><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">yakni penggerek batang
bergaris (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Chilo</i></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">sacchariphagus
Boj</span></i><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">),
penggerek batang</span><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">berkilat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(Chilo auricilius</i>
Dudgeon), penggerek</span><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">batang kuning (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Chilo infuscatellus </i>Snellen)</span><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">penggerek batang abu-abu</span><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">(<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Eucosma schistaceane</i> Snellen), penggerek</span><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">batang jambon (Sesamia
inferens Walker) dan</span><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">penggerek batang tebu raksasa (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Phragmatoecia</i></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">castaneae</span></i><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"> Hubner) (Pramono, 2005).</span><span lang="IN" style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> Serangga hama penggerek pucuk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Scirpophaga
excerptalis</i> Walker (Lepidoptera;Pyralidae) dan penggerek batang tebu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Chilo sacchariphagus</i> Bojer
Lepidoptera;Pyralidae), merupakan dua serangga hama yang penting dalam
menurunkan produksi gula (Achadian <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et.al</i>,
2011)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span lang="IN" style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Hingga saat
ini pengendalian secara</span><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">hayati terhadap hama penggerek batang yang</span><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">berhasil dilakukan adalah
dengan</span><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">menggunakan
parasitoid. Contoh parasitoid</span><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">yang sudah berhasil dikembangkan secara</span><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">massal dengan baik dan
digunakan secara luas</span><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">di kalangan perkebunan tebu antara lain lalat</span><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Jatiroro <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Diatraeophaga striatalis</i>, lalat</span><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Sturmiopsis inferens</span></i><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Apanteles
flavipes</i>,</span><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Tumidiclava</span></i><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sp.</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Trichogramma spp</i>.</span><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">(Pramono, 2005).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span lang="SV" style="font-weight: normal; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold;">Parasitoid yang digunakan di
PT Pe</span><span lang="IN" style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold;">r</span><span lang="SV" style="font-weight: normal; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold;">kebunan Nusantara X untuk
mengendalikan hama penggerek tebu salah satunya adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Trichogramma spp.</i> Pembiakan masal sudah dilakukan di unit-unit
Pabrik Gula</span><span lang="IN" style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold;">.</span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Trichogramma spp. </span></i><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">merupakan salah satu
parasitoid telur yang dapat menyerang telur beberapa hama Lepidoptera (Rauf,
2000). Parasitoid telur mempunyai keuntungan dibanding parasitoid larva, karena
menyerang telur hama sehingga dapat mengendalikan hama pada fase paling awal
sebelum hama merusak tanaman (Hasriyanty, 2007). Apabila tekanan parasitoid
telur masih menyisakan telur yang menetas menjadi larva, maka pengendalian
larva tersebut secara hayati akan dilakukan oleh parasitoid larva. Jika masih
ada larva yang tidak terparasit oleh parasitoid larva dan berhasil menjadi
pupa, maka parasitoid pupa akan menekan penggerek batang dan pucuk tebu pada
fase pupa tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Inang
pengganti yang umum digunakan untuk perbanyakan parasitoid telur adalah
serangga yang hidup di gudang, seperti ulat beras <i style="mso-bidi-font-style: normal;">C</i></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">. </span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">cephalonica</span></i><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"> (Stainton).. Serangga <i style="mso-bidi-font-style: normal;">C.
cephalonica</i> termasuk kedalam kelas Insekta, ordo Lepidoptera dan famili
Pyralidae. Serangga ini merupakan salah satu hama gudang yang menyerang
biji-bijian pada saat penyimpanan. Lama hidup ngengat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">C. cephalonica</i> mencapai 10 hari dan dapat menghasilkan telur
sebanyak 400 butir (Kalshoven, 1981). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui media pembiakan yang paling efisien untuk
perbanyakan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">C. cephalonica</i> sebagai
inang pengganti Trichogramma spp</span><span lang="IN" style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">. Hal tersebut sesuai
penelitian </span><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Herlinda
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al</i>., </span><span lang="IN" style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">(</span><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">2005</span><span lang="IN" style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">)
yang menyatakan i</span><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">nang</span><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">pengganti harus memenuhi syarat, yaitu mudah</span><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">dipelihara dan disediakan
di laboratorium.</span><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Selain itu, pembiakan inang pengganti harus</span><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">relatif lebih cepat dan
murah dibanding dengan</span><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">pembiakan inang alami</span><span lang="IN" style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: .7pt; margin-top: 0in; text-align: center; text-autospace: ideograph-numeric; text-indent: -.75in;">
<b><span lang="IN" style="line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">METODE<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: .7pt; margin-top: 0in; text-align: center; text-autospace: ideograph-numeric; text-indent: -.75in;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0.0001pt 0.75in; text-indent: -0.75in;">
<b><span lang="IN" style="line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Bahan dan Alat<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0.0001pt 0.75in; text-indent: -0.75in;">
<b><span lang="IN" style="line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
Penelitian ini
dilaksanakan di <span lang="IN">Laboraorium Hayati, Pusat Penelitan Gula, PT
Perkebunan Nusantara X pada</span> bulan <span lang="IN">Maret-Agustus</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">tahun </span>2018. Bahan yang digunakan
adalah telur <i>C</i><i><span lang="IN">.</span></i><i>
cephalonica.</i> Alat yang digunakan adalah <span lang="IN">canting, rak pembiakan, kuas,
sangkar perkawinan, timbangan, <i>hand counter</i>,
dan mikroskop</span>.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<br /></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span lang="IN">Metode Penelitian<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
Penelitian
dilakukan dengan Rancangan Acak <span lang="IN">Kelompok</span> dengan 3 perlakuan dengan
3 ulangan. yaitu <span lang="IN">T1 (media pembiakan menggunakan nampan plastik dan tutup
triplek), T2 (media pembiakan menggunakan toples plastik)</span><span lang="IN">, dan
</span><span lang="IN">T3
(media pembiakan menggunakan kotak kayu). </span><span lang="IN">Media
pakan yang digunakan adalah dedak jagung</span>.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
Pengamatan
dilakukan <span lang="IN">30</span> sd <span lang="IN">6</span>0 Hari setelah penaburan telur. Data yang diambil adalah data <span lang="IN">jumlah imago jantan dan betina, waktu munculnya imago, umur imago, dan
jumlah telur</span>.
Data yang diperoleh diuji menggunakan analisis ragam (ANOVA). Apabila analisis
ragam menunjukkan pengaruh nyata pada perlakuan, maka dilakukan uji lanjut
dengan uji Duncan pada taraf nyata 5%, yaitu hasil pengamatan dibandingkan
dengan hasil pengamatan pada perlakuan standar/kontrol.<o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: .7pt; margin-top: 0in; text-align: center; text-autospace: ideograph-numeric; text-indent: -.75in;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 8.0pt; text-align: center;">
<b>HASIL DAN PEMBAHASAN<o:p></o:p></b></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<b><span lang="IN" style="line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Waktu Munculnya Imago <i>C. cephalonica<o:p></o:p></i></span></b></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa media yang <span lang="IN">tidak </span>berpengaruh nyata terhadap
waktu munculnya imago <i>C.</i><i> </i><i>cephalonica</i> (Tabel 1).<span lang="IN"> Hal tersebut disebabkan media pakan yang digunakan sama pada tiap
perlakuan yaitu deak jagung. </span>Minarn<span lang="IN">i</span> dan Wiyantono (2007) menyatakan bahwa dalam perbanyakan <i>C. cephalonica,</i> tahap yang paling kritis
adalah pada stadium larva karena kualitas larva sangat dipengaruhi oleh pakannya. Jenis pakan
yang berbeda akan memiliki sifat struktur, tekstur dan kandungan materi yang
berbeda pula. Karbohidrat dan protein sangat dibutuhkan dalam perkembangan
larva <i>C. cephalonica</i>. Waktu munculnya imago
tercepat terdapat pada perlakuan T2<span lang="IN"> yaitu 40 hari setelah
penaburan telur.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span lang="IN" style="line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Tabel 1. Waktu Munculnya Imago <i>C.
cephalonica </i>(hari)<o:p></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ2wRIj-wlJ76CIonFRjqk35bvfMRrlJ2N5G8wClOHifq6cNO-t_Ng5NJWREFRhu9cnaLe8OsIbkzZmAKNwx1ggSNvJ1m_X8L0iyR-mwTW6rkJj93iTskjxYpHFHRKL6UcbZvPUg4QlWs/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="172" data-original-width="155" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ2wRIj-wlJ76CIonFRjqk35bvfMRrlJ2N5G8wClOHifq6cNO-t_Ng5NJWREFRhu9cnaLe8OsIbkzZmAKNwx1ggSNvJ1m_X8L0iyR-mwTW6rkJj93iTskjxYpHFHRKL6UcbZvPUg4QlWs/s1600/1.jpg" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span lang="SV" style="line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Keterangan : angka yang diikuti huruf yang sama dalam satu kolom
menunjukkan tidak ada beda nyata (n=3; p<0 95="" aras="" kepercayaan="" o:p="" pada=""></0></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<b><span lang="IN" style="line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Jumlah Imago <i>C. cephalonica </i><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
Dari hasil
penelitian diperoleh bahwa media yang berbeda berpengaruh nyata terhadap jumlah
imago <i>C. cephalonica</i> yang muncul
(Tabel 2). Hasil penelitian Herlinda <i>et
al.</i> (2005) menyatakan bahwa perbedaan jenis pakan pada fase larva menyebabkan perbedaan
persentase kemunculan imago. Jumlah imago terbanyak terdapat pada
perlakuan T2<span lang="IN"> yaitu 1.179 ekor dan terendah pada perlakuan T1
yaitu 849 ekor. Pada perlakuan T1 ada serangga yang dapat masuk ke media
dikarenakan tutup triplek tidak rapat, hal ini menyebabkan adanya kompetisi
dalam memperoleh pakan sehingga larva </span><i>C.
cephalonica</i> <span lang="IN">yang menjadi imago menjadi berkurang. Pada perlakuan
T2 tutup toples rapat sehingga predator tidak bisa masuk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span lang="IN" style="line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Tabel 2. Jumlah Imago <i>C. cephalonica </i>(ekor)<i><o:p></o:p></i></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXy_aJt5JwzQnRob6MBFNN8UNbNWet58iCxovcQcfsb-Xe3jn_hZjMvRaGHEiOP0Saoef12zfO51Vsu2pdT3txjrCaknQaiTf9oxqgqed7iyvyq7sm02jjGz8c_EGNuCIG2ZqX0889-no/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="172" data-original-width="152" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXy_aJt5JwzQnRob6MBFNN8UNbNWet58iCxovcQcfsb-Xe3jn_hZjMvRaGHEiOP0Saoef12zfO51Vsu2pdT3txjrCaknQaiTf9oxqgqed7iyvyq7sm02jjGz8c_EGNuCIG2ZqX0889-no/s1600/2.jpg" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span lang="SV" style="line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Keterangan : angka yang diikuti huruf yang sama dalam satu kolom
menunjukkan tidak ada beda nyata (n=3; p<0 95="" aras="" kepercayaan="" o:p="" pada=""></0></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<b><span lang="IN" style="line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Nisbah Kelamin<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<b><span lang="IN" style="line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
Hasil
pengamatan terhadap nisbah kelamin <i>C.
cephalonica</i> yang muncul dari setiap media disajikan pada Tabel 3. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<br /></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
Dari Tabel 3
diperoleh bahwa jumlah imago jantan yang muncul yaitu <span lang="IN">1.636</span>
ekor (<span lang="IN">51</span> %) hampir sama dengan jumlah imago betina yaitu <span lang="IN">1.568</span> ekor (<span lang="IN">49</span> %)
Nisbah kelamin <i>C. cephalonica</i> yang
muncul yaitu 1:1. <span lang="IN">Hal ini sesuai dengan </span>Agritech<span lang="IN"> (2012), yang</span> menyatakan bahwa nisbah kelamin imago <i>C. cephalonica</i> adalah 1:1. Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa perbedaan <span lang="IN">media</span> tidak berpengaruh nyata terhadap nisbah kelamin
disebabkan nutrisi yang dikandung setiap media tidak menyebabkan kecenderungan
kemunculan imago menjadi jantan atau betina. Dari hasil penelitian ini dapat
diketahui bahwa imago yang paling banyak muncul di awal adalah imago jantan dan kemudian
diakhir diikuti ole<span lang="IN">h </span>imago betina. Hal ini disebabkan jumlah instar pada larva betina lebih
banyak daripada jumlah instar pada larva jantan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
Hasil
penelitian Russel <i>et al.</i> (1980) membuktikan
terdapat perbedaan jumlah instar larva pada jantan dan betina. Betina umumnya memiliki 1
instar lebih banyak daripada jantan. Jumlah instar berbanding terbalik dengan
tingkat kelembaban,
pada kelembaban relatif 70% terdapat 7 instar pada jantan dan 6 instar pada betina, pada kelembaban
relatif 30% terdapat 10 instar pada betina dan 9 instar pada jantan, dan pada kelembaban
relatif 15% terdapat 12 instar pada betina dan 11 instar pada jantan.<o:p></o:p></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span lang="IN" style="line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Tabel 3. Nisbah kelamin Imago <i>C.
cephalonica </i>(ekor)<i><o:p></o:p></i></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqPJFUnVXtLHjqOehn-cIyYNYwis-X9F0pg5lGJC3bD11hbYffAvPJrAxqmErlJRmNYkvUMSnBPVyk-HlyE1ss2WvrEBlCYLP97wNFTFKnyy2R-9K1z4Lxwe-voe1OQEjkQUGNHFLi9rw/s1600/3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="274" data-original-width="272" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqPJFUnVXtLHjqOehn-cIyYNYwis-X9F0pg5lGJC3bD11hbYffAvPJrAxqmErlJRmNYkvUMSnBPVyk-HlyE1ss2WvrEBlCYLP97wNFTFKnyy2R-9K1z4Lxwe-voe1OQEjkQUGNHFLi9rw/s1600/3.jpg" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span lang="SV" style="line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Keterangan : angka yang diikuti huruf yang sama dalam satu kolom
menunjukkan tidak ada beda nyata (n=3; p<0 95="" aras="" kepercayaan="" o:p="" pada=""></0></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<b><span lang="IN" style="line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Jumlah Telur <i>Corcyra cephalonica</i> <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
Hasil
pengamatan terhadap <span lang="IN">jumlah telur</span><span lang="IN"> </span><i>C. cephalonica</i> yang muncul dari setiap media disajikan pada Tabel <span lang="IN">4. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
Tabel 4
menunjukkan jumlah telur yang dihasilkan berbeda nyata<span lang="IN">
antara perlakuan T1 dengan T2 dan T3</span>.<span lang="IN"> Perolehan jumlah telur tertinggi
pada T2 (6,67 gram) dan terendah pada T1 (5,30 gram). </span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">Jumlah telur yang didapat
dipengaruhi oleh jumlah imago yang muncul. Komposisi pakan tidak berpengaruh
pada jumlah telur yang didapatkan. </span>Kandungan protein dan karbohidrat pada setiap media tidak berbeda nyata
dalam mempengaruhi
pembentukan telur pada fase imago. Herlinda <i>et
al.</i> (2005) menyatakan bahwa untuk pembentukan telur pada fase imago diperlukan gizi yang
sangat tinggi.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span lang="IN" style="line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Tabel 4. Jumlah Telur <i>C. cephalonica </i>(gram)<i><o:p></o:p></i></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEif9HqDsuc897R0zwAGc4A0edVpFyAb73HrXpvalCNGXRu4NabI9VsOJEzHu4d-9j-GlPvunmBjwHLJHmz5npStYG6dAILXg0Ecnb_gORzBSXJKRTMmZXO0J3fzFrrI6PWdkt-xOn31N3g/s1600/4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="171" data-original-width="195" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEif9HqDsuc897R0zwAGc4A0edVpFyAb73HrXpvalCNGXRu4NabI9VsOJEzHu4d-9j-GlPvunmBjwHLJHmz5npStYG6dAILXg0Ecnb_gORzBSXJKRTMmZXO0J3fzFrrI6PWdkt-xOn31N3g/s1600/4.jpg" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span lang="SV" style="line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Keterangan : angka yang diikuti huruf yang sama dalam satu kolom
menunjukkan tidak ada beda nyata (n=3; p<0 95="" aras="" kepercayaan="" o:p="" pada=""></0></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<b><span lang="IN" style="line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Umur Imago <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
Hasil
pengamatan <span lang="IN">menunjukkan perbedaan media pembiakan tidak
berpengaruh nyata terhadap umur imago</span><span lang="IN"> </span><i>C. cephalonica</i><span lang="IN">. </span>Hal
ini dapat dilihat pada Tabel 5.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
Dari Tabel 5
dapat dilihat bahwa tidak terdapat perbedaan nyata dari umur imago <i>C.</i><i> </i><i>cephalonica</i> pada setiap perlakuan. Imago hanya dapat bertahan dari <span lang="IN">4</span>
sampai <span lang="IN">5</span> hari. Syamsudin (2008)<span lang="IN">,</span> menyatakan bahwa imago <i>C. cephalonica</i> dapat bertahan hidup dari <span lang="IN">3 </span>sampai <span lang="IN">8</span> hari.
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span lang="IN" style="line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Tabel 5. Umur Imago <i>C. cephalonica </i>(hari)<i><o:p></o:p></i></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicJlXQcYGXSJIPnaJtgP70KqYK3VGQl3_Luf1sm2zmgYjnSubmd4gOeHkG33VNy5GytE0KUxqSBD3FCgb9y1k2mgjM-yeIKjFzX71zTrCZ9KmLypxQ1xteWkSkbCHsW7e4ceUSstmeSpI/s1600/5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="163" data-original-width="207" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicJlXQcYGXSJIPnaJtgP70KqYK3VGQl3_Luf1sm2zmgYjnSubmd4gOeHkG33VNy5GytE0KUxqSBD3FCgb9y1k2mgjM-yeIKjFzX71zTrCZ9KmLypxQ1xteWkSkbCHsW7e4ceUSstmeSpI/s1600/5.jpg" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span lang="SV" style="line-height: 115%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Keterangan : angka yang diikuti huruf yang sama dalam satu kolom
menunjukkan tidak ada beda nyata (n=3; p<0 95="" aras="" kepercayaan="" o:p="" pada=""></0></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<b><span lang="IN" style="line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Biaya Pembuatan Media Pembiakan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
Penghitungan
biaya pembuatan media pembiakan dapat dilihat pada T<span lang="IN">a</span>bel 6. Biaya paling tinggi
<span lang="IN">terdapat </span>pada perlakuan T3, hal ini disebabkan pembuatan dilakukan dengan
menggunakan kayu jati sehingga harga lebih mahal dibandingkan pada perlakuan T2
yang menggunakan toples plastik.<span lang="IN"> Harga yang lebih rendah akan
dapat menurunkan HPP produksi parasitoid.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span lang="IN" style="line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Tabel 6. Biaya Pembuatan Media Pembiakan <i>C. cephalonica<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkEi4-nzS16naoYxXo2va0sgs3QBBHBUteBtJXc3t75R4yFPa9CpXbIKZ2S13xfZDQe6kxeqj-wUq5JWBCeYWkRGWd_6TWXlP9fjoJA9IlomKW59_R_Zp_mrmcTuOzSriIGLNQI28fA2o/s1600/6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="163" data-original-width="154" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkEi4-nzS16naoYxXo2va0sgs3QBBHBUteBtJXc3t75R4yFPa9CpXbIKZ2S13xfZDQe6kxeqj-wUq5JWBCeYWkRGWd_6TWXlP9fjoJA9IlomKW59_R_Zp_mrmcTuOzSriIGLNQI28fA2o/s1600/6.jpg" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: .7pt; margin-top: 0in; text-align: center; text-autospace: ideograph-numeric; text-indent: -.75in;">
<b>KESIMPULAN<o:p></o:p></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: .7pt; margin-top: 0in; text-align: center; text-autospace: ideograph-numeric; text-indent: -.75in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: .7pt; text-autospace: ideograph-numeric; text-indent: 28.35pt;">
<span lang="IN" style="line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-theme-font: minor-latin;">Hasil penelitian menunjukkan bahwa media
pembiakan paling efisien adalah pada perlakuan T2. Pada perlakuan menggunakan
media pembiakan toples plastik waktu munculnya imago tercepat (40 hari setelah
penaburan telur), jumlah imago yang muncul tertinggi (1.179 ekor), umur imago
terlama (5 hari), nisbah kelamin jantan: betina adalah 1:1, serta biaya
pembuatan media pembiakan paling murah (Rp.50.000).</span><b><span style="line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: .7pt; margin-top: 0in; text-align: center; text-autospace: ideograph-numeric; text-indent: -.75in;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: .7pt; margin-top: 0in; text-align: center; text-autospace: ideograph-numeric; text-indent: -.75in;">
<b>DAFTAR PUSTAKA<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; margin-left: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;">
Achadian, E. M., a Kristini, R.C Mageray, N. Sallam, P. Samson,
F.R.Gobel, dan K. Lonie. 2011. Hama dan Penyakit Tebu. Buku Saku. P3GI Pasuruan
dengan BSES Limited, Australia dan ACIAR.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; margin-left: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;">
Agritech. 2012. <i>Morphology and
Biology of</i><i> </i><i>Corcyra cephalonica</i>.. http://agitech.tnau.ac.in.
Diunduh 26 November 201<span lang="IN">8</span>.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; margin-left: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;">
Hasriyanty, 2007. Karakter Morfologi Parasitoid Trichogramma chilotraeae Nagaraja dan Nagarkatti (Hymenoptera: Trichogrammatidae): Salah Satu parasitoid Telur Hama <i>Plutella xyllostella</i> L. J. Agisains 8(2):76-82.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; margin-left: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;">
Herlinda S ; Aan & Yulia. 2005. Pertumbuhan dan Perkembangan <i>Corcyra</i><i> </i><i>cephalonica</i> (Stainton) (Lepidoptera:Pyralidae) pada Media Lokal: Pengawasan Mutu InangPengganti. J. Agikultura 16(3):153-159.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; margin-left: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;">
Kalshoven, L.G.E. 1981. <i>The Pest of Crops in Indonesia</i>. <i>Revised
and Transleted by P.A. Van Der Laan</i>, University of Amsterdam with the
Asistance of<i> </i>G.H.L Rothschild, CSIRO, Canbera. P.T Ikhtiar Baru-Van
Hoeve, Jakarta. 701 hlm.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; margin-left: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;">
Minarni EW & Wiyantono. 2007. Uji Beberapa Bentuk Beras terhadap Jumlah dan Kesesuaian Telur <i>Corcyra</i><i> </i><i>Cephalonica</i> sebagai Inang Pengganti dalam Pembiakan Massal Prasitoid <i>Trichogramma sp</i>. J. Agitop 71(9):15-18.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; margin-left: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;">
Pramono D. 2005. Seri Pengelolaan Hama Tebu secara Terpadu-2. Dioma, Malang.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 28.35pt; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none; text-indent: -28.35pt;">
<span style="line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Calibri;">Rauf, A. (2000).
Parasitasi Telur Pengerek Batang Padi Putih, <i>Scirpophaga innotata </i>(Walker)
(Lepidoptera: Piralidae) : Saat Terjadi Ledakan di Kerawang pada Awal (1990-an.
Bul. Hama danPenyakit Tumbuhan. <i>Jur. HPT, </i>12(1), 1-10.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 28.35pt; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none; text-indent: -28.35pt;">
<span style="line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Calibri;">Russell VM ; G G
Schulten & F A Roorda. 1980<i>.
Laboratory observations on the</i></span><i><span style="line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Calibri;"> </span></i><i>development
of the rice moth Corcyra cephalonica</i><span style="line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Calibri;"> (Stainton)
(Lepidoptera: Galleriinae) <i>on millet and
sorghum and different relative humidities</i>. J. Zeitschrift furAngewandte
Entomologie 89(5):488-498.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; margin-left: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;">
Syamsudin, 2008. Bioekologi Hama Pasca Panen dan Pengendaliannya. Dalam Prosiding Seminar Ilmiah dan
Pertemuan Tahunan PEI PFI XIX Komisariat, Sulawesi Selatan, 5 November 2008.
hlm 417-421.<o:p></o:p></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoSubtitle" style="line-height: 115%; margin-left: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
PUSAT PENELITIAN GULAhttp://www.blogger.com/profile/06398152588248630738noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1678812211624044303.post-1514839548136138072018-12-11T07:37:00.002+07:002018-12-18T14:43:11.935+07:00Seminar Nasional Pembangunan Pertanian III: Sumberdaya dan Kebijakan Pembangunan Pertanian di Era Revolusi Industri 4.0 Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: inherit; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Seminar Nasional Pembangunan Pertanian III: Sumberdaya dan Kebijakan
Pembangunan Pertanian di Era Revolusi Industri 4.0<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: inherit; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, 01 Desember 2018<o:p></o:p></span></b></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Oleh : Sabar Dwi Komarrudin</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-pagination: none; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">A</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">bstrak <o:p></o:p></span></b></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 0in; text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN">Pabrik Gula Gempolkrep,
Mojokerto merupakan salah satu Pabrik Gula terbesar di bawah naungan PT
Perkebunan Nusantara X. Kecamatan Mantup yang berada di Kabupaten Lamongan
merupakan salah satu wilayah binaan PG Gempolkrep. Keberhasilan Pengembangan
Tebu Rakyat adalah bagaimana pihak-pihak terkait yaitu pemerintah, swasta, dan
masyarakat dapat menjalankan peran untuk meningkatkan produktivitas tebu dan
memenuhi pasokan bahan baku gula yang dibutuhkan pabrik gula. PG Gempolkrep
manjalik kemitraan dengan KPTR Rosan Makmur dalam pengembangan areal tebu di
Kecamatan Mantup. </span>Metode<span lang="IN"> penelitian</span> yang digunakan adalah metode deskriptif dan
komparatif<span lang="IN">.
Data diperoleh dengan wawancara dan </span>penelusuran
dokumen, literatur atau laporan-laporan<span lang="IN">. Penelitian dilakukan untuk mengetahui peraan
Pabrik Gula dan Koperasi dalam pengembangan tebu. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa peran PG Gempolkrep dan KPTR Rosan Makmur dalam pengembangan tebu di
Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan sangat penting. Kemitraan yang terjalin
secara baik dapat meningkatkan luas areal dan produksi tebu. Begitu juga dalam
hal penyaluran kredit dari bank juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.</span><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: .7pt; margin-top: 0in; text-align: center; text-autospace: ideograph-numeric; text-indent: -.75in;">
</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: left;">
<b><span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 53.85pt; margin-right: .55pt; margin-top: 0in; text-align: center; text-autospace: ideograph-numeric; text-indent: -53.85pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: left; text-indent: 0.5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">Pabrik Gula Gempolkrep, Mojokerto merupakan salah satu Pabrik Gula
terbesar di bawah naungan PT Perkebunan Nusantara X. Wilayah binaan PG
Gempolkrep meliputi kabupaten Mojokerto, Jombang, dan Lamongan. Kecamatan
Mantup yang berada di Kabupaten Lamongan merupakan salah satu wilayah binaan PG
Gempolkrep. Kecamatan Mantup merupakan wilayah pengembangan lahan tebu. PG
Gempolkrep setiap tahun meningkatkan kapasitas giling, sehingga perlu melakukan
perluasan areal tebu untuk memenuhi pasokan bahan baku tebu<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: left; text-indent: 0.5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">Keberhasilan Pengembangan Tebu Rakyat adalah bagaimana pihak-pihak
terkait yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat dapat menjalankan peran untuk
meningkatkan produktivitas tebu dan memenuhi pasokan bahan baku gula yang
dibutuhkan pabrik gula. Sebagaimana menurut Taschereau dan Campos dalam Thoha
(2003), <i>Governance </i>lebih merupakan
kondisi yang menjamin adanya proses kesejajaran, kesamaan, kohesi dan
keseimbangan peran serta adanya saling mengontrol yang dilakukan oleh tiga
komponen yakni: pemerintah (<i>government</i>),
rakyat (<i>citizen</i>) dan usahawan (<i>business</i>) yang berada di sektor swasta.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: left; text-indent: 0.5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">Pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan Pengembangan Tebu Rakyat pada
tingkat kabupaten/kota yaitu “Tim Teknis Kabupaten/ Kota dengan keanggotaan
terdiri dari Dinas yang membidangi Perkebunan, Pabrik Gula berbasis tebu dan
instansi lain yang dianggap perlu; Pabrik Gula di wilayah kerjanya; Asosiasi
Petani Tebu rakyat (APTR); Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR); serta Petani
Tebu/ Kelompok Tani” (Anonim, 2015).<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Hubungan petani tebu dengan pabrik gula perlu
ditingkatkan melalui hubungan kemitraan subkontrak (Hafsah, 2003). Pabrik gula
membutuhkan tebu yang dihasilkan oleh petani tebu rakyat untuk memenuhi pasokan
bahan baku tebu. Sedangkan petani tebu membutuhkan permodalan yang cukup tinggi
yang dapat diperoleh melalui kredit dengan pabrik gula. Kemitraan antara pabrik
gula juga melibatkan bank sebagai <span style="text-indent: 0.5in;">pemilik modal. Pabrik gula hanya sebagai penyalur modal yang diberikan
oleh bank. Kemitraan yang terjadi antara petani tebu rakyat dan pabrik gula,
secara tidak langsung juga membantu dalam memberdayakan masyarakat di sekitar
pabrik gula, khususnya para petani.</span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit; text-indent: 0.5in;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: .7pt; margin-top: 0in; text-align: center; text-autospace: ideograph-numeric; text-indent: -.75in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">METODOLOGI<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: left; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: left; text-indent: 0.5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">Penelitian ini dilaksanakan di Pabrik Gula Gempolkrep, Mojokerto dan di
KPTR Rosan Makmur Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan, tahun 2011 sampai
dengan 2016.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: left; text-indent: 0.5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan komparatif. Adapun
daerah penelitian ditentukan secara sengaja (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">purposive method</i>), di Kecamatan Mantup, Kabupaten </span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Lamongan</span><span style="line-height: 115%;">. Pemilihan daerah penelitian
didasarkan atas pertimbangan bahwa di Kecamatan Mantup merupakan wilayah
pengembangan tebu Pabrik Gula Gempolkrep di bawah naungan PT Perkebunan
Nusantara X.<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: left; text-indent: 0.5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Metode yang
digunakan dalam pengambilan data adalah wawancara. Data primer dalam penelitian
ini didapat melalui wawancara, sedangkan data sekunder didapat dari penelusuran
dokumen, literatur atau laporan-laporan yang terkait dengan topik penelitian.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: left; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">HASIL DAN PEMBAHASAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: left;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">Profil Pabrik Gula Gempolkrep (PG GK)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: left; text-indent: 0.5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">Pabrik Gula Gempolkrep salah satu unit usaha PT. Perkebunan Nusantara X,
yang terletak di Desa Gempolkerep, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto
Provinsi Jawa Timur. Didirikan pada tahun 1912 dengan nama “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">CULTUR MAATSCHAPPIJ GEMPOLKREP</i>’’</span><span style="line-height: 115%;"> </span><span style="line-height: 115%;">oleh N.V. KOOY A COSTER VAN VOOR.
Kapasitas giling sampai 1975 adalah 1.500 TCD, pada tahun 1978 meningkat
menjadi 3.000 TCD, dan pada tahun 2016 memiliki kapasitas giling 6.500 TCD.
Wilayah binaan PG Gempolkrep meliputi kabupaten Mojokerto, Jombang, dan
Lamongan. Luas areal terdaftar tahun 2016 adalah 12.948,10 Ha (Anonim, 2016).<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: left; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: left;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">Profil Koperasi Petani Tebu Rakyat
Rosan Makmur (KPTR Rosan Makmur)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: left; text-indent: 0.5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">KPTR Rosan Makmur beralamat di desa Kedungsoko, Kecamatan Mantup,
Kabupaten Lamongan. Koperasi ini Didirikan pada tanggal 01 April 1999 sesuai
Akta Pendirian Koperasi yang dikeluarkan oleh Departemen Koperasi, Pengusaha
Kecil dan Menengah. Jumlah anggota sampai dengan tahun 2016 adalah 156 orang. T</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">o</span><span style="line-height: 115%;">tal Aktiva adalah Rp. 1.942.779.480,
sedangkan areal tebu yang dibawahi seluas +1 .500 Ha (Anonim, 2017).<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: left; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: left;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">Peran PG Gempolkrep dan KPTR Rosan
Makmur<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: left; text-indent: 0.5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">Robbins (2001), mendefinisikan peran sebagai “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">a set of expected behavior patterns attributed to someone occupying a
given position in a social unit</i>”. Menurut Soekanto (1990), peran adalah
suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan individu yang penting bagi
struktur sosial masyarakat, peranan meliputi norma-norma yang dikembangkan
dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat, peranan dalam arti ini
merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam
kehidupan kemasyarakatan.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: left; text-indent: 0.5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">Pabrik gula merupakan salah satu perusahaan yang bersifat industri,
dimana industri merupakan perusahaan yang menarik suatu barang yang nantinya
akan dijadikan atau dikeluarkan dalam bentuk lain atau barang jadi. Peranan
Pabrik gula antara lain: <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0in 14.2pt; text-align: left; text-indent: -10.95pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 115%;">Melaksanakan
alih pengetahuan dan keterampilan dalam meningkatkan kualitas SDM
petani/koperasi, baik melalui pendidikan, pelatihan, dan magang dalam bidang
kewirausahaan, manajemen, dan keterampilan teknis.<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0in 14.2pt; text-align: left; text-indent: -10.95pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 115%;">Secara
bersama menyusun rencana usahan dengan petani/koperasi mitranya untuk
disepakati bersama.<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0in 14.2pt; text-align: left; text-indent: -10.95pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 115%;">Pabrik
gula bertindak sebagai penjamin kredit (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">avalis</i>)
untuk permodalan petani/koperasi mitranya.<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0in 14.2pt; text-align: left; text-indent: -10.95pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">d.<span style="font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 115%;">Melaksanakan
bimbingan teknologi kepada petani/koperasi.<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0in 14.2pt; text-align: left; text-indent: -10.95pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">e.<span style="font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 115%;">Melaksanakan
pelayanan dan penyediaan sarana produksi untuk keperluan usaha bersama yang
disepakati.<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0in 14.2pt; text-align: left; text-indent: -10.95pt;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-indent: -10.95pt;">f.<span style="font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><span style="font-family: inherit; line-height: 115%; text-indent: -10.95pt;">Menjamin
pembelian hasil produksi petani/koperasi sesuai dengan kesepakatan yang telah
disusun bersama.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: left; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">Peran-peran diatas dilakukan dalam
beberapa kegiatan antara lain:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0in 14.2pt; text-align: left; text-indent: -10.9pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">g.<span style="font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 115%;">Kegiatan
Penyuluhan <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0in 14.2pt; text-align: left; text-indent: -10.95pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">h.<span style="font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 115%;">Forum
Temu Kemitraan (FTK).<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0in 14.2pt; text-align: left; text-indent: -10.95pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">i.<span style="font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 115%;">Kegiatan
Latihan dan Kunjungan (LAKU) Kebun Peraga<o:p></o:p></span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: left; text-indent: 0.5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">KPTR merupakan lembaga koperasi petani tebu yang dibentuk dari, oleh, dan
untuk petani ini akan ditingkatkan keterlibatannya dan diberikan peran yang
lebih jauh. Koperasi sebagai wadah para petani tebu harus lebih diberdayakan
baik sebagai penyelenggara, pengadaan sarana produksi, maupun pemasaran hasil
agar dapat menjembatani kepentingan petani tebu, dari penyediaan lahan, bibit,
penyediaan modal, pengolahan lahan, panen, pengangkutan, dan proses pengolahan
di tingkat pabrik, termasuk memperjuangkan hak-haknya sebagai petani. Peranan
KPTR Rosan Makmur antara lain: <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0in 14.2pt; text-align: left; text-indent: -10.9pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">a.<span style="font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 115%;">Memberdayakan
petani melalui kegiatan-kegiatan petani/anggota dalam budi daya tanaman tebu (<i>on farm</i>).<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0in 14.2pt; text-align: left; text-indent: -10.95pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">b.<span style="font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 115%;">Berperan
secara aktif membantu petani/anggota dalam upayanya meningkatkan kualitas budi
daya tanaman tebu.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0in 14.2pt; text-align: left; text-indent: -10.95pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">c.<span style="font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 115%;">Memfasilitasi
petani/anggota dalam pelatihan-pelatihan, permodalan, pengadaan saprodi,
alsintan, dan hal-hal yang diperlukan dalam menunjang kegiatan budi daya
tanaman tebu dan pemasarannya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0in 14.2pt; text-align: left; text-indent: -10.95pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 115%;">d.<span style="font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 115%;">Berperan
sebagai “jembatan” antara petani, pabrik gula, dan pemerintah. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: left; text-indent: 0.5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">Menurut Hanani <i>et al.</i> (2012),
produktivitas tebu sangat dipengaruhi oleh peranan koperasi dan peranan
koperasi terbesar dan terpenting adalah dalam penyediaan sarana produksi.
Asmara dan Nurholifah (2010) mengungkapkan bahwa petani tebu menjadi anggota
koperasi untuk mendapatakan kredit/modal usaha tani, sarana produksi, dan
posisi tawar yang lebih baik dengan pabrik gula. Sementara, studi Wibowo
(2013), menemukan bahwa petani yang memperoleh kredit melalui koperasi
mempunyai pendapatan yang lebih tinggi dibanding petani yang tidak memperoleh
kredit. Lebih lanjut,. Studi Yekti dan Sulastyah (2009) menemukan bahwa
mayoritas petani menggunakan kredit yang diperolehnya untuk mendukung usaha
tani yang sedang digelutinya; hanya sebagian kecil petani yang menggunakan
kredit tersebut untuk membuka usaha baru. Di sisi lain, studi Afriza (2010) dan
Kurniawan dan Mahri (2011) menunjukkan bahwa manfaat ekonomi yang diberikan
koperasi mempunyai pengaruh positif yang nyata terhadap partisipasi anggota.
Semua studi tersebut menunjukkan pentingnya kredit/modal dalam menarik petani
untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi dan meningkatkan
pendapatan petani. Hal tersebut disebabkan karena terbatasnya modal yang
dimiliki petani tebu sementara usaha tani tebu memerlukan biaya yang tinggi. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0in 14.2pt; text-align: left; text-indent: -10.95pt;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: left; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">Peran PG Gempolkrep dan KPTR Rosan Makmur dalam penyaluran kredit dari
bank dapat dilihat pada Tabel 1.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: left; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwrVgBn3mQMrRomVjtKp0LSYpqMVlKRYJTSHW9r3w68-f0riZhYN2mnCLCB2cgLYNqB3bGV4FF_ASLYWZqV69i3MnwR5PMKXlJT7N7ciZZdsXRRqipPEdLwoIw3uf9MQiYwe1rTULNCOs/s1600/Untitled-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" data-original-height="562" data-original-width="1600" height="140" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwrVgBn3mQMrRomVjtKp0LSYpqMVlKRYJTSHW9r3w68-f0riZhYN2mnCLCB2cgLYNqB3bGV4FF_ASLYWZqV69i3MnwR5PMKXlJT7N7ciZZdsXRRqipPEdLwoIw3uf9MQiYwe1rTULNCOs/s400/Untitled-1.jpg" width="400" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">Kemitraan PG Gempolkrep dan KPTR
Rosan Makmur<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Definisi kemitraan menurut beberapa ahli, antara lain:
menurut Hafsah (2000), kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan
oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih manfaat atau
keuntungan bersama sesuai prinsip saling membutuhkan dan saling mengisi
berdasarkan pada kesepakatan. Adapun menurut Partomo (2004), kemitraan usaha
merupakan salah satu strategi pengembangan UKM di mana terdapat hubungan kerja
sama usaha di antara pihak yang bersifat sinergis, suka rela, berdasarkan
prinsip saling membutuhkan, saling mendukung, dan saling menguntungkan disertai
dengan pembinaan dan pengembangan </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: left; text-indent: 0.5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">UKM oleh usaha besar. Konsep formal kemitraan terdapat dalam
Undang-Undang Nomor 9 tahun 1995: “Kemitraan adalah kerja sama antara usaha
kecil dengan usaha menengah atau dengan usaha besar yang disertai dengan
pembinaan dan pengembangan usaha yang berkelanjutan oleh usaha besar atau usaha
menengah dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat, dan
saling menguntungkan” (Sumardjo, 2004).<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: left; text-indent: 0.5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">Maksud dan tujuan dari kemitraan adalah “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">win-win solution partnership</i>”, di mana kedua pihak yang bermitra
tidak ada yang dirugikan, keduanya sama-sama mendapatkan keuntungan melalui
praktik kemitraan Kemitraan merupakan jalinan kerjasama usaha yang merupakan
strategi bisnis yang dilakukan antara dua pihak atau lebih dengan prinsip
saling membutuhkan, saling memperkuat dan saling menguntungkan yang disertai
adanya satu pembinaan dan pengembangan. Hal ini dapat terjadi karena pada
dasarnya masing-masing pihak pasti mempunyai kelemahan dan kelebihan, justru
dengan kelemahan dan kelebihan masing-masing pihak akan saling melengkapi dalam
arti pihak yang satu akan mengisi dengan cara melakukan pembinaan terhadap
kelemahan yang lain dan sebaliknya. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: left; text-indent: 0.5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">Kemitraan antara PG GK dengan petani tebu rakyat yang dalam hal ini
diwadahi dalam Koperasi Petani Tebu Rakyat Rosan Makmur (KPTR Rosan Makmur)
termasuk dalam kemitraan subkontrak. Hal ini sesuai dengan pengertian kemitraan
subkontrak menurut Sumardjo (2004), bahwa kemitraan subkontrak adalah pola
kemitraan antara perusahaan dengan kelompok mitra usaha yang memproduksi
komponen yang diperlukan perusahaan mitra sebagai bagian dari produksinya. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: left; text-indent: 0.5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">Petani tebu rakyat sangat antusias menyambut kemitraan tersebut. Hal ini
dapat dilihat dengan semakin meningkatnya luas areal lahan milik petani tebu
rakyat yang semakin meningkat setiap tahunnya. Peningkatan luas areal dan
produksi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tebu rakyat dapat dilihat pada
Tabel 2.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0PQMJAKCnsjTpV6uTAoeooKEBzEOw6GOcTKOSk121RWJy1qsaSQ0pgc8NeFj2zbCQtbjPWVOTPChiEdJx0I6MvagNs-5GJ4fsEQdH16kbLaKqFLKIKZH7LeVOamMAUcspYNZurKS9bKM/s1600/Untitled-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" data-original-height="701" data-original-width="1518" height="147" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0PQMJAKCnsjTpV6uTAoeooKEBzEOw6GOcTKOSk121RWJy1qsaSQ0pgc8NeFj2zbCQtbjPWVOTPChiEdJx0I6MvagNs-5GJ4fsEQdH16kbLaKqFLKIKZH7LeVOamMAUcspYNZurKS9bKM/s320/Untitled-2.jpg" width="320" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: left; text-indent: 0.5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">Menurut Hafsah (2003), pola kemitraan dapat dikembangkan mulai dari yang
paling sederhana sampai pola ideal. Adapun kemitraan antara PG GK dan KPTR
Rosan Makmur termasuk dalam pola kemitraan sederhana. Kemitraan pola sederhana
adalah pengembangan usaha bisnis dengan adanya ikatan tanggung jawab dari
masing-masing pihak dalam mewujudkan kemitraan usaha yang saling membutuhkan,
saling menguntungkan, dan saling memperkuat. Dalam pola ini, pabrik gula
memiliki kewajiban memberikan dukungan atau kemudahan dalam memperoleh modal,
sarana produksi, teknologi, dan manajemen. Adapun kelompok tani wajib
memberikan hasil produksinya kepada pabrik gula dengan jumlah yang telah
disepakati sebelumnya.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: left; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: .7pt; margin-top: 0in; text-align: center; text-autospace: ideograph-numeric; text-indent: -.75in;">
<b><span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">KESIMPULAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: left; text-indent: 0.5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peran PG Gempolkrep dan KPTR Rosan
Makmur dalam pengembangan tebu di Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan sangat
penting. Kemitraan yang terjalin secara baik dapat meningkatkan luas areal dan
produksi tebu. Begitu juga dalam hal penyaluran kredit dari bank juga mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 0.6in; text-align: left; text-indent: -42.5pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: .7pt; margin-top: 0in; text-align: center; text-autospace: ideograph-numeric; text-indent: -.75in;">
<b><span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">DAFTAR PUSTAKA<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 28.35pt; margin-right: .7pt; margin-top: 0in; text-align: center; text-autospace: ideograph-numeric; text-indent: -28.35pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0in 28.35pt; text-align: left; text-indent: -28.35pt;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">Afriza M. 2010. Pengaruh kompetensi pengurus dan manfaat
ekonomi terhadap partisipasi anggota koperasi (Suatu kasus pada Koperasi
Produsen Tempe Tahu Indonesia (KOPTI) Kota Bandung). JIETT. 5(1):42-54.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0in 28.35pt; text-align: left; text-indent: -28.35pt;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">Anonim, 2015. Pedoman Teknis Kredit Ketahanan Pangan dan
Energi Tahun 2015. Direktorat Jenderal Prasarana Dan Sarana Pertanian,
Kementerian Pertanian Jakarta<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0in 28.35pt; text-align: left; text-indent: -28.35pt;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">______, 2016. Selayang Pandang PG Gempolkrep. Laporan
Evaluasi Giling Tahun 2016 PG Gempolkrep. Mojokerto.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0in 28.35pt; text-align: left; text-indent: -28.35pt;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">______, 2017. Laporan Pertanggungjawaban Pengurus KPTR Rosan
Makmur. Rapat Anggota Tahunan KPTR Rosan Makmur Tahun 2017. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0in 28.35pt; text-align: left; text-indent: -28.35pt;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">______, 2018. Profil Kecamatan Mantup.
https://lamongankab.go.id/mantup. Diakses tanggal 22 Oktober 2018.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0in 28.35pt; text-align: left; text-indent: -28.35pt;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">Asmara R, Nurholifah R. 2010. Analisis pendapatan dan
faktor-faktor yang memengaruhi pendapatan petani tebu dalam keanggotaan suatu
koperasi. Agrise. 10(2):108-120.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0in 28.35pt; text-align: left; text-indent: -28.35pt;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">Kurniawan H, Mahri JW. 2011. Kualitas pelayanan, promosi
ekonomi anggota, dan pengaruhnya terhadap partisipasi anggota. Jurnal Ekonomi
dan Koperasi. 6(1):10-21<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0in 28.35pt; text-align: left; text-indent: -28.35pt;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">Hanani N, Sujarwo, Asmara R. 2012. Peran koperasi dalam
sistem agribisnis tebu rakyat. Dalam: Krisnamurthi B, editor. Ekonomi gula.
Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama. hlm. 305-318.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0in 28.35pt; text-align: left; text-indent: -28.35pt;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">Hafsah, Mohammad Jafar. 2000. Kemitraan Usaha Konsepsi dan
Strategi. Jakarta: PT. Pustaka Sinar Harapan <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0in 28.35pt; text-align: left; text-indent: -28.35pt;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">____________________. 2003. Bisnis Gula di Indonesia.
Jakarta: PT. Pustaka Sinar Harapan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0in 28.35pt; text-align: left; text-indent: -28.35pt;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">Partomo, Tiktik Sartika. 2004. Ekonomi Skala Kecil/ Menengah
dan Koperasi. Bogor: Ghalia Indonesia<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0in 28.35pt; text-align: left; text-indent: -28.35pt;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">Robbins, S.P. (2001) Organizational Behavior: Concepts,
Controversies, Applications. Englewood Cliffs, NJ, Prentice Hall.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0in 28.35pt; text-align: left; text-indent: -28.35pt;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">Soekanto, Soerjono. (1990) Sosiologi Suatu Pengantar.
Jakarta, Rajawali Pers.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0in 28.35pt; text-align: left; text-indent: -28.35pt;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">Sumardjo, 2004. Teori dan Praktik Kemitraan Agribisnis.
Jakarta: Penebar Swadaya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0in 28.35pt; text-align: left; text-indent: -28.35pt;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">Thoha, Miftah. (2003) Birokrasi dan Politik di Indonesia.
Jakarta, Rajawali Pers.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0in 28.35pt; text-align: left; text-indent: -28.35pt;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;">Wibowo E. 2013. Pola kemitraan antara petani tebu rakyat
kredit (TRK) dan mandiri (TRM) dengan Pabrik Gula Modjopangoong Tulungagung. J
Manajemen Agribisnis. 13(1):1-12.<o:p></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin: 0in 0.7pt 0in 28.35pt; text-align: left; text-indent: -28.35pt;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">Yekti A, Sulastyah A. 2009. Eksistensi lembaga keuangan mikro
dalam peningkatan aksesibilitas pelaku usaha pertanian pada sumber permodalan
di pedesaan. JIIP. 5(2):114-134.</span><span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-right: 0.7pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
</div>
PUSAT PENELITIAN GULAhttp://www.blogger.com/profile/06398152588248630738noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1678812211624044303.post-74491409288903959132018-12-06T12:13:00.001+07:002018-12-06T12:13:09.276+07:00Implementasi Pertanian Berkelanjutan di PTPN X Untuk Menjaga Keseimbangan Ekosistem Dan Meningkatkan Produktivitas<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Implementasi
Pertanian Berkelanjutan di PTPN X Untuk<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Menjaga Keseimbangan Ekosistem Dan Meningkatkan Produktivitas<o:p></o:p></span></b></div>
<div style="font-weight: bold; text-align: center;">
<b>Oleh : Dita Widi Atmaja</b></div>
<div style="font-weight: bold; text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: "Times New Roman", serif;">Abstrak<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman", serif;">PTPN
X menerapkan pertanian berkelanjutan dalam rangka mewujudkan peningkatkan produktivitas
secara berkelanjutan sesuai kaidah pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan
hidup. Wujud nyata tersebut antara lain;</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman", serif;"> ¹Menjaga keseimbangan ekositem dalam tanah dengan
pengembalian sisa tanaman seperti seresah, daduk tebu, blotong, abu ketel dan
pemberian biokompos untuk menjaga kesuburan tanah. ²Menerapkan masa tanam optimal
dengan harapan lingkungan dapat memenuhi kebutuhan tanaman secara optimal. ³Penggunaan
agensia hayati <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Trichograma sp, Cotesia
flavipes</i> dan lalat jatiroto untuk mengendalikan hama penggerek tebu serta
metarizium sebagai pengendali uret. </span><span lang="IN">⁴</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman", serif;">Pengendalian
penyakit dengan menggunakan varietas tahan, tidak menanam varietas rentan
penyakit di daerah endemik penyakit dimaksud, pembibitan berjenjang yang
terencana untuk menjaga kemurnian dan kesehatan bibit, Perlakuan air panas pada
KBN untuk mengeliminasi berbagai penyakit. Pengunaan kebun bibit yang lolos uji
sertifikasi, penghilangan sumber inokulum dengan eradikasi tanaman terinfeksi
penyakit. Perlindungan bahan tanam dengan fungisida hanya pada varietas rentan
didaerah endemik. </span><span lang="IN">⁵</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman", serif;">Pengendalian gulma diawali pemetaan dan identifikasi
gulma dikebun PTPN X untuk menentukan cara pengendalian. Pengendalian berbagai
gulma merambat berdasarkan siklus waktu berbunga. Penentuan komposisi maupun
dosis herbisida dan waktu aplikasi herbisida yang tepat sehingga pemakaiannya
dapat ditekan serendah mungkin. Langkah-langkah tersebut merupakan peran PTPN X
sebagai bagian dari segitiga ekosistem untuk menjaga keseimbangan ekosistem
sehingga kesuburan tanah, gangguan OPT, dan pertumbuhan tanaman tebu dapat
optimal dalam jangka waktu yang panjang.</span></div>
<a name='more'></a><b><o:p></o:p></b><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman", serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman", serif;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif";">Sistem
pertanian berkelanjutan didefinisikan sebagai suatu sistem pertanian yang
memanfaatkan sumberdaya yang dapat diperbarui (<em>renewable resources</em>)
dan sumberdaya yang tidak dapat diperbarui (<em>unrenewable resources</em>)
dalam rangkaian proses produksi pertanian dengan menekan dampak negatif
terhadap lingkungan seminimal mungkin. Keberlanjutan yang dimaksud, meliputi
penggunaan sumberdaya, kualitas dan kuantitas produksi, serta lingkungannya.
Proses produksi pertanian yang berkelanjutan akan lebih mengarah pada
penggunaan produk hayati yang ramah terhadap lingkungan (Kasumbogo, 1997). Pertanian
berkelanjutan telah dilaksanakan di kebun PTPN X dengan tujuan<span style="color: #333333;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">mewujudkan peningkatkan
produktivitas secara berkelanjutan sesuai kaidah pengelolaan sumberdaya alam
dan lingkungan hidup dengan prinsip meminimalkan penggunaan bahan-bahan kimia
sintetik seperti pupuk kimia, herbisida kimia sintetik maupun pestisida kimia
sintetik. Penggunaan bahan kimia sintetik dalam pertanian memiliki beberapa
efek negatif bagi lingkuangan, salah satu efek negatif tersebut adalah
menggangu keseimbangan ekosistem yang ada. </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Menurut Flint
L. M dan
Van den Bosch. R,
(2000). Ekosistem adalah kesatuan komonitas bersama-sama dengan
sistem abiotik yang
mendukungnya. Sebagai contoh adalah ekosistem pertanian sawah dibentuk
oleh komonitas makluh hidup
bersama-sama dengan tanah,
air, udara dan unsur-unsur
fisik lain yang terdapat
di sawah tersebut.
Konsep ekosistem, seperti konsep
biofer menekankan hubungan dan
saling ketergantungan yang tetap
antara faktor-faktor hidup
dan tak hidup
di setiap lingkungan. Perwujudan
pertanian berkelanjutan di PTPN X dilakukan dengan;<span style="background: white; color: #333333;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">I.
Menjaga Keseimbangan Ekositem Dalam Tanah<o:p></o:p></span></b></div>
<b></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Penggunaan pupuk
anorganik (pupuk kimia)
dalam jangka panjang
menyebabkan kadar bahan organik
tanah menurun, struktur tanah rusak, dan pencemaran lingkungan. Hal ini jika
terus berlanjut akan menurunkan
kualitas tanah dan
kesehatan lingkungan. Untuk
menjaga dan meningkatkan produktivitas
tanak diperlukan kombinasi
pupuk anorganik dengan
pupuk organik yang tepat
(Isnaini, 2006). PTPN X telah melakukan berbagai usaha mengembalikan bahan
organik di tanah untuk menjaga kesuburan tanah dan menjaga ekosistem di dalam
tanah, usaha tersebut antara lain dengan melakukan trash management dengan
mengembalikan sisa bahan tanam ke lahan seperti daduk dan seresah. Selain
pengembalian seresah PTPN X mengembalikan blotong, abu ketel dan pemberian bio
kompos di lahan HGU PTPN X. Hasil sampingan industri gula berupa blotong,
ampas, abu ketel, serta seresah berpotensi besar dimanfaatkan sebagai sumber
bahan organik. Mulyadi (2000) menyatakan bahwa pemberian blotong dapat
berpengaruh nyata terhadap peningkatan fase vegetatif tebu. Unsur P merupakan
salah satu unsur hara yang penting bagi tanaman, begitu juga untuk tanaman tebu
(Saccharum officinarum L.).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjUaVJL9-maV9aEVemWnxKslHkSRmAl1QkrYo80gYUavgjsLcOM6jWoZciNfHpQ_tZkDhhGaolFEPAHVXfVpmI5dkDZpqZKE5meqsMY6inExkOcNnALs1nEtDubJ4wsUdV5QDWnb0R8FM/s1600/Untitled-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="681" data-original-width="1600" height="170" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjUaVJL9-maV9aEVemWnxKslHkSRmAl1QkrYo80gYUavgjsLcOM6jWoZciNfHpQ_tZkDhhGaolFEPAHVXfVpmI5dkDZpqZKE5meqsMY6inExkOcNnALs1nEtDubJ4wsUdV5QDWnb0R8FM/s400/Untitled-1.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Menurut Mulyono (2009),
unsur P dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhan tanaman, baik perakaran, anakan,
panjang batang dan besarnya ruas-ruas batang tanaman tebu. Namun unsur P
merupakan unsur yang sulit tersedia bagi tanamanmeskipun dalam tanah jumlahnya
banyak. Menurut Hanafiah (2010), ketersediaan P dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang meliputi komposisi pelikat tanah, pH tanah, kandungan liat dan
kandungan bahan organik. Bahan organik memiliki peran penting dalam
meningkatkan ketersediaan unsur P dalam tanah. Hal ini karena kandungan yang
terdapat dalam bahan organik mampu membebaskan unsur hara P dari jerapan Al dan
Fe sehingga tersedia bagi tanaman. Menurut Hanafiah (2010)<span style="color: red;">,</span> penambahan bahan organik dapat meningkatkan
ketersediaan P dalam tanah. Permasalahan yang terdapat di lapang adalah
ketersediaan unsur hara P yang terkandung dalam tanah rendah. Rendahnya
ketersediaan unsur hara P bagi tanaman dapat menghambat pertumbuhan tebu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">II.
Menerapkan Masa Tanam Optimal<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">Menurut</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">Djojosoewardhono</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">(1989) penentuan</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">masa</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">tanam</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">tebu</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">disesuaikan</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">dengan iklim.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">Lokasi</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">dengan</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">sifat</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">iklim</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">yang</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">terlalu basah</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">sepanjang</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">tahun</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">dapat</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">dilakukan</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">penanaman</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">pada</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">saat</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">menjelang</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">musim</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">kemarau</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">atau pada bulan Mei</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">–</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">Agustus (masa tanam A), sedangkan</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">untuk</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">lokasi</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">dengan</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">sifat</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">iklim</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">yang relatif</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">kering</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">sepanjang</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">tahun</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">penanaman dilaksanakan pada awal musim kemarau atau pada bulan</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">Oktober</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">–</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">Desember</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">(masa</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">tanam</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">B). Penanaman menjelang
musim kemarau dapat pula dilakukan</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">untuk</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">lokasi</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">dengan</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">pengairan</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">yang baik.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">Masa</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">tanam</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">yang</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">tepat </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">bermanfaat</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">untuk mendapatkan produktifitas tinggi. </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">Pada HGU PTPN X masa tanam dilakukan dengan
pola A dengan harapan dapat mencapai potensi produksi maksimal. Tanaman tebu
dengan pola B yang ditanam pada awal musim penghujan memiliki resiko cekaman
air terutama kebun dengan drainase yang jelek. Drainase</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">yang</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">buruk</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">menyebabkan dampak</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">yang</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">tidak</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">menguntungkan</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">terhadap perkembangan</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">akar</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">tanaman</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">tebu.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">Akar</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">akan berkembang</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">secara</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">horizontal</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">sehingga sangat peka terhadap kekeringan sewaktu tanaman muda dan karena
tanah kekurangan oksigen pada musim hujan</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">akar</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">segera</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">membusuk,</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">peka</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">terhadap penyakit</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">terutama</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">bakteorosis</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">dan</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">kemudian berlanjut</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">pada</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">kematian pada tebunya</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">(Pamenan,
et.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">al,</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">1989).</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">Tebu</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">merupakan</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">tanaman</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">yang menghendaki</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">air</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">yang</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">cukup</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">banyak.Kebutuhan air</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">(irigasi)</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">untuk</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">tebu</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">berbanding</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">lurus</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">dengan sifat</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">fase</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">pertumbuhan</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">karena</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">tanaman</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">ini memerlukan</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">air</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">yang</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">cukup</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">banyak</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">pada</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">awal sampai</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">dengan</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">pertengahan</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">waktu</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">biologis pertumbuhan.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">Setelah</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">
</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">itu,pada</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">fase</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">kemasakan menghendaki kebutuhan air yang
sangat sedikit.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">III.
Penggunaan Agensia Hayati<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;">Anonim (
2002), menyatakan bahwa pengendalian
hayati adalah pengendalian serangga
hama dengan cara biologi,
yaitu dengan memanfaatkan musuh-musuh alaminya
(agen pengendali biologi), seperti
predator, parasit dan patogen.. Pengendalian hayati di PTPN X</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> diwujudkan dengan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 0.5in;"> penggunaan agensia hayati <i>Trichograma sp, Cotesia flavipes</i> dan lalat jatiroto. <i>Trichograma sp</i> digunakan sebagai parasit
telur penggerek. <i>Trichograma chilonis</i>
sebagai parasit telur penggerek batang dan <i>Trichograma
japonicum</i> sebagai parasit telur penggerek pucuk . <i>Cotesia flavipes</i> dan lalat jatiroto digunakan sebagai parasitoid
larva penggerek. <i>Cotesia flavipes</i>
digunakan sebagai parasitoid pada larva <i>Chilo
Sacchariphagus</i> sedangkan lalat jatiroto untuk <i>chilo auricilius</i> walaupun dilapangan sering ditemukan ulat <i>Chilo Sacchariphagus</i> terparasit lalat
jatiroto.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_l8sRCAwvR5UdH05GPvFUS1B2mt-xlsp9HnreeY5QnIJtOnKFsjv8er8Ma4zGFWL_FF0LBs2ipmetHQY6e3TJTLt-gmWEEiAf42oh4_PSGcR50959GU-VYMtjAuSzMWz9KMdPDpn75Qc/s1600/Untitled-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="539" data-original-width="1600" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_l8sRCAwvR5UdH05GPvFUS1B2mt-xlsp9HnreeY5QnIJtOnKFsjv8er8Ma4zGFWL_FF0LBs2ipmetHQY6e3TJTLt-gmWEEiAf42oh4_PSGcR50959GU-VYMtjAuSzMWz9KMdPDpn75Qc/s400/Untitled-2.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Menurut Jumar
(2000). Pengendalian hayati memiliki
keuntungan yaitu : (1).
Aman artinya tidak menimbulkan pencemaran
lingkungan dan keracunan pada
manusia dan ternak, (2).
tidak menyebabkan resistensi
hama, (3). Musuh alami bekerja
secara selektif terhadap inangnya
atau mangsanya, dan (4). Bersifat permanen untuk jangka waktu
panjang lebih murah,
apabila keadaan lingkungan telah
stabil atau telah
terjadi keseimbangan antara hama
dan musuh alaminya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">IV.
Pengelolaan Penyakit<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Menanam varietas tahan adalah cara
terbaik untuk mengontrol penyakit. Sebagai contoh varietas yang tahan telah
tersedia dan digunakan untuk mengendalikan wabah smut di beberapa negara,
termasuk Australia, sehingga luka api tidak berkembang di perkebunan tebu
(Queensland) hingga 2006. Bahan tanam bebas penyakit biasanya dapat diperoleh
dengan melakukan treatment air panas. Namun, treatment air panas mungkin tidak
praktis dalam skala besar dan keefektifannya mungkin berbeda pada beberapa
varietas. Pada beberapa negara dengan biaya tenaga kerja yang murah, upaya
rouging untuk mengeluarkan tanaman terinfeksi luka api pada kebun bibit sering
dilakukan akan tetapi upaya ini tidak efektif jika dilakukan pada kebun dalam
skala luas (Sundar, 2012). </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Penyakit
tanaman
merupakan hasil interaksi antara patogen,
inang, dan lingkungannya
yang dikenal dengan istilah
segitiga penyakit (disease triangle). Pada
kondisi alamiah telah
terjadi keseimbangan antara komponen-komponen tersebut sehingga tidak
terjadi ledakan (outbreak)
penyakit. Sebaliknya pada tumbuhan yang diusahakan menjadi tanaman budi
daya, campur tangan manusia melalui teknologi (pemilihan
varietas, pemupukan, kultur teknis
lain) sering mengakibatkan
gangguan keseimbangan alam dan
menimbulkan ledakan
hama/penyakit yang cukup
serius. Komponen keempat yaitu
manusia berinteraksi dengan
tiga komponen penyakit tersebut
yang dikenal dengan istilah segi empat penyakit (disease
square). Pengendalian pengendalian penyakit secara terpadu dilakukan PTPN X
dalam pengendalian luka api, kegiatan pengendalian dilakukan dengan
memperhatikan faktor interkasi patogen, inang, manusia dan lingkungan yang
dikenal dengan segiempat penyakit. Hal ini diwujudkan dengan menggunakan varietas tahan di daerah endemik,
pembibitan berjenjang dan terencana, Perlakuan air panas pada Kebun bibit
nenek. Pengunaan bibit lolos uji
sertifikasi, dan penghilangan sumber inokulum dengan eradikasi tanaman
terinfeksi. Penggunaan varietas tahan di daerah endemik bertujuan menghambat
pertumbuhan penyakit luka api sehingga laju perkembangan penyakit akan
terhambat. Pembibitan berjenjang dan terencana bertujuan menyediakan bibit
dengan varietas dan umur sesuai kebutuhan tanam sehingga varietas tahan luka
api dapat tersedia. Perlakuan air panas pada kebun bibit nenek, penggunaan
bibit bersertifikat dan eradikasi
tanaman terinfeksi luka api terutama pada kebun bibit sebagai usaha
penghilangan sumber inokulum yang bertujuan mengurangi jumlah patogen, jumlah
patogen terutama pada bibit tingkat tinggi sangat mempengaruhi jumlah patogen
yang berada pada kebun bibit tingkat bawah dan tebu giling. Patogen merupakan
salah satu bagian dari segiempat penyakit, dengan meminimalisir jumlah patogen
diharapkan laju pertumbuhan penyakit luka api akan </span><o:wrapblock><v:shapetype coordsize="21600,21600" filled="f" id="_x0000_t75" o:preferrelative="t" o:spt="75" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter">
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0">
<v:f eqn="sum @0 1 0">
<v:f eqn="sum 0 0 @1">
<v:f eqn="prod @2 1 2">
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth">
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight">
<v:f eqn="sum @0 0 1">
<v:f eqn="prod @6 1 2">
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth">
<v:f eqn="sum @8 21600 0">
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight">
<v:f eqn="sum @10 21600 0">
</v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:formulas>
<v:path gradientshapeok="t" o:connecttype="rect" o:extrusionok="f">
<o:lock aspectratio="t" v:ext="edit">
</o:lock></v:path></v:stroke></v:shapetype><v:shape alt="Description: D:\poto dr hp\2018-11-26 poto 26 nov\poto 26 nov 063.jpg" id="Picture_x0020_1" o:spid="_x0000_s1027" style="height: 102pt; left: 0; margin-left: 165.9pt; margin-top: 436.8pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 76.5pt; z-index: 251659264;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="poto 26 nov 063" src="file:///C:\Users\john\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg">
<w:wrap type="topAndBottom">
</w:wrap></v:imagedata></v:shape><v:shape alt="Description: D:\poto dr hp\2018-10-05 TANGGAL 5 OKT 2018\TANGGAL 5 OKT 2018 012.jpg" id="_x0000_s1026" style="height: 102pt; left: 0; margin-left: 249.3pt; margin-top: 436.8pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 82.5pt; z-index: 251663360;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="TANGGAL 5 OKT 2018 012" src="file:///C:\Users\john\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.jpg">
<w:wrap type="topAndBottom">
</w:wrap></v:imagedata></v:shape></o:wrapblock></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-indent: 28.35pt;">terhambat.</span> <span style="color: red;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjH_lCH1bYyKjwyAQyMqz5JNFEh4uOfFEI0StqbLkNwNduHpO96RVPj6eh-eLnWdluCyBAbWS9rXkku035dBkzzvqhxAukorswrZKJVeiLTUnfiXUyHAVWekzh1hF_UD_3CGT_-fW2IuBk/s1600/Untitled-3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="631" data-original-width="1600" height="157" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjH_lCH1bYyKjwyAQyMqz5JNFEh4uOfFEI0StqbLkNwNduHpO96RVPj6eh-eLnWdluCyBAbWS9rXkku035dBkzzvqhxAukorswrZKJVeiLTUnfiXUyHAVWekzh1hF_UD_3CGT_-fW2IuBk/s400/Untitled-3.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 45.8pt 91.6pt 137.4pt 183.2pt 229.0pt 274.8pt 320.6pt 366.4pt 412.2pt 458.0pt 503.8pt 549.6pt 595.4pt 641.2pt 687.0pt 732.8pt; text-align: center;">
<b><span lang="IN">V. Pengendalian Gulma<o:p></o:p></span></b></div>
<o:p></o:p><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 45.8pt 91.6pt 137.4pt 183.2pt 229.0pt 274.8pt 320.6pt 366.4pt 412.2pt 458.0pt 503.8pt 549.6pt 595.4pt 641.2pt 687.0pt 732.8pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Prinsip utama
dalam pengendalian gulma pada
budidaya tanaman ialah menekan populasi gulma
sebelum merugikan tanaman. Penundaan pengendalian gulma
sampai gulma berbunga akan
memberikan kesempatan gulma untuk
berkembangbiak dan penyebaran gulma
pada lahan budidaya (Puspitasari et
al., 2013). Hendrival
et al (2014), menyatakan
bahwa untuk memperoleh kualitas
maupun kuantitas produksi secara
maksimal pengendalian gulma perlu
diperhatikan dan frekuensi pengendalian gulma
tergantung pada pertumbuhan gulma
di lahan budidaya. Penyiangan gulma
dilakukan untuk membersihkan tanaman
dari gulma yang dapat
mengganggu proses pertumbuhan tanaman sehingga
tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Marliah
et al (2010), menyatakan
bahwa kerugian pengendalian gulma
dengan metode penyiangan membutuhkan
waktu, tenaga dan biaya
yang tinggi. Namun
kerugian metode pengendalian gulma
dengan penyiangan dapat dikurangi dengan metode pengendalian gulma
dengan cara aplikasi herbisida. Efektivitas suatu
herbisida sangat ditentukan oleh
cara aplikasi dan perhitungan kebutuhan
herbisida persatuan luas (Wardoyo
2002) Namun demikian, pengunaan
herbisida secara luas perlu
mempertimbangkan dampak
negatifnya terhadap lingkungan, organisme bukan
sasaran, keragaman hayati serta
resistensi gulma terhadap herbisida (Zoschke
1994, Clarke 2002, Marshall 2002,
Zhang et al.
1995, Heap, 1999, Moss,
2002 dalam Hasanuddin, 2003). Dalam rangka mengurangi
pemakaian herbisida PTPN X melakukan pengendalian gulma secara terpadu dengan
diawali pemataan gulma berdasarkan dominansi, tingkat kerugian dan jenis gulma
yang terdapat di kebun PTPN X, dengan langkah tersebut maka </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">keefektifitasan herbisida dapat
dimaksimalkan sehingga pemakaian herbisida dapat terkontrol.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 45.8pt 91.6pt 137.4pt 183.2pt 229.0pt 274.8pt 320.6pt 366.4pt 412.2pt 458.0pt 503.8pt 549.6pt 595.4pt 641.2pt 687.0pt 732.8pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYDrBAgyln-nx9O_jipugVFCADGKqrZB6XvttbAuVrncnj1t3szBuJQvsdLTv7U_-tQyQF8eEKrA8cG2nFMZTjvZApodXQNnbQWFAQ9ZEWaELcEUY6dp2GMWAFL64mSjo-2U6tzrfC6ac/s1600/Untitled-4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="706" data-original-width="1600" height="176" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYDrBAgyln-nx9O_jipugVFCADGKqrZB6XvttbAuVrncnj1t3szBuJQvsdLTv7U_-tQyQF8eEKrA8cG2nFMZTjvZApodXQNnbQWFAQ9ZEWaELcEUY6dp2GMWAFL64mSjo-2U6tzrfC6ac/s400/Untitled-4.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">VI. Kesimpulan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Langkah-langkah
tersebut diatas merupakan peran PTPN X sebagai bagian dari segitiga ekosistem
untuk menjaga keseimbangan ekosistem, dengan keseimbangan ekosistem maka
suistabilitas produktifitas yang diharapkan PTPN X dapat terwujud.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">VII. Daftar Pustaka<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Anonim, 2002. Model Budidaya tanaman Sehat (
Budidaya Tanaman Sayuran Secara Sehat Melalui Penerapan PHT), Dirjen
Perlindungan Tanaman. Jakarta<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">A.
Ramesh Sundar, E. Leonard Barnabas, P. Malathi and R. Viswanathan (2012). <i>A MiniReview on Smut Disease of Sugarcane
Caused by Sporisorium scitamineum</i>, Botany, Dr. John Mworia (Ed.), ISBN:
978-953-51-0355-4, InTech<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Djojosoewardhono,
S. A. 1989.
Peranan tebu dan faktor
lingkungan tumbuh terhadap
tingkat produktivitas bagi tebu
di lahan kering. Pasuruan (ID) : Prosiding Seminar
Budidaya Lahan Kering. Pasuruan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Hanafiah, K.A. 2010. Dasar-dasar ilmu tanah.PT Raja
Grafindo persada.jakarta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Hasanuddin. 2003. Hasil
tanaman kedelai dan pola
persistensi akibat herbisida clomazone dan
pendimethalin bervariasi
dosis pada kultivar
argo mulyo dan wilis.
Disertasi. Program
Pascasarjana Universitas Padjajaran, Bandung<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Isnaini, M. 2006. Pertanian Organik. Kreasi Wacana.
Yogyakarta. Hal 247-248.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Jumar. 2000. Entomologi Pertanian. Rineka Cipta.
Jakarta<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Mulyadi, M. 2000. Kajian pemberian blotong dan abu
ketel pada tanah kandiudoxs pelaihari dalam upaya memperbaiki sifat kimia
tanah, serapan N,Si, P dan S serta pertumbuhan tebu. Tesis Institut Pertanian
Bogor.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; tab-stops: 45.8pt 91.6pt 137.4pt 183.2pt 229.0pt 274.8pt 320.6pt 366.4pt 412.2pt 458.0pt 503.8pt 549.6pt 595.4pt 641.2pt 687.0pt 732.8pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Mulyono,
D. 2009. Evaluasi kesesuaian lahan dan arahan pemupukan N,P dan K dalam
budidaya tebu untuk pengembangan daerah Kabupaten Tulungagung. Jurnal Sains dan
Teknologi Indonesia.11(1): 47-53.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; tab-stops: 45.8pt 91.6pt 137.4pt 183.2pt 229.0pt 274.8pt 320.6pt 366.4pt 412.2pt 458.0pt 503.8pt 549.6pt 595.4pt 641.2pt 687.0pt 732.8pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Nirmala,
Lagiman, D. Kastono,
S. Virgawati& A. W.
Rizain (eds.) Prosiding
Seminar Nasional Budidaya Olah
Tanah Konservasi.
Yogyakarta, 30 Juli
2002. hal. V:1-18.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pamenan,
S. B., D.
Siahaan, Lannita. 1989.Pengembangan Tebu
Lahan Kering. Pasuruan (ID) :
Prosiding Seminar Budidaya Lahan Kering. 615 – 627.<o:p></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; tab-stops: 45.8pt 91.6pt 137.4pt 183.2pt 229.0pt 274.8pt 320.6pt 366.4pt 412.2pt 458.0pt 503.8pt 549.6pt 595.4pt 641.2pt 687.0pt 732.8pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Wardoyo, S.S.
2002. Aplikasi herbisida pada lahan
pertanian melalui sistem olah tanah
konservasi (otk) untukmendukung ketahanan
pangan. Dalam: S. Hardiastuti,
E. K., E. M. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 45.8pt 91.6pt 137.4pt 183.2pt 229.0pt 274.8pt 320.6pt 366.4pt 412.2pt 458.0pt 503.8pt 549.6pt 595.4pt 641.2pt 687.0pt 732.8pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br /></span></div>
</div>
PUSAT PENELITIAN GULAhttp://www.blogger.com/profile/06398152588248630738noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1678812211624044303.post-88461113888234192092018-12-06T10:33:00.002+07:002018-12-06T10:33:26.421+07:00KEGIATAN SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN PERTANIAN III DI UNIVERSITAS BRAWIJAYA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b>Kegiatan Seminar Nasional Pembangunan Pertanian III</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b>Di Universitas Brawijaya </b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b>Tgl. 1 Desember 2018</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b>Oleh : Sabar Dwi Komarrudin, S.P.</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b>Dita Widi Atmaja, S.P.</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiszI2JRmd_XqrxUnY9EbrftFSXc8anfB1MJcBrsbFz3AnjcSrCIE393f6CAKNJVmL7XkLe_NNVZH_nAsduig9r0SThsXJfUxq4vny_n0NGEn17pHqonPkoLVlpMWXpEmwwQszXeBrWSzo/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="753" data-original-width="1130" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiszI2JRmd_XqrxUnY9EbrftFSXc8anfB1MJcBrsbFz3AnjcSrCIE393f6CAKNJVmL7XkLe_NNVZH_nAsduig9r0SThsXJfUxq4vny_n0NGEn17pHqonPkoLVlpMWXpEmwwQszXeBrWSzo/s320/1.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: center; text-indent: -14.75pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">I.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dasar<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">1.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Surat Tugas PT. Perkebunan Nusantara
X No. IC-PERPG/18.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">175</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Tanggal </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">28 November</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> 2018.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: center; text-indent: -14.75pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">II.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Latar Belakang<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Pertanian adalah pondasi dasar
ekonomi bangsa, dengan pembangunan pertanian yang baik akan berimbasa pada
perekonomian yang stabil. Pembangunan pertanian terhadap perekonomian suatu
bangsa adalah berbanding lurus. Suatu bangsa dapat dikatakan menjadai bangsa
yang maju apabila seluruh kebutuhan primer rakyatnya terpenuhi yaitu pangan.
Teknologi mobile juga dapat digunakan inovasi pertanian. Ini bertujuan untuk
meningkatkan peluang bagi petani dalam mengakses informasi tentang komoditas
pertanian melalui layanan informasi tentang komoditas pertanian. Layanan
informasi berbasis mobile diperlukan pada saat petani membutuhkan informasi
pertanian yang cepat. Sehingga tidak memerlukan waktu lama untuk mengetahuinya,
terutama tentang komoditas seperti harga bibit dan ketersediaan pupuk, harga
komoditas di pasar, luas tanaman komoditas, prediski masa panen dan sarana
panen dan sarana untuk mengumpulkan kelompok tani.</span></div>
<a name='more'></a><o:p></o:p><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Bagi petani dan konsumen sistem
pertanian digital akan sangat membantu menghindari dan meminimalisir permainan
harga oleh mafia pangan. Adanya sistem pertanian digital akan mempermudah
distribusi dari petani hingga konsumen dengan memperpendek sistem rantai pasok
pangan. Sistem pertanian digital tidak terbatas waktu dan tempat untuk
mengaksesnya dan berpeluang meningkatkan keberdayaan petani. Sehingga
diharapkan mampu menurunkan ketimpangan akses pangan, mempercepat pemenuhan
kebutuhan pangan dari satu daerah ke daerah lainnya dan berkontribusi nyata
terhadap pembangunan perekonimian di Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: center; text-indent: -14.75pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">III.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tujuan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
Merealisasikan cetak biru (blue
print) yang dapat digunakan sebagai guideline oleh pemerintah periode 2015-2019
dalam peningkatan sinergi dan inovasi teknologi maupun kebijakan pembangunan
pertanian untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional dan kesejahteraan
masyarakat petani.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: center; text-indent: -14.75pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">IV<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tempat dan Waktu</span><o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">SEMINAR NASIONAL </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">PEMBANGUNAN PERTANIAN III</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> ini dilaksanakan di </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Gedung
Widyaloka</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">, Universitas </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Brawijaya</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">, </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Malang</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">pada hari Sabtu, tanggal </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">01
Desember</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> 2018.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: center; text-indent: -21.85pt;">
<b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">V.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pelaksana<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">SEMINAR NASIONAL </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">PEMBANGUNAN PERTANIAN III</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">ini diselenggarakan oleh </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Fakultas
Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: center; text-indent: -21.85pt;">
<b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">VI.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Resume<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">SEMINAR NASIONAL </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">PEMBANGUNAN PERTANIAN III</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">diikuti oleh lebih dari </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">2</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">00 peserta dari </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">kalangan
mahasiswa, perguruan tinggi, pemerintahan dan BUMN</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> yang membawakan makalah </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">bidang
sosial ekonom pertanian</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Acara dibuka oleh Rektor </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Universitas Brawijaya</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> (</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Prof. Dr. Ir
Nuhfil Hanani, MS</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">)
Bertindak sebagai <i>Keynote Speaker</i> pertama
adalah Dr. </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Bayu Krisnamurthi, MS</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> (</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Ketua Dewan Penasehat PP PERHEPI</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">) yang mengambil judul “</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Pentingnya
Revolusi Industri 4.0</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”. <i>Keynote Speaker</i> kedua adalah </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Prof.
Dr. Ir Nuhfil Hanani, MS</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.
(Rektor </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">UB</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">)
yang mengambil judul “</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Ketahanan Pangan dan Revolusi Industri 4.0</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”. <i>Keynote Speaker</i> ketiga adalah </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Prof. Dr. Ir.
Rudi Wibowo, MS</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">(</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Guru Besar
Universitas Jember</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">) yang
mengambil judul “</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Mengatasi Perangkap Pangan, Meraih Kemandirian Pangan
Nasional</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”. <i>Keynote Speaker</i> keempat adalah </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Crhistanti
D. Lestariningtyas, SP </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">(</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Continious Improvement Manager Corteva</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">) yang mengambil judul “</span><i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Intensive and Sustainable Farming
Optimization In Era Of Industrial Revolution</span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> 4.0</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Selain Pleno juga dilaksanakan Seminar dan Diskusi Kelompok
paralel yang dibagi dalam beberapa kelas
yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">1.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kelas </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">1 Ekonomi dan
Kebijakan Pertanian 1 Ruang GB-1.2</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">2.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kelas </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">2 Ekonomi dan
Kebijakan Pertanian 2 Ruang GB-1.3</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">3.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kelas </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">3 Agribisnis dan
Manajemen Pertanian 1 Ruang GB-2.1</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">4.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kelas </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">4 Agribisnis dan
Manajemen Pertanian 2 Ruang GB-2.2</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">5.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kelas </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">5 Agriculture
Biotechnology 1 Ruang GB-2.3</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">6.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kelas </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">6 Agriculture
Biotechnology 2 Ruang GB-2.4</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">7.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kelas </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">7 Komunikasi dan
Pemberdayaan Pertanian Ruang GB-3.1</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">8.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Kelas 8
Koperasi dan Kelembagaan Pertanian Ruang GB-3.2</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Adapun resume dari SEMINAR NASIONAL </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">PEMBANGUNAN
PERTANIAN III</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">antara lain sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">1.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Industri 4.0 adalah industri yang
menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber. Ini merupakan tren
otomatisasi dan pertukaran data dalam teknologi manufaktur. Ini termasuk sistem
<i>cyber-fisik, Internet of Things</i>
(IoT), <i>Big Data,</i> Komputasi Awan dan
komputasi kognitif.</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">2.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Revolusi industri pertama terhjadi akhir
abad ke-18. Ditandai dengan ditemukannya alan tenun mekanis pertama pada 1784.
Kala itu, industri diperkenalkan dengan fasilitas produksi menkanis menggunakan
tenaga air dan uap. Peralatam kerja yang awalnya bergantung pada tenaga manusia
dan hewan akhirnya digantikan dengan mesin tersebut.</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">3.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Revolusi industri 2.0 terjadi di awal
abad ke-20. Kala itu ada pengenalan produksi massal berdasarkan pembagian
kerja.</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">4.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Pada tahun 1970 ditengarai sebagai
perdana kemunculan revolusi industri 3.0. dimulai dengan penggunaan elektronik
dan teknologi informasi guna otomatisasi produksi. Sistem otomatisasi komputer
membuat mesin industri tidak lagi dikendalikan manusia. Dampaknya memang biaya ptoduksi menjadi lebih murah.</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">5. <span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Revolusi industri 4.0 terjadi pada tahun
2018</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">yang
ditandai dengan <i>cyebr-phisical</i>. Saat
ini industri mulai menyentuh dunia virtual, berbentuk konektivitas manusia,
mesin, dan </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">data, semua sudah ada di mana-mana.
Istilah ini dikenal dengan nama <i>internet
of things</i> (IoT).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">6.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Kedepan dunia pertanian harus bisa
berkolaborasi dengan bidang lain agar ada sinergi dalam menghadapai revolusi
industri 4.0.</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">7.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Kedaulatan pangan adalah dimana hak
negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan pangan. Kemandirian
pangan adalah kemampuan negara dan bangsa dalam memproduksi pangan yang
beraneka ragam dari dalam negeri yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan pangan
yang cukup sampai di tingkat perseorangan. Sedangkan ketahanan pangan adalah
kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, untuk dapat
hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">8.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Sejak tahun 2015 usia harapan hidup
sudah mencapai 70,8 tahun dan 53,1 % penduduk sudah tinggal di daerah
perkotaan. Pada tahun 2045 diproyeksikan penduduk Indonesia mencapai 3.118,9
juta jiwa. Penduduk membutuhkan pangan yang mencukupi sehingga diaharapkan pada
tahun tersebut bisa berswasembada pangan.</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">9.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Pada tahun 2020-2045 diproyeksikan suhu
permukaan bumi akan meningkat hingga 1,5<sup>0</sup>C. Akibat kenaikan suhu ini
terjadi perubahan pola hujan bulanan sehingga ajan berpengaruh pada pola tanan
dan menurunkan produksi pertanian. Perubahan iklim juga memicu terjadinya
badai/gelombang ekstrem di perairan yang dapat mengganggu pelayaran kapan ikan
dan berdampak pada turunnya produksi perikanan.</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">10.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Indonesia berada pada urutan 69 dalam
performance ketahanan pangan berdasar <i>Global
Food Security Index</i> (GFSI ) 2018. Hal yang paling mencolok mendapat <i>Score </i>rendah dibanding dengan negara
Thailand adalah dibidang <i>R&D</i> dan <i>Diet Diversification.</i></span><i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">11.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Strategi pengembangan ketahanan pangan
era revolusi industri 4.0 antara lain di bidang:</span><i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">a.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Produksi: Implementasi <i>Precition Agriculture, Economic of Scale,
Added Value of Agriculture Product</i>, Perlindungan dan Pemeliharaan
Sumberdaya Lahan, dan Perlindungan dan Pemeliharaan Sumber Daya Air.<i><o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">b.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Pemasaran: Integrasi Pasar (Aplikasi
Sistem Informasi Pasar), <i>Market
Efficiency, Market Acces, Market Infrastructure, Supply and value Chain of
Agriculture <o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Products,
</span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">dan Perbaikan<i> Market Structure</i>.<i><o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">c.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Kelembagaan</span></i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">:
Pengembangan koperasi berbasisi manajemen modern, <i>Corporate farming, Agribusinees development, Trading training,
Development of managerial capacity in using technology.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">12.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Perangkap pangan terjadi karena adanya
ketergantungan dengan impor pangan sehingga kebutuhan pangan sulit didapat. Hal
tersebut disebabkan ketidakmampuan produk lokal berkompetisi dengan produk
impor dan ketidakmampuan dalam menerapkan kebijakan dalam mencapai kedaulatan
pangan.</span><i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">13.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Upaya untuk keluar dari perangkap pangan
adalah dengan menerapak kebijakan pangan dalam undang-undang pangan NO 18/2012,
yang meliputi kecukupan pangan untuk semua orang, mengurangi kemiskinan dan
meningkatakan kesejahteraan petani.</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">14.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Upaya dalam memperoleh kedaulatan pangan
juga bisa dilakukan dengan meningkatkan produksi dan mengembangkan produk lokal
yang bisa berdaya saing serta diversifikasi produk lokal dalam konsumsi.</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">15.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Dalam penelitian produk pertanian harus
terintegrasi dengan sistem informasi. Sebagai contoh produksi benih yang dijual
ke petani sudah diberi label secara komputer untuk mengetahui produksi benih
tersebut. Bahkan di berbagai negara sudah dilakukan penanaman chip ke dalam
tanaman untuk memantau perkembangan tanaman lewat komputer. Perusahaan benih
sudah mengintegrasikan IoT dalam produknya.</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">
</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">16. </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Abstrak Sabar Dwi Komarrudin : Pabrik
Gula Gempolkrep, Mojokerto merupakan salah satu Pabrik Gula terbesar di bawah
naungan PT Perkebunan Nusantara X. Kecamatan Mantup yang berada di Kabupaten
Lamongan merupakan salah satu wilayah binaan PG Gempolkrep. Keberhasilan
Pengembangan Tebu Rakyat adalah bagaimana pihak-pihak terkait yaitu pemerintah,
swasta, dan masyarakat dapat menjalankan peran untuk meningkatkan produktivitas
tebu dan memenuhi pasokan bahan baku gula yang dibutuhkan pabrik gula. PG
Gempolkrep manjalik kemitraan dengan KPTR Rosan Makmur dalam pengembangan areal
tebu di Kecamatan Mantup. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif dan komparatif. Data diperoleh dengan wawancara dan penelusuran
dokumen, literatur atau laporan-laporan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui
peraan Pabrik Gula dan Koperasi dalam pengembangan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">tebu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
peran PG Gempolkrep dan KPTR Rosan Makmur dalam pengembangan tebu di Kecamatan
Mantup, Kabupaten Lamongan sangat penting. Kemitraan yang terjalin secara baik
dapat meningkatkan luas areal dan produksi tebu. Begitu juga dalam hal
penyaluran kredit dari bank juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Kata
Kuci: Kemitraan, Peran, PG Gempolkrep, KPTR Rosan Makmur, Tebu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">17.</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: xx-small;"> </span></span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Abstrak Dita Widi Atmaja: PTPN X menerapkan
pertanian berkelanjutan dalam rangka mewujudkan peningkatkan produktivitas
secara berkelanjutan sesuai kaidah pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan
hidup. Wujud nyata tersebut antara lain; 1). Menjaga keseimbangan ekositem
dalam tanah dengan pengembalian sisa tanaman seperti seresah, daduk tebu,
blotong, abu ketel dan pemberian biokompos untuk menjaga kesuburan tanah. 2). Menerapkan
masa tanam optimal dengan harapan lingkungan dapat memenuhi kebutuhan tanaman
secara optimal. 3). Penggunaan agensia hayati Trichograma sp, Cotesia flavipes
dan lalat jatiroto untuk mengendalikan hama penggerek tebu serta metarizium
sebagai pengendali uret. 4). Pengendalian penyakit dengan menggunakan varietas
tahan, tidak menanam varietas rentan penyakit di daerah endemik penyakit
dimaksud, pembibitan berjenjang yang terencana untuk menjaga kemurnian dan
kesehatan bibit, Perlakuan air panas pada KBN untuk mengeliminasi berbagai
penyakit. Pengunaan kebun bibit yang lolos uji sertifikasi, penghilangan sumber
inokulum dengan eradikasi tanaman terinfeksi penyakit. Perlindungan bahan tanam
dengan fungisida hanya pada varietas rentan didaerah endemik.5)Pengendalian
gulma diawali pemetaan dan identifikasi gulma dikebun PTPN X untuk menentukan
cara pengendalian. Pengendalian berbagai gulma merambat berdasarkan siklus
waktu berbunga. Penentuan komposisi maupun dosis herbisida dan waktu aplikasi
herbisida yang tepat sehingga pemakaiannya dapat ditekan serendah mungkin.
Langkah-langkah tersebut merupakan peran PTPN X sebagai bagian dari segitiga
ekosistem untuk menjaga keseimbangan ekosistem sehingga kesuburan tanah,
gangguan OPT, dan pertumbuhan tanaman tebu dapat optimal dalam jangka waktu
yang panjang.Kata Kunci : pertanian berkelanjutan, PTPN X<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
</div>
PUSAT PENELITIAN GULAhttp://www.blogger.com/profile/06398152588248630738noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1678812211624044303.post-59676852533801594912018-11-15T10:52:00.000+07:002018-11-19T10:53:50.349+07:00PUSLIT GULA MENGIKUTI SEMINAR SEHARI DI BALITTAS DALAM TEMA “STATUS DAN INOVASI TEKNOLOGI TANAMAN TEBU” DI MALANG – JAWA TIMUR<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8mKhZCxBdqoCNrQUn3fncybxE90uDYQcr0ueUZHCgmQw44bRsWvZy-C67WXjLfQDeWdAT5vp7J6Y7Pff-JiYNUEL088TfGYfWVtgMZfXrBt5m7qOvmq_3GkG356HK4qWLgDCMZfoDnf8/s1600/WhatsApp+Image+2018-11-15+at+00.55.54.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8mKhZCxBdqoCNrQUn3fncybxE90uDYQcr0ueUZHCgmQw44bRsWvZy-C67WXjLfQDeWdAT5vp7J6Y7Pff-JiYNUEL088TfGYfWVtgMZfXrBt5m7qOvmq_3GkG356HK4qWLgDCMZfoDnf8/s320/WhatsApp+Image+2018-11-15+at+00.55.54.jpeg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">Pada Tanggal 15 Nopember 2018 Puslit Gula mengikuti seminar dan
mengisi pameran sehari di Balai Tanaman Pemanis dan Serat (BALITTAS) di Malang.
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit; text-align: justify;">Seminar hasil proyek ACIAR HORT/2012/083 kerjasama antara SRA (Sugar Research Australia), P3GI, BALITTAS, dan IPB dengan fokus utma kegiatan penelitian Pengendalian Terpadu Penyakit Mosaik Bergaris pada Tebu di Indonesia dilaksanakan selama sehari tanggal 15 November 2018 di Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat, Malang. Seminar ini diiukuti oleh sekitar 252 orang yang berasal dari peneliti, akademisi, petani, pemangku kebijakan, BUMN, dan Swasta yang bergerak di bidang tebu/gula.</span></div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="Default" style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><b>Tujuan :</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="margin: 0in 0in 8.5pt 13.5pt; text-align: left; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;">1.<span style="font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span>Memperkenalkan
inovasi hasil teknologi penelitoan tanaman tebu yang dihasilkan Badan Litbang
Pertanian. <o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">2. Mendiskusikan berbagai inovasi teknologi
untuk meningkatkan produktivitas tebu. </span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit; line-height: 115%;"></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: black;">II.
Peserta </span></b><span style="color: black;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: left;">
<span style="color: black; font-family: inherit;">1. Purnomo Aji, S.P. (Kepala
Pusat Penelitian Jengkol – Bagian Renstra <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: left;">
<span style="color: black; font-family: inherit;">2. Dra. MA Sri Hartati
(Peneliti Muda, Pusat Penelitian Jengkol – Bagian Renstra) <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: left;">
<span style="color: black; font-family: inherit;">3. Nanik Setyaningsih
(Peneliti Muda, Pusat Penelitian Jengkol – Bagian Renstra) <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: left;">
<span style="color: black; font-family: inherit;">4. Alfarina Kardiana Sari,
S.P (Peneliti Muda, Pusat Penelitian Jengkol – Bagian Renstra) <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: left;">
<span style="color: black; font-family: inherit;">5. Sandi Gunawan, S.Si
(Peneliti Pertama, Pusat Penelitian Jengkol – Bagian Renstra) <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: left;">
<span style="color: black; font-family: inherit;">6. Sabar Dwi Komarrudin, S.P.
(Peneliti Pertama, Pusat Penelitian Jengkol – Bagian Renstra) <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: left;">
<span style="color: black; font-family: inherit;">7. Dita Widi Atmaja, S.P.
(Peneliti Pertama, Puslit Penelitian Jengkol – Bagian Renstra) <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: left;">
<span style="color: black; font-family: inherit;">8. Muliah (Asisten Muda
Administrasi, Pusat Penelitian Jengkol – Bagian Renstra) <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: left;">
<span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;">9. Risma Niswati (Asisten
Muda Administrasi, Pusat Penelitian Jengkol – Bagian Renstra) </span><span style="font-size: 11.5pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="color: black; font-size: 11.5pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGpa30gp9U9i5na2MLOo8MNMN7HPfkL8LPlUQXQCIuMBDi6M_8IYYFVqqQfMTWMSxOSiqTuiXGV6iZDxnRe7uX5BNuBS537s9NCJc-a2J1r6if-6HVjo-UIaSzM5dCNhbpgrHRcWQt5lk/s1600/WhatsApp+Image+2018-11-14+at+19.09.57.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGpa30gp9U9i5na2MLOo8MNMN7HPfkL8LPlUQXQCIuMBDi6M_8IYYFVqqQfMTWMSxOSiqTuiXGV6iZDxnRe7uX5BNuBS537s9NCJc-a2J1r6if-6HVjo-UIaSzM5dCNhbpgrHRcWQt5lk/s320/WhatsApp+Image+2018-11-14+at+19.09.57.jpeg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="color: black; font-size: 11.5pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: inherit;">Dalam kesempatan ini selain
membahas hasil-hasil penelitian penyakit mosaik bergaris pada tanaman tebu juga
penelitian pada perubahan jenis dan status hama-penyakit pada tanaman tebu
serta dinamika pengelolaannya. Selain itu juga disajikan sekitar 52 makalah
poster. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuppQYJlq69B7rFTRSk4XFqomGqoSUa8DMuG-n7pXxb02YtW6g-kX2kjHgJM3TQ84p0TX7FKnzTVadbc5BDGnnaoXKaGU-eR-UGKAvmRd-3EYo3WMSyftUwrFA_WHOK1xRHKkfwNZEIy0/s1600/WhatsApp+Image+2018-11-14+at+19.07.03.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuppQYJlq69B7rFTRSk4XFqomGqoSUa8DMuG-n7pXxb02YtW6g-kX2kjHgJM3TQ84p0TX7FKnzTVadbc5BDGnnaoXKaGU-eR-UGKAvmRd-3EYo3WMSyftUwrFA_WHOK1xRHKkfwNZEIy0/s320/WhatsApp+Image+2018-11-14+at+19.07.03.jpeg" width="320" /></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: inherit;">Acara dibuka oleh Kepala
Balittas (Dr. Ir. Mohammad Cholid, M.Sc). Bertindak sebagai pemakalah oral
pertama adalah Dr. Ir. Budi Hariyono, MP (Koordinator Program, Balittas) yang
mengambil judul “Perkembangan Teknologi Tanaman Tebu”. Pemakalah oral kedua
adalah Prof. Dr. Drs. Subiyakto, MP (Penanggung Jawab Program Tanaman Pemanis,
Balittas) dan Ir. Titiek Yulianti, Mag, SC, PhD (Peneliti Utama, Balittas) yang
mengambil judul “Status Hama dan Penyakit Tebu Di Indonesia”. Pemakalah oral
ketiga adalah Prof. Dr. Sri Hendrastuti Hidayat (Dosen IPB) yang mengambil
judul “Metode Deteksi SCSMV”. Pemakalah oral keempat adalah Ir. Etik Achardian,
MP (Peneliti P3GI) yang mengambil judul “Status Penyebaran SCSMV (Hasil
observasidi Wilayah Indonesia”. Pemakalah oral kelima adalah Ir. Ari Kristini,
MAgr (Peneliti P3GI) yang mengambil judul “Cara Penularan, Epidemilogi dan
Kehilangan Hasil”. Selain makalah oral juga dilaksanakan makalah poster.</span><span style="font-size: 11.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="line-height: 115%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-size: 11.5pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZkVOccBQp46D4ulSo4x_GmKrU_Y6jwNP8Q6JXJQHPWpjfApJ_SZW3T5fdkzx6ruzOQJIbFOfHmDXabIDlVJPAIQi8hBd_EY09tLaEtvmZxPK7mG-28dMr8FWlUoKCersIiBbCPNI7JIQ/s1600/WhatsApp+Image+2018-11-15+at+00.58.05.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZkVOccBQp46D4ulSo4x_GmKrU_Y6jwNP8Q6JXJQHPWpjfApJ_SZW3T5fdkzx6ruzOQJIbFOfHmDXabIDlVJPAIQi8hBd_EY09tLaEtvmZxPK7mG-28dMr8FWlUoKCersIiBbCPNI7JIQ/s320/WhatsApp+Image+2018-11-15+at+00.58.05.jpeg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-size: 11.5pt;"><br /></span></div>
<div class="Default" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 11.5pt;">Adapun
acara tersebut Puslit Gula mendapat Peserta Makalah dan Poster Terbaik oleh
(Sabar Dwi Komarudin, S.P.).<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="Default" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
</div>
<div class="Default" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 11.5pt;">Kedepan
inovasi penelitian Hama dan Penyakit oleh Sabar Dwi Kommarudin, S.P. tersebut bisa
di terapkan dan dilaksanakan di Puslit Gula – Jengkol.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="line-height: 115%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<br /></div>
<span style="font-family: inherit;"></span></div>
PUSAT PENELITIAN GULAhttp://www.blogger.com/profile/06398152588248630738noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1678812211624044303.post-5312372802888337072018-11-13T07:44:00.000+07:002018-11-22T07:27:12.136+07:00KEGIATAN SURVEILEN KOMITE AKREDITASI NASIONAL (KAN) DI LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH DAN PUPUK PUSLIT GULA 10<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb9PHlNKr85Nrlm7OGnIL8tlWmXnh3mEWRHUnjJetafd9OHfJag7ey9oPqhxIs63GG3LsfkyXNUhO3MOVu92pqul1JkTzpLtGcE-uDIZFyWIflSoPpWS6Ih7i6EeMFPVWUv3y_yKhfFYM/s1600/WhatsApp+Image+2018-11-13+at+18.30.49.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="792" data-original-width="1056" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb9PHlNKr85Nrlm7OGnIL8tlWmXnh3mEWRHUnjJetafd9OHfJag7ey9oPqhxIs63GG3LsfkyXNUhO3MOVu92pqul1JkTzpLtGcE-uDIZFyWIflSoPpWS6Ih7i6EeMFPVWUv3y_yKhfFYM/s320/WhatsApp+Image+2018-11-13+at+18.30.49.jpeg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span style="background: white; line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">Pada tanggal 13 November 2018 telah dilaksanakan kegiatan
survailen Laboratorium Pengujian Tanah dan Pupuk Puslit Gula PTPN X oleh Tim
Asesmen dari Komite Akreditasi Nasional (KAN). </span></span><span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">Kegiatan ini merupakan kunjungan survailen kedua oleh
KAN setelah dua tahun pemberian status akreditasi terhadap <span style="background: white;">Laboratorium Pengujian Tanah dan Pupuk Puslit Gula
PTPN X</span>. Perlu diketahui bahwa <span style="background: white;">Laboratorium
Pengujian Tanah dan Pupuk Puslit Gula PTPN X</span> telah terakreditasi oleh
KAN sejak tahun 2011. Kegiatan survailen ini bertujuan untuk memastikan
kompetensi setiap laboratorium yang telah memiliki sertifikat akreditasi sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan dalam standar penilaian kesesuaian.</span><span style="background: white; font-size: 12pt;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<a name='more'></a><span style="background: white; color: #444444; font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtgiPU3mCAy3NgMaLiAirNjdrfZa79TSFT3YBCNAr2pSCufKx-5LnotDiT35exNNgRZp7FeM65wTZbxirZ0vnP1_rAGbO0yG3Wmx3KxgH-RR-JAqtoCjhXvqReQy8uyqfvcK4WXUiANkg/s1600/WhatsApp+Image+2018-11-13+at+18.30.38.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="792" data-original-width="1056" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtgiPU3mCAy3NgMaLiAirNjdrfZa79TSFT3YBCNAr2pSCufKx-5LnotDiT35exNNgRZp7FeM65wTZbxirZ0vnP1_rAGbO0yG3Wmx3KxgH-RR-JAqtoCjhXvqReQy8uyqfvcK4WXUiANkg/s320/WhatsApp+Image+2018-11-13+at+18.30.38.jpeg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 28.35pt;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">Kegiatan
survailen laboratorium diawali dengan acara pembukaan oleh Kepala Puslit Gula
PTPN X selaku Manajer Puncak Laboratorium, dilanjutkan dengan penyampaian
tujuan dan agenda survailen oleh Asesor Kepala, yaitu <span style="background: white;">Dra. Salmeiningsih </span>didampingi oleh asesor anggota, <span style="background: white;">Dr. Mohamad Holil</span>. Kemudian dilakukan kunjungan
singkat ke fasilitas Laboratorium Pengujian Tanah dan Pupuk oleh Tim Asesmen
beserta personel inti laboratorium meliputi <span style="background: white;">Purnomo
Aji, S.P. (Manajer Puncak), Sandi Gunawan, S.Si. (Manajer Teknis), Alfarina
Kardiana S. S.P. (Manajer Mutu), Lhaksmi Ermayani (Penyelia), Purwo Nurhadianto,
S.Pd.Kim. (Analis), Dra. M.A. Sri Hartati (Administrasi) dan Risma Niswati
(Administrasi) </span>dilanjutkan dengan kegiatan survailen yang meliputi
pemeriksaan persyaratan manajemen oleh Asesor Kepala kemudian pemerikasaan
terhadap persyaratan teknis oleh Asesor anggota.</span><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white; color: #444444;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDe2BgPlOflJzaOM8nmBg8Fr_b_Sm2GI8EfNdL8tSKe9kmA5bFCTf1NOPql276yswPQl4-6qkiyJ2JUiejTyRfYgzwo1qtOBj7KKTsE-2DLYI1YrSMBTDQZ5DcbnUHU3_9einPJyBeXyw/s1600/WhatsApp+Image+2018-11-13+at+18.30.43.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="792" data-original-width="1056" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDe2BgPlOflJzaOM8nmBg8Fr_b_Sm2GI8EfNdL8tSKe9kmA5bFCTf1NOPql276yswPQl4-6qkiyJ2JUiejTyRfYgzwo1qtOBj7KKTsE-2DLYI1YrSMBTDQZ5DcbnUHU3_9einPJyBeXyw/s320/WhatsApp+Image+2018-11-13+at+18.30.43.jpeg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 28.35pt;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">Berdasarkan
hasil survailen <span style="background: white;">Laboratorium Pengujian Tanah dan
Pupuk Puslit Gula PTPN X</span> oleh KAN ini dapat disampaikan bahwa Manajemen
Laboratorium telah berusaha untuk melaksanakan Sistem Manajemen Mutu
Laboratorium sesuai persyaratan SNI ISO/IEC 17025 : 2017 secara baik dan
sungguh-sungguh, sehingga hanya ditemukan beberapa ketidaksesuaian. Pada
prinsipnya <span style="background: white;">Laboratorium Pengujian Tanah dan
Pupuk Puslit Gula PTPN X</span> masih dapat mempertahankan status akreditasinya
setelah ketidaksesuaian yang ditemukan diperbaiki.</span><span style="background: white; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white; color: #444444;"><br /></span></div>
<span style="background: white; color: #444444; font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
PUSAT PENELITIAN GULAhttp://www.blogger.com/profile/06398152588248630738noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1678812211624044303.post-36545524038213400162018-10-17T13:50:00.001+07:002018-10-17T13:51:41.234+07:00Aplikasi Fungisida untuk Meningkatkan Daya Perkecambahan Bibit Tebu dengan Perlakuan Air Panas/Hot Water Treatment (HWT)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIVXpeGkL5SZ7h0CEQ7jFRw_pZsKlHrdOQFkUmHd4R0uUjiMROxGDnPvi_AriEm00m06C_opAr0h3e7azJaKf_knj4GdLaKpwYX-MQX12yEYm-654Hy19THg5S37C_GwPXnVTnISCLbNM/s1600/P+DITA.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIVXpeGkL5SZ7h0CEQ7jFRw_pZsKlHrdOQFkUmHd4R0uUjiMROxGDnPvi_AriEm00m06C_opAr0h3e7azJaKf_knj4GdLaKpwYX-MQX12yEYm-654Hy19THg5S37C_GwPXnVTnISCLbNM/s320/P+DITA.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Oleh :</div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div align="center" class="Default" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-AU" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 150%;">Dita Widi Atmaja,SP</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 150%;">., <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sudarno<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif";">Email : <a href="mailto:Dita.viro@gmail.com">Dita.viro@gmail.com</a><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><o:p></o:p></b></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">ABSTRACK<o:p></o:p></span></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN">Perlakuan air panas/<i>Hot
water treatment</i> (HWT) pada bibit merupakan salah satu cara untuk memperoleh
bibit tebu yang terbebas dari beberapa jenis penyakit, antara lain penyakit Ratoon
Stunting disease dan smut, tetapi perlakuan HWT dapat menurunkan daya
perkecambahan bibit tebu hingga 20%-30%. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui
cara meningkatkan daya perkecambahan bibit hasil HWT dengan aplikasi fungisida
pada bibit. Percobaan dilakukan di Puslit gula Jengkol d</span>esa Plosokidul
<span lang="IN">k</span>ecamatan
Plosoklaten <span lang="IN">k</span>abupaten
Kediri<span lang="IN">,</span>Jawa timur<span lang="IN"> pada bulan Juli-Agustus 2018.</span></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN">
<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN">Penelitian dilakukan dengan membandingkan daya
perkecambahan antara </span><span lang="IN">bibit
tebu HWT dengan suhu 50°C selama 2 jam dan 55°C selama 30 menit yang diaplikasi</span><span lang="IN"> fungisida </span><span lang="IN">bahan aktif flutriafol dengan dosis 2 ml/L, bibit
tebu HWT dengan suhu 50°C selama 2 jam dan 55°C selama 30 menit tanpa
penyemprotan fungisida dan bibit tebu tanpa HWT dan aplikasi fungisida. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"> Pada pengamatan 24 hari setelah tanam bibit
tanpa HWT memiliki daya perkecambahan 100%. Bibit HWT suhu 50°C selama 2 jam
tanpa semprot fungisida memiliki daya perkecambahan 20%, sedangkan Bibit dengan
HWT suhu 55°C selama 30 menit tanpa aplikasi fungisida memiliki daya
perkecambahan 7%. Pada bibit HWT suhu 50°C selama 2 jam dan 55°C selama 30
menit dengan semprot fungisida memiliki daya perkecambahan masing-masing 73%
dan 38%. </span><span lang="IN">Perlakuan air panas dapat menurunkan
daya dan kecepatan perkecambahan pada
bibit tebu</span><span lang="IN">. Penyemprotan
fungisida pada bibit HWT terbukti dapat meminimalkan kematian akibat penyakit
yang disebabkan infeksi jamur.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">Key word : Fungisida, Daya perkecambahan, Tebu, HWT<o:p></o:p></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><br clear="all" style="mso-special-character: line-break; page-break-before: always;" />
</span>
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="IN"><span style="font-family: inherit;"> 1. PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN">Bibit tebu yang bebas dari penyakit sangat diperlukan untuk
mendapatkan produktifitas maksimal. Terlebih pada kebun bibit tebu, bahan tanam
bebas dari penyakit merupakan syarat utama untuk mendapatkan kebun bibit yang
sehat sehingga layak menjadi bibit yang tersertifikasi. </span><span lang="IN">Perlakuan air panas/<i>Hot water treatment</i> (HWT) pada bibit
merupakan salah satu cara untuk memperoleh bibit tebu yang terbebas dari
beberapa jenis penyakit.</span><span lang="IN"> Perlakuan dengan air panas pada
mata tunas merupakan salah satu langkah menghambat perkembangan beberapa
penyakit pada tanaman tebu seperti RSD, pokahbung, bercak mata tunas dan smut
sehingga dapat diperoleh bahan tanam yang bebas penyakit (Anonim, 2011;
Semangun, 2000). Bibit yang sehat dapat diperoleh dengan perlakuan air panas
pada suhu </span><span lang="IN">50°C
selama 2 jam pada kebun bibit nenek, kebun bibit induk, kebun bibit datar
(Handojo et al., 1975; Handojo, 1982). </span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">Namun,
treatment air panas memiliki beberapa kekurangan antara lain perlakuan ini
tidak praktis jika diterapkan dalam skala besar dan keefektifannya mungkin
berbeda pada beberapa varietas. (Sundar, 2012). Perlakuan air panas pada bibit
di Puslit gula jengkol hanya dilakukan pada kebun bibit nenek sehingga diharapkan
dapatkan bahan tanam yang sehat bagi kebun bibit induk, kebun bibit datar dan
kebun tebu giling. Selain itu perlakuan air panas pada bibit memiliki efek
menurunkan daya perkecambahan bibit tebu, menurut Winarsih & Sugiyarta,
2009 perlakuan air panas pada bibit tebu dapat menurunkan daya perkecambahan antara
20% - 30%. S</span><span lang="IN">alah
satu upaya untuk mengurangi kerusakan akibat patogen benih yaitu teknik
pengendalian yang tepat (Suharti dan Suita, 2013). Pengendalian dengan
perlakuan kimia telah banyak dilakukan terhadap beberapa jenis cendawan benih
(Schmidt, 2000; Avivi, 2005).</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">2.
METODE PENELITIAN<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN">Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui cara
meningkatkan daya perkecambahan bibit hasil HWT dengan aplikasi fungisida pada
bibit. Percobaan dilakukan di Puslit gula Jengkol d</span>esa Plosokidul
<span lang="IN">k</span>ecamatan
Plosoklaten <span lang="IN">k</span>abupaten
Kediri<span lang="IN">,</span>Jawa timur<span lang="IN"> pada bulan Juli-Agustus 2018.
<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN">Penelitian dilakukan dengan membandingkan daya
perkecambahan antara </span><span lang="IN">bibit
tebu dengan perlakuan air panas suhu 50°C selama 2 jam dan 55°C selama 30 menit
yang diaplikasi</span><span lang="IN">
fungisida </span><span lang="IN">bahan
aktif flutriafol dengan dosis 2 ml/L, bibit tebu HWT dengan suhu 50°C selama 2
jam dan 55°C selama 30 menit tanpa aplikasi fungisida dan bibit tebu tanpa HWT
dan aplikasi fungisida sebagai kontrol. Perlakuan fungisida dilakukan dengan
merendam bibit yang telah di HWT selama 2 jam dengan fungisida sesuai jenis dan
dosis tersebut diatas. Bibit tebu berupa potongan batang tebu sebanyak 5 lonjor
dengan masing-masing lonjor berisi 3 mata tunas, setiap perlakuan terdiri dari
3 ulangan. Alat dan bahan yang digunakan adalah bibit tebu varietas JR 03,
fungisida bahan aktif flutriafol, air, water bath, gelas ukur, hand counter,pisau,
baki dan alat tulis <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">3.
HASIL DAN PEMBAHASAN<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">Setelah dilakukan
pengamatan sampai 28 hari setelah tanam, maka didapatkan hasil pengamatan
seperti pad tabel 1 berikut.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS7lUlVMiNXQv10kjqA63v1IGAMMa2Xr1DjO6ZFOGKdiUUQ42Tc2XPtaqSWNc_XkTJ0-b6YdykGKiHcxbiMATy2PuokZDO3ehyp2mRqIZwww8YLEuGmZNowvMT1wQmiR387pce7ulxcfs/s1600/tabel+3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="635" data-original-width="1600" height="252" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS7lUlVMiNXQv10kjqA63v1IGAMMa2Xr1DjO6ZFOGKdiUUQ42Tc2XPtaqSWNc_XkTJ0-b6YdykGKiHcxbiMATy2PuokZDO3ehyp2mRqIZwww8YLEuGmZNowvMT1wQmiR387pce7ulxcfs/s640/tabel+3.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">Semua
bibit tebu dengan perlakuan air panas memiliki daya perkecambahan yang lebih
rendah dari pada kontrol (tanpa HWT) tetapi perkecambahan pada bibit dengan
perlakuan air panas dengan suhu yang lebih rendah lebih tinggi dari pada
perlakuan dengan suhu yang lebih tinggi. Kecepatan tumbuh mata tunas pada bibit
HWT tidak secepat pertumbuhan bibit tanpa HWT. Perbedaan ini dipengaruhi
ketahanan varietas pada pemanasan dengan suhu tertentu. <o:p></o:p></span></span><br />
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN">Persentase
perkecambahan antara bibit hasil HWT yang diperlakukan fungisida jauh lebih
tinggi dari pada perkecambahan bibit hasil HWT tanpa fungisida. Perbedaan daya
perkecambahan antara bibit dengan aplikasi fungisida dengan tanpa fungisida pada perlakuan 50°C selama 2
jam memiliki selisih sebanyak 266%, sedangkan pada suhu 55 °C selama 30 menit
memiliki selisih sebanyak 442%. Tingginya perbedaan ini disebabkan angka
kematian yang tinggi pada bibit hasil HWT tanpa fungisida, kematian salah
satunya disebabkan karena bibit terinfeksi jamur, salah satu jamur yang
teridentifikasi adalah </span><i><span lang="IN" style="background: white;">Rhizopus
oligosporus</span></i></span><span lang="IN"><span style="font-family: inherit;"> (gambar 1.)</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7aAxQ-QctOu21XJnf0rg6tbOCFVkmMXiWGvy0c3btG7ktePUnX7wuJczasspwswdZ1FXcIqHIjh77b1V3uC4wXjXTP-P-jcMyf14SXRPBi9NSkozTtnC8P2hGopQkRkVNwu6Z6B_E0iM/s1600/tabel+4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="776" data-original-width="1376" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7aAxQ-QctOu21XJnf0rg6tbOCFVkmMXiWGvy0c3btG7ktePUnX7wuJczasspwswdZ1FXcIqHIjh77b1V3uC4wXjXTP-P-jcMyf14SXRPBi9NSkozTtnC8P2hGopQkRkVNwu6Z6B_E0iM/s400/tabel+4.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">J</span><span style="font-family: inherit;">amur
pada bibit tanpa fungisida terus berkembang sehingga mata tunas dari bibit
tersebut akhirnya tidak tumbuh. Infeksi jamur secara kasat mata tidak ditemukan
pada bibit tebu hasil HWT yang diperlakukan fungisida sehingga mata tunas dapat
tumbuh (gambar 2.)</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKkxhJSGoEEXHDgE7nzinrrgA_cFBEfVYJnDIgTv8fEbf7zK4oVd117DshSufPb32QH8flAtoylSqb-h2hbaQCT24Jz257a5X1cX8BkTJcDQkqWYPH8o7ltJDvQ80KDd5W4kbWAw-Vd04/s1600/tabel+5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="536" data-original-width="1600" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKkxhJSGoEEXHDgE7nzinrrgA_cFBEfVYJnDIgTv8fEbf7zK4oVd117DshSufPb32QH8flAtoylSqb-h2hbaQCT24Jz257a5X1cX8BkTJcDQkqWYPH8o7ltJDvQ80KDd5W4kbWAw-Vd04/s640/tabel+5.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">4.
KESIMPULAN<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN">1.<span style="font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Perlakuan air panas dapat menurunkan
daya dan kecepatan perkecambahan pada
bibit tebu.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN">2.<span style="font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Perlakuan fungisida pada bibit tebu
dengan perlakuan air panas terbukti dapat mengurangi tingkat kematian yang
disebabkan oleh infeksi jamur.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">5.
DAFTAR PUSTAKA<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">A.
Ramesh Sundar, E. Leonard Barnabas, P. Malathi and R. Viswanathan (2012). <i>A MiniReview on Smut Disease of Sugarcane
Caused by Sporisorium scitamineum</i>, Botany, Dr. John Mworia (Ed.), ISBN:
978-953-51-0355-4, InTech<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">Anonim, 2011. Cetak biru Road Map
Swasembada Gula Nasional. Kementrian pertanian. 29 hal.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">Handojo, H., 1982. Penyakit Tebu di
Indonesia. BP3G, Pasuruan, Cet. III, 189 hal.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">Semangun, H. 2000. Penyakit-penyakit
tanaman Perkebunan di Indonesia. Gadjah Mada University. 835 hal.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">Suharti, T. dan E. Suita. 2013.
Pengaruh fungisida terhadap viabilitas benih lamtoro (<i>Leucaena</i> <i>leucocephala</i>).
Jurnal Perbenihan Tanaman<i> </i>Hutan vol.
1 (2): 103-109. ISSN : 2354-8568.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN">Schmidt,</span><span lang="IN">
</span></span><span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">L. 2000. Pedoman penanganan benih tanaman hutan tropis dan
subtropis. Danida Forest Seed Centre.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
PUSAT PENELITIAN GULAhttp://www.blogger.com/profile/06398152588248630738noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1678812211624044303.post-16251383449128598072018-10-17T08:49:00.000+07:002018-10-17T08:49:18.406+07:00PENGARUH PENAMBAHAN FUNGISIDA PADA PAKAN BUATAN LARVA CHILO SACCHARIPHAGUS TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijx4P4JsDs7FVO4Of5kMZFBB8Xsl374oU-RYchSgjlmXuMWHIC-btcRGB-6KmMFaiuEL879C9QZH8NTM4I_D0MKf-uuaDp67xQjxMwOv9PI4wDD5O4YKOPHkq0SELKG-OwH4PqCyg1HFM/s1600/P+SABAR.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijx4P4JsDs7FVO4Of5kMZFBB8Xsl374oU-RYchSgjlmXuMWHIC-btcRGB-6KmMFaiuEL879C9QZH8NTM4I_D0MKf-uuaDp67xQjxMwOv9PI4wDD5O4YKOPHkq0SELKG-OwH4PqCyg1HFM/s320/P+SABAR.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Oleh : </span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<b><span style="font-family: inherit;">SABAR DWI KOMARRUDIN<sup>1)</sup><o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><b><sup>1)</sup></b>Pusat Penelitian Gula, PT Perkebunan
Nusantara X<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">Email: <a href="mailto:sabardwik@gmail.com">sabardwik@gmail.com</a></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: inherit;">Abstrak<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Pada pembiakan parasitoid <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Cotesia flavipes</i> sebagai musuh alami
hama Penggerek Batang Tebu (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Chilo
saccharipaghus</i>) menggunakan pakan buatan sebagai pengganti sogolan tebu.
Jamur yang tumbuh pada media pakan buatan meyebabkan media pakan tidak bisa
dipakai lagi. Selain merusak kandungan nutrisi media pakan, jamur juga
menyebabkan pertumbuhan larva terganggu. Penambahan fungisida diharapkan mampu
menekan pertumbuhan jamur yang ada pada media pakan sehingga pertumbuhan larva
juga normal. Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap dengan 3
perlakuan dengan 3 ulangan. yaitu T1 (Media Pakan + Fungisida berbahan aktif
benomil), T2 (Media Pakan + Fungisida berbahan aktif flutriafol) dan T3 Kontrol
(Media Pakan tanpa penambahan fungisida). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
jamur tidak tumbuh pada T1 dan pertumbuhan larva tidak terpengaruh dengan
adanya penambahan fungisida.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Kata
Kuci: fungisida, pakan, jamur,<i> Cotesia
flavipes</i> , <i>Chilo saccharipaghus</i> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">PENGANTAR<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: inherit;">Laboratorium
Hayati Pusat Penelitain Gula, PT Perkebunan Nusantara X telah mengembangbiakkan
parasitoid <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Cotesia flavipes</i> sebagai
musuh alami hama Penggerek Batang Tebu (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Chilo
saccharipaghus</i>). Dalam pemeliharaan larva <i style="mso-bidi-font-style: normal;">C. sacchariphagus</i> masih menggunakan sogolan sebagai pakan alami,
hal ini masih belum efisein. Pengantian pakan dilakukan dengan menggunakan
pakan buatan. Ambarningrum (2001), menyatakan bahwa penyediaan serangga secara
massal telah menjadi kegiatan rutin dalam penelitian pengendalian serangga
hama, pengujian suatu insektisida, entomopatogen, parasitoid, maupun musuh
alami, oleh karena itu dibutuhkan serangga uji dalam jumlah banyak dan tersedia
secara berkesinambungan. Hal ini didukung oleh Gupta <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (2005), yang menyatakan bahwa untuk melakukan pengujian
dengan serangga maka harus ada jumlah yang cukup dari serangga yang diinginkan
dan pemeliharaan dapat dilakukan dengan pakan alami maupun pakan buatan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: inherit;">Hal yang
sangat berperan dalam penyediaan serangga uji dalam jumlah banyak dan tersedia
secara berkesinambungan adalah pakan. Oomen (1982), menyatakan bahwa pakan
berperan untuk menyediakan protein dan energi bagi kelangsungan berbagai proses
dalam tubuh, memperbaiki jaringan tubuh yang rusak serta mengatur kelestarian
proses tubuh dan kondisi lingkungan tubuh. Serangga mengkonsumsi dan menggunakan
pakan yang dikonsumsinya untuk pertumbuhan, perkembangan, disimpan sebagai
cadangan, pergerakan, pertahanan, dan reproduksi (Slansky, 1993). Komposisi
pakan dapat mempengaruhi tabel hidup suatu organisme. Wibowo <i style="mso-bidi-font-style: normal;">et al.</i> (1995), menyatakan bahwa pada
pakan yang kurang sesuai maka pertumbuhan dan proses reproduksi akan berjalan
lebih.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: inherit;">Salah satu
kendala dalam penyediaan pakan buatan adalah tumbuhnya Jamur. Jamur yang tumbuh
pada media pakan buatan meyebabkan media pakan tidak bisa dipakai lagi. Selain
merusak kandungan nutrisi media pakan, jamur juga menyebabkan pertumbuhan larva
terganggu,, hal ini didukung oleh <span style="line-height: 150%;">Zha & Cohen (2014), bahwa pertumbuhan jamur pada pakan
larva dapat menurunkan kemampuan bertahan hidup</span> .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: inherit;">Fungisida
merupakan pestisida yang digunakan untuk membunuh jamur. Menurut Triharso
(1994), berdasarkan fungsi kerjanya fungisida dapat dibedakan menjadi tiga
golongan yaitu: fungisida yang membunuh jamur (fungisidal), fungisida yang menghambat
pertumbuhan jamur (fungistatik), dan fungisida yang mencegah sporulasi jamur
(genestatik).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: inherit;">Penelitian ini
bertujuan dengan adanya penambahan fungisida diharapkan mampu menekan
pertumbuhan jamur yang ada pada media pakan sehingga pertumbuhan larva juga
normal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">METODE
PENELITIAN<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 46.4pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo3; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="mso-list: Ignore;">2.1<span style="font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]-->Tempat dan Waktu Penelitian<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: inherit;">Penelitian ini
dilaksanakan di Laboratorium Hayati, Pusat Peneletian Gula, PTPN X, Plosoklaten, Kediri, Jawa Timur pada bulan Mei-Agustus 2018. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 46.4pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l0 level2 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="mso-list: Ignore;">2.2<span style="font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]-->Metode Pelaksanaan Percobaan <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: inherit;">Media Pakan
buatan dibuat berdasarkan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>percobaan
sebelumnya (Komarrudin, 2017). Media pakan buatan menggunakan bahan antara lain
agar powder, ragi roti, glucose, sukrosa, sorbic acid, vit c, vit b kompleks,
kacang hijau, bagas sogolan dan aquades. Bahan-bahan tersebut dimasak dan
ditambahkan fungisida. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: inherit;">Penelitian
dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan dengan 3 ulangan.
yaitu T1 (Media Pakan + Fungisida berbahan aktif benomil), T2 (Media Pakan +
Fungisida berbahan aktif flutriafol) dan T3 Kontrol (Media Pakan tanpa
penambahan fungisida). Media disimpan dalam kulkas selama 21 hari, kemudian dimasukkan
LAF selama 1 hari, setelah itu dimasukkan telur <i style="mso-bidi-font-style: normal;">C. sacchariphagus</i> sebanyak 30 butir telur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: inherit;">Data yang
diperoleh diuji menggunakan analisis ragam (ANOVA). Apabila analisis ragam
menunjukkan pengaruh nyata pada perlakuan, maka dilakukan uji lanjut dengan uji
Duncan pada taraf nyata 5%, yaitu hasil pengamatan dibandingkan dengan hasil
pengamatan pada perlakuan standar/kontrol.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-list: Ignore;">3<span style="font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">HASIL
DAN PEMBAHASAN<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: inherit;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><br /></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 46.4pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level2 lfo2; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="mso-list: Ignore;">3.1<span style="font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]-->Pembiakan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">C. sacchariphagus</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: inherit;">Larva<i> C. sacchariphagus</i> dibiakkan di Laboratorium
Hayati, Pusat Penelitian Gula, PTPN X. Starter C<i> sacchariphagus</i> diperoleh dari kebun tebu Puslit Gula untuk
dipelihara di laboratorium. Larva kemudian dipelihara selama +/- 10 hari
menggunakan media sogolan tebu di dalam botol plastik. Media sogolan diganti
tiap 2 hari sekali. Larva <i>C.
Saccariphagus</i> akan menjadi pupa dan seterusnya imago. Imago dipilih antara
betina dan jantan untuk dilakukan perkawinan. Perkawinan dilakukan dalam
sangkar yang telah ditanam tebu sebagai tempat peletakan telur. Telur dipanen
untuk dibiakkan lagi dalam media aseptik, yaitu sogolan tebu berumur tiga
sampai empat bulan yang dipotong-potong 8-10 cm dan disusun sedemikian rupa
dalam tabung erlenmayer 1000 ml. Selanjutnya tabung erlenmayer disumbat dengan
kapas, ditutup dengan plastik dan diikat dengan benang, lalu disterilisasi
dengan menggunakan autoclave selama 1,5 jam pada suhu 1210 C dan tekanan 1 atm.
Setelah disterilisasi, tabung erlenmayer berisi sogolan tebu dimasukkan ke
dalam ruang steril yang disinari dengan lampu ultra violet dan disimpan selama
2-3 hari sebelum diinvestasikan dengan telur <i>C. sacchariphagus</i>. Setelah 50-60 hari larva menjadi imago dan
dilakukan perkawinan lagi, telur yang dihasilkan digunakan untuk penelitian.</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinSl8XC58EeiRCIEvrz_hf44U_Sd8Rds76qZRwvZOMlhM8hJDiGU6P1OyDOCLZ3dH5U02tXnmiu8oEiaYFGbLaFQyGwDpKTxmIR_r8ktdY05ItpIS4XqsKfMZ5EJOomaXr3jzoygRxlvM/s1600/tabel+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="827" data-original-width="1600" height="328" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinSl8XC58EeiRCIEvrz_hf44U_Sd8Rds76qZRwvZOMlhM8hJDiGU6P1OyDOCLZ3dH5U02tXnmiu8oEiaYFGbLaFQyGwDpKTxmIR_r8ktdY05ItpIS4XqsKfMZ5EJOomaXr3jzoygRxlvM/s640/tabel+1.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: inherit;">Dari tabel
diatas terlihat bahwa pada hari ketiga pada pada pakan buatan yang tidak diberi
fungisida terkontaminasi jamur. Hal ini ditandaidengan adanya bercak-bercak
putih pada pakan.Hari pertama dihitung saat media diinokulasi telur <i>C. sacchariphagus</i>. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 21.3pt; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<span style="font-family: inherit;"><i></i></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: inherit;">Jamur atau
kapang adalah nama lain dari fungi merupakan tanaman benang (Thallophyta) yang
diketahui tidak berklorofil. Beberapa faktor akan mempengaruhi perkembangan
jamur pada media pakan antara lain kandungan air dari produk yang disimpan,
suhu ruangan penyimpanan dan periode penyimpanan (Rassyd, 2007). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: inherit;">Pencegahan dan
pengendalian kontaminasi jamur pada tempat penyimpanan media pakan telah
dilakukan dengan mengurangi kelembaban di bawah 70% dan menjaga suhu ruangan.
Hal ini sesuai pendapat Reddy dan Waliyar (2008), suhu dan kelembabapn yang
sesuai untuk pertumbuhan jamur berkisar 25-32<sup>0</sup>C dengan kadar air 18%
serta kelembaban optimal di atas 70%.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: inherit;">Selain faktor
lingkungan di atas, penambahan fungisida dapat mencegah munculnya jamur. Pada
perlakuan T1 dimana media pakan buatan ditambah fungisida bernahan aktif
benomil jamur tidak muncul sama sekali. Menurut Sumardiyono <i>et al</i>.,(1995), beberapa fungisida
sistemik yang berbahan aktif benomil dan metil tiofanat, telah diteliti dalam
uji efikasi dan memberikan efektivitas yang cukup untuk menekan intensitas
penyakit yang disebabkan oleh jamur.</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLm82GEq5jxoa6WkiGHVFnoQhBxFd6nPHmthyphenhyphengEcVC6uiVXSw_Trp3suA3GltIGBks39G-D4RETQu4fW7G7KXSyf1mINo4UtE-Vn8ZOOHLF2ee9F1mIb1fyW0AkOMxoyuiuuezc4Ej9uA/s1600/tabel+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="809" data-original-width="1600" height="321" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLm82GEq5jxoa6WkiGHVFnoQhBxFd6nPHmthyphenhyphengEcVC6uiVXSw_Trp3suA3GltIGBks39G-D4RETQu4fW7G7KXSyf1mINo4UtE-Vn8ZOOHLF2ee9F1mIb1fyW0AkOMxoyuiuuezc4Ej9uA/s640/tabel+2.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: inherit;">Pertumbuhan
larva diamati pada hari ke-40 setelah inokulasi telur <i>C. sacchariphagus</i>, pada media pakan tanpa penambahan fungisida
tidak ada larva yang hidup. Hal ini dimungkinkan oleh adanya gangguan dari zat
toksin dari jamur. Hal ini sesuai pendapat Reddy dan Waliyar (2008) bahwa Hasil
metabolit jamur ada yang tidak berbahaya dan dimanfaatkan manusia serta ada
pula yang dipandang merugikan dan berbahaya dikenal sebagai mikotoksin.
Mikotoksin yaitu zat toksit atau toksin yang dihasilkan oleh jamur. Ambarningrum
(2001) menyatakan, bahwa jamur merupakan salah satu mikroorganisme yang
menentukan faktor kematian larva.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: inherit;">Pada perlakuan
T1 dan T2 dimana media pakan buatan ditambah fungisida menunjukkan pertumbuhan
larva diatas 85%. Maldonado & De Polonia (2010) menyatakan bahwa suatu
komposisi pakan buatan untuk serangga dianggap baik apabila memberi persentase
bertahan hidup sampai menjadi stadia serangga dewasa atau viabilitas larva
lebih dari 70%. Selain itu komposisi pakan buatan yang baik dapat menyebabkan masa
stadia larva lebih singkat, jumlah instar lebih sedikit, dan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>memberi berat larva dan pupa lebih tinggi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-list: Ignore;">3<span style="font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">KESIMPULAN
DAN SARAN<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: inherit;">Hasil
penelitian menunjukkan bahwa:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 46.4pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="mso-list: Ignore;">3.1<span style="font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]-->Jamur tidak tumbuh pada perlakuan media
pakan ditambah fungisida berbahan aktif benomil.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 46.4pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="mso-list: Ignore;">3.2<span style="font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]-->Pertumbuhan larva tidak terpengaruh
dengan adanya penambahan fungisida.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 46.4pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-list: Ignore;">4<span style="font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">DAFTAR
PUSTAKA<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 106.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -85.05pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 99.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -70.9pt;">
<span style="font-family: inherit;">Ambarningrum, T.B. (2001) Tabel hidup
ulat grayak (<i>Spodoptera litura</i>) (Lepidoptera : noctuidae) dalam kondisi
laboratorium. <i>J. Sains Teknol. </i>7:21 – 28.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 99.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -70.9pt;">
<span style="font-family: inherit;">Gupta, G.P., Rani, S., Birah, A. and
Raghuraman, M. (2005) Improved artificial diet for mass rearing of the tobacco
caterpillar, Spodoptera litura (Lepidoptera: Noctuidae). Int. J. Trop.Insect
Sci. 25: 55-58.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 99.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -70.9pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 99.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -70.9pt;">
<span style="font-family: inherit;">Komarrudin, D. Sabar.2017. Percobaan
Pembuatan Pakan Buatan Untuk Penggerek Batang Tebu. Laporan Manajemen Puslit
Gula, PTPN X.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 99.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -70.9pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 99.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -70.9pt;">
<span style="font-family: inherit;">Maldonado A. Helber & Ingeborg Z.
de Polania. 2010. Evaluation of meredic diets suitable for efficient rearing of
Heliothis virencens F. (Lepidoptera: Noctuidae). Revista U.D. C.A. Actualidad
& Divulgacion Cientifica 13(2): 163-173.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 99.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -70.9pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 99.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -70.9pt;">
<span style="font-family: inherit;">Oomen, P.A. (1982) Studies On
Population Dynamics of Scarlet Mite, Brevipalpus phoenicis, A Pest of Tea In
Indonesia. Meded Landbouwhoge School Wagengingen, 82: 1-82.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 99.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -70.9pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 99.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -70.9pt;">
<span style="font-family: inherit;">Rassyd. (2007). Fermentasi
,Pengembangan Produk dan Teknologi Proses. Jakarta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 99.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -70.9pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 99.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -70.9pt;">
<span style="font-family: inherit;">Reddy, S.v. and F. Waliyar.2008.
Properties of Aflatoxin ands Its Producing Fungi.
http:/www.aflatoxin.info/aflatoxin.asp. Diakses pada 21 Agustus 2018.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 99.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -70.9pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 99.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -70.9pt;">
<span style="font-family: inherit;">Slansky, F. (1993) Nutritional
Ecology: The Fundamental Quest For Nutrient. Champman and Hall, New York.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 99.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -70.9pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 99.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -70.9pt;">
<span style="font-family: inherit;">Sumardiyono, C., A. Wibowo, &
Suryanti. 1995. Uji Efikasi Fungisida Topsin-M 70 WP terhadap Penyakit Diplodia
natalensis pada Tanaman Jeruk. Laporan Penelitian Fakultas Pertanian UGM.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 99.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -70.9pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 99.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -70.9pt;">
<span style="font-family: inherit;">Triharso. 1994. Dasar-dasar
Perlindungan Tanaman. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 362 hlm. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 99.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -70.9pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 99.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -70.9pt;">
<span style="font-family: inherit;">Wibowo, L., Martono, E. and Yusuf, E.
(1995) Laju Pertumbuhan Intrinsik Nezara viridula Pada Kedelai, Kacang Panjang,
dan Buncis. Program Studi Ilmu Hama Tumbuhan. UGM.Yogyakarta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 99.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -70.9pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 99.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -70.9pt;">
<span style="font-family: inherit;">Zha Chen & Allen C. Cohen. 2014.
Effects of anti-fungal compounds on feeding behaviour and nutritional ecology
of tobacco budworm and painted lady butterfly larvae. Entomol. Ornithol.
Herpathol. 3(1): 2-9.</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: inherit;"></span></div>
</div>
PUSAT PENELITIAN GULAhttp://www.blogger.com/profile/06398152588248630738noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1678812211624044303.post-23991815202390674072018-10-12T11:34:00.001+07:002018-10-16T14:39:55.242+07:00RAPAT KOORDINASI PERSIAPAN SURVAILEN KAN TAHUN 2018<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDuZTM79GWLSvQYEtwu-Gf3QDc9vHbgmt65krJrZWntTJei_Qha5K8sb4E0vL7WVC_85-CF_HyXInmu6syvlESywYvsh8A0Ac6IZUV6UrRqI2HU14HRPnYCiCNy9Z8GHb6ybhEkAq72C0/s1600/IMG_8351.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDuZTM79GWLSvQYEtwu-Gf3QDc9vHbgmt65krJrZWntTJei_Qha5K8sb4E0vL7WVC_85-CF_HyXInmu6syvlESywYvsh8A0Ac6IZUV6UrRqI2HU14HRPnYCiCNy9Z8GHb6ybhEkAq72C0/s320/IMG_8351.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Pada hari Jumat tanggal 12 Oktober 2018 Puslit Gula Jengkol mengadakan rapat koordinasi persiapan survailen KAN untuk Laboratorium Pengujian Tanah dan Pupuk.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Adapun rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh seluruh personil laboratorium meliputi Manajer Puncak (Purnomo Aji, S.P.), Manajer Mutu (Alfarina Kardiana Sari, S.P.), Manajer Teknis (Sandi Gunawan, S.Si.), Penyelia (Lhaksmi Ermayani), Analis (Slamet Riyadi dan Purwo Nurhadianto, S.Pd. Kim), PPC (Agus Widarto) dan Bagian Administrasi/ AK & U Puslit Gula Jengkol.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicHR1VPIG6RfobFVs9fmY-TE6OWw6cslFv_jsOlAjeAImrLj2Bq5xx0eXEfLhgmA8WmwY99QKYjm7Jc5GX7WgSkb-ttB-g3ibh48-XGvz2jD9TFB4KTBVWXE3j__63AIl4YHb2GNRlQc8/s1600/IMG_8348.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicHR1VPIG6RfobFVs9fmY-TE6OWw6cslFv_jsOlAjeAImrLj2Bq5xx0eXEfLhgmA8WmwY99QKYjm7Jc5GX7WgSkb-ttB-g3ibh48-XGvz2jD9TFB4KTBVWXE3j__63AIl4YHb2GNRlQc8/s320/IMG_8348.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
Rapat koordinasi tersebut tersebut untuk mempersiapkan kegiatan survailen laboratorium yang dilakukan oleh asesor dari KAN. Persiapan tersebut meliputi pengecekan dokumen-dokumen ISO 17025 : 2008 yang pada tahun ini mulai disesuaikan dengan ISO 17025 : 2017, persiapan seluruh sumber daya laboratorium dan yang lainnya. Untuk diketahui bahwa Laboratorium Pengujian Tanah dan Pupuk Puslit Gula PTPN X telah diakreditasi oleh KAN sejak tahun 2011.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
PUSAT PENELITIAN GULAhttp://www.blogger.com/profile/06398152588248630738noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1678812211624044303.post-82315214828449473222018-09-26T10:53:00.003+07:002018-09-26T10:53:53.802+07:00PENGENDALIAN PENYAKIT LUKA API DENGAN PENYEMPROTAN FUNGISIDA PADA BIBIT TEBU SEBELUM TANAM<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmbgslY28vikTWbbVioL_9o3JoYHb_vSrP4k_Cj1CpV9ros-QMvCLMxEa-70K20Wh9hV7_DUdbsH2GV_gwfJAw0GGAndj6nVdNlR7aVrR9ynB-v7BPtPMyva8SHGcmzpTrAQMYDsgYpCQ/s1600/P+DIta.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="945" data-original-width="780" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmbgslY28vikTWbbVioL_9o3JoYHb_vSrP4k_Cj1CpV9ros-QMvCLMxEa-70K20Wh9hV7_DUdbsH2GV_gwfJAw0GGAndj6nVdNlR7aVrR9ynB-v7BPtPMyva8SHGcmzpTrAQMYDsgYpCQ/s320/P+DIta.jpg" width="264" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
Oleh : </div>
<div style="text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%;">Dita Widi Atmaja,S.P</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%;">Muliah</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-AU" style="color: black;"><span style="font-family: inherit;">ABSTRAK<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-AU">Penyakit luka api disebabkan oleh jamur<span style="mso-spacerun: yes;">
</span><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sporisorium scitamineum</i>.</span><span lang="IN"> Penyakit ini terus menyebar
di Indonesia, pada tahun 2017 tingkat infeksi luka api di wilayah kerja PTPN X
mencapai 27,31% dan terus berkembang hingga saat ini</span><span lang="EN-AU">. </span><span lang="IN">Penelitian ini bertujuan untuk menentukan cara pengendalian penyakit
luka api yang efektif dan aplikatif pada tanaman tebu sampai ditemukan varietas
tahan luka api. P</span><span lang="EN-AU">enelitian
dilakukan </span><span lang="EN-AU">pada
bulan </span><span lang="IN">November</span><span lang="EN-AU">
2017</span><span lang="EN-AU"> </span><span lang="EN-AU">di </span><span lang="IN">d</span>esa Plosokidul
<span lang="IN">k</span>ecamatan Plosoklaten <span lang="IN">k</span>abupaten Kediri<span lang="IN">,</span>Jawa timur<span lang="IN">. Peneltian
terdiri</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">dari</span><span lang="IN"> 3 perlakuan dengan 1 perlakuan
sebagai kontrol, masing-masing perlakuan sebanyak 3 ulangan. Setiap ulangan
terdiri dari 10 juring dengan panjang 10 meter. Perlakuan berupa aplikasi
fungisida bahan aktif flutriafol dengan cara disemprotkan pada bibit tebu 2 jam
sebelum tanam dengan dosis 1ml/L dan 2 ml/L. Kontrol berupa bibit yang tidak disemprot
fungisida. Semua perlakuan dihitung tingkat infeksi luka api pada setiap bulan
selama 7 bulan. </span><span lang="IN"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span lang="EN-AU"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-AU"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span lang="IN">Tanaman dengan p</span><span lang="EN-AU">erlakuan fungisida dosis 2 ml/liter bebas </span><span lang="IN">infeksi</span><span lang="EN-AU">
luka api sampai umur </span><span lang="IN">6</span><span lang="EN-AU"> bulan</span><span lang="IN">, tanaman menunjukan gejala terinfeksi pada umur 7 bulan (1,27%). Pada</span><span lang="EN-AU"> dosis 1
ml/liter</span><span lang="IN">,</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">infeksi</span><span lang="EN-AU"> luka api </span><span lang="IN">terjadi</span><span lang="EN-AU">
pada umur 4 bulan </span><span lang="IN">(</span><span lang="EN-AU">0,37%</span><span lang="IN">) hingga menjadi 2,25% pada umur 7 bulan. Pada tanaman kontrol gejala</span><span lang="EN-AU"> luka api
mulai</span><span lang="IN"> terlihat</span><span lang="EN-AU"> pada umur 3 bulan dengan tingkat </span><span lang="IN">infeksi</span><span lang="EN-AU">
1,08% kemudian naik sampai</span><span lang="IN"> 9,98% pada umur 7 bulan.
Penyemprotan fungisida flutriafol 2ml/L terbukti mampu menekan penyebaran
penyakit luka api.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span lang="EN-AU"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-AU">Keywords
: Tebu, </span><span lang="IN">Fungisida</span><span lang="EN-AU">, Luka
api</span><span lang="IN">.</span></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: inherit;"><o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">1. PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></span></b></div>
<b><span style="font-family: inherit;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;"></span></span></b><br />
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 45.8pt 91.6pt 137.4pt 183.2pt 229.0pt 274.8pt 320.6pt 366.4pt 412.2pt 458.0pt 503.8pt 549.6pt 595.4pt 641.2pt 687.0pt 732.8pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> </span><span lang="IN">Luka api (smut) pada tanaman tebu
disebabkan oleh jamur <i>Ustilago scitmainea</i>
(Sydow, 1924). Gejala yang mudah dikenal dari tanaman terinfeksi smut adalah
munculnya "cambuk smut" (Comstock, 2007). Panjangnya bisa bervariasi
dari beberapa inci hingga beberapa meter. Cambuk terdiri sebagian dari jaringan
tanaman inang dan sebagian dari jaringan jamur. Cambuk muncul dari titik tumbuh
utama atau dari tunas lateral pada batang yang terinfeksi. Cambuk mulai muncul
dari tanaman tebu yang terinfeksi pada usia 2-4 bulan dengan puncak pertumbuhan
cambuk terjadi pada bulan keenam atau ketujuh. Gejala smut lainnya mungkin
terlihat sebelum cambuk muncul berupa daun spindel tegak yang terlihat sebelum
cambuk muncul. Tanaman tebu rentan penyakit ini dapat terlihat dengan tunas
yang lebih kurus dan tegak dengan daun kecil yang sempit (yaitu, tebu muncul
"seperti rumput"). <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 45.8pt 91.6pt 137.4pt 183.2pt 229.0pt 274.8pt 320.6pt 366.4pt 412.2pt 458.0pt 503.8pt 549.6pt 595.4pt 641.2pt 687.0pt 732.8pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 45.8pt 91.6pt 137.4pt 183.2pt 229.0pt 274.8pt 320.6pt 366.4pt 412.2pt 458.0pt 503.8pt 549.6pt 595.4pt 641.2pt 687.0pt 732.8pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;"> Menanam varietas tahan
adalah cara terbaik untuk mengontrol penyakit ini. Varietas yang tahan telah
tersedia dan digunakan untuk mengendalikan wabah smut di beberapa negara,
termasuk Australia, sehingga luka api tidak berkembang di perkebunan tebu
(Queensland) hingga 2006. Bahan tanam bebas penyakit biasanya dapat diperoleh
dengan melakukan treatment air panas. Namun, treatment air panas mungkin tidak
praktis dalam skala besar dan keefektifannya mungkin berbeda pada beberapa
varietas. Pada beberapa negara dengan biaya tenaga kerja yang murah, upaya
rouging untuk mengeluarkan tanaman terinfeksi luka api pada kebun bibit sering
dilakukan akan tetapi upaya ini tidak efektif jika dilakukan pada kebun dalam
skala luas (Sundar, 2012).<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 45.8pt 91.6pt 137.4pt 183.2pt 229.0pt 274.8pt 320.6pt 366.4pt 412.2pt 458.0pt 503.8pt 549.6pt 595.4pt 641.2pt 687.0pt 732.8pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">2. METODE PENELITIAN<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN">P</span><span lang="EN-AU">enelitian dilakukan </span><span lang="EN-AU">pada
bulan </span><span lang="IN">November</span><span lang="EN-AU">
2017</span><span lang="IN"> – Mei 2018 </span><span lang="EN-AU">di </span><span lang="IN">d</span>esa Plosokidul
<span lang="IN">k</span>ecamatan Plosoklaten <span lang="IN">k</span>abupaten Kediri<span lang="IN">,</span>Jawa timur<span lang="IN">. Peneltian
terdiri</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">dari</span><span lang="IN"> 3 perlakuan dengan 1
perlakuan sebagai kontrol, masing-masing perlakuan sebanyak 3 ulangan. Setiap
ulangan terdiri dari 10 juring dengan panjang 10 meter. Perlakuan pertama berupa
aplikasi fungisida bahan aktif flutriafol dengan cara disemprotkan pada bibit
tebu 2 jam sebelum tanam dengan dosis 1ml/L, perlakuan kedua bibit diaplikasi
fungisida dosis 2 ml/L dengan cara yang sama, kontrol berupa bibit yang tidak
disemprot fungisida. Semua perlakuan dihitung tingkat infeksi luka api pada
setiap bulan selama 7 bulan dengan membandingkan total rumpun dengan rumpun
terinfeksi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN">Alat dan bahan yang digunakan bibit tebu
varietas bululawang terinfeksi penyakit luka api, fungisida bahan aktif
flutriafol, air, alat semprot, gelas ukur, hand counter,dan alat tulis </span><span lang="IN"> </span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">3. HASIL DAN PEMBAHASAN<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Percobaan
ini dilakukan hingga tebu berumur 7 bulan karena </span><span lang="IN" style="color: #212121; line-height: 150%;">puncak pertumbuhan
cambuk spora luka api terjadi pada bulan keenam atau ketujuh. </span><span lang="EN-AU" style="line-height: 150%;">Setelah
dilakukan pengamatan tingkat infeksi luka api </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">hingga tebu berumur</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">7</span><span lang="EN-AU" style="line-height: 150%;"> bulan</span><span lang="EN-AU" style="line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">diketahui p</span><span lang="EN-AU" style="line-height: 150%;">ada
perlakuan bibit tebu yang disemprot fungisida dengan dosis 2 ml/liter air</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">, tanaman tebu</span><span lang="EN-AU" style="line-height: 150%;"> bebas dari serangan
luka api sampai umur </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">6</span><span lang="EN-AU" style="line-height: 150%;">
bulan.</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> Tanaman tebu mulai menunjukan
gejala terinfeksi luka api pada umur 7 bulan (1,27%). Pada</span><span lang="EN-AU" style="line-height: 150%;">
perlakuan fungisida dengan dosis 1 ml/liter air </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">mengalami infeksi</span><span lang="EN-AU" style="line-height: 150%;">
luka api mulai pada umur 4 bulan dengan tingkat serangan 0,37%</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> dan naik menjadi 2,25% pada umur 7 bulan. Kontrol
percobaan berupa</span><span lang="EN-AU" style="line-height: 150%;"> perlakuan bibit tebu tanpa disemprot
fungisida mengalami tingkat serangan luka api mulai pada umur tebu 3 bulan
dengan tingkat </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">infeksi</span><span lang="EN-AU" style="line-height: 150%;">
1,08% kemudian naik menjadi 1,92% pada umur 4 bulan dan naik menjadi </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">3,96</span><span lang="EN-AU" style="line-height: 150%;">% pada umur 5 bulan</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">. Kenaikan tingkat infeksi terus naik setiap bulan (
7,09% pada umur 6 bulan dan 9,98% pada umur 7 bulan). Hasil pengamatan tingkat
serangan luka api dapat dilihat pada tabel
1.</span></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh65ZkZcj_SJUkwNKRrFHdBj4N7s9HrfK12MdOrFtRXXmliOgk38qOCiJr-HdIXTXJPtsqDceGu2kWM1BZhXbRtdle8Atf9eswzeJ8POENieyK7YJl8bpM8iUmu9XcCj7HBvvzGdc7vs3U/s1600/5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="322" data-original-width="1600" height="80" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh65ZkZcj_SJUkwNKRrFHdBj4N7s9HrfK12MdOrFtRXXmliOgk38qOCiJr-HdIXTXJPtsqDceGu2kWM1BZhXbRtdle8Atf9eswzeJ8POENieyK7YJl8bpM8iUmu9XcCj7HBvvzGdc7vs3U/s400/5.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN">Pada perlakuan
bibit tanpa aplikasi fungisida gejala luka api berupa cambuk mulai ditemukan
pada saat tanaman berumur 3 bulan demikian juga pada perlakuan fungisida pada
bibit dengan dosis 1 ml/L, cambuk luka
api ditemukan pada saat tanaman berumur 4 bulan. Hal ini bisa diartikan bahwa
jamur </span><i><span lang="EN-AU">Sporisorium scitamineum</span></i><span lang="IN"> yang
telah terdapat pada bibit tebu terus berkembang pada tanaman yang tumbuh
sehingga pada umur 3 dan 4 bulan cambuk telah ditemukan, pada bibit yang
mengandung jamur </span><i><span lang="EN-AU">Sporisorium scitamineum</span></i><i><span lang="EN-AU"> </span></i><span lang="IN">cambuk akan muncul pertama kali pada saat tanaman berumur 2 hingga 4
bulan setelah tanam. Akan tetapi jumlah kenaikan persentase infeksi pada
tanaman dengan perlakuan fungisida dosis 1ml/L cukup kecil, bahkan pada umur
tebu 5 dan 6 bulan tidak ditemukan tanaman lain yang terinfeksi luka api.
Fungisida dengan dosis 1ml/L belum optimal menghilangkan dan melindungi tanaman
dari penyakit luka api akan tetapi terbukti lebih baik menekan tingkat infeksi
jika dibandingkan tanaman tanpa aplikasi fungisida. Sedangkan pada perlakuan
bibit dengan fungisida flutriafol dosis 2ml/L cambuk mulai ditemukan ketika
tanaman berumur 7 bulan dengan persentase tingkat infeksi 1,27%. Aplikasi
fungisida flutriafol dengan dosis 2ml/L terbukti dapat menghilangkan dan
melindungi bibit dari penyakit luka api, ini dibuktikan dengan baru ditemukanya
gejala luka api saat tebu berumur 7 bulan. Tanaman kemungkinan besar tertular
spora penyakit luka api yang berasal dari lingkungan sekitar saat tanaman
berumur 2 sampai 4 bulan sehingga cambuk luka api baru muncul pada umur tanaman
7 bulan. Lingkungan dimana percobaan ini dilakukan adalah daerah endeemik luka
api.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">4. KESIMPULAN<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">1. Tanaman tebu
dengan perlakuan bibit yang disemprot fungisida bahan aktif flutriafol dengan
dosis</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;"> 2ml/liter tidak menampakan gejala penyakit luka api hingga umur 6 bulan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">2. Aplikasi
fungisida dengan cara disemprotkan pada bibit sebelum tanam terbukti dapat</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;"> mengendalikan penyakit luka api<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">3. Penyemprotan
bibit dengan fungisida bahan aktif flutriafol dengan dosis 2ml/liter air dapat </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;"> menghilangkan dan melindungi bibit dari penyakit luka api. <i><o:p></o:p></i></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<b><span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">5. Daftar pustaka<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">A. Ramesh Sundar, E. Leonard Barnabas, P. Malathi and R.
Viswanathan (2012). <i>A MiniReview on Smut
Disease of Sugarcane Caused by Sporisorium scitamineum</i>, Botany, Dr. John
Mworia (Ed.), ISBN: 978-953-51-0355-4, InTech<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="font-family: inherit;">Comstock, J. C. Croft, B.J., Rao, G.P., Saumtally,S.
& Victoria, J.I. (2007). <i>A Review of
the 2006 International Society Of Sugar CaneTechnologists. Pathology Workshop</i>.,
Proceedings of the Int. Soc. Sugar Cane Technol., Vol. 26, 2007</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
</div>
PUSAT PENELITIAN GULAhttp://www.blogger.com/profile/06398152588248630738noreply@blogger.com